Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memacu percepatan pembangunan infrastruktur konetivitas krusial di Bali. Hal itu guna menyukseskan International Monetary Fund World Bank Annual Meetings 2018 (IMF-WB AM 2018) atau Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia berlangsung pada November tahun depan.
Demikian terungkap di sela-sela Rapat Koordinasi Persiapan IMF-WB AM 2018 yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (9/4).
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, salah satu proyek krusial yang dipercepat penyelesaian dari jadwalnya adalah jalan underpass Bandara Ngurah Rai. Ia menjelaskan, saat ini progresnya lancar dalam pengendalian Kementerian PUPR.
Basuki berharap, tahun depan underpass tersebut ditargetkan selesai September, namun diharapkan ada percepatan sehingga selesai Juli atau Agustus dengan kualitas yang tetap terjamin kelas dunia.
"Selain underpass, ada tiga kegiatan proyek infrastruktur lainnya yang sedang dibangun, yakni pelebaran jalan di Jimbaran-Uluwatu, jalan di Klungkung-Panalokan serta arbitrase batas kota Singaraja menuju Bitani," ungkap Basuki yang didampingi Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan serta Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto.
Menurut Basuki, anggaran yang dipersiapkan untuk empat paket proyek infrastruktur krusial di Bali sebesar Rp 277 miliar. "Proyek underpass nilainya tertinggi. Totalnya untuk Bali Rp 277 miliar terbagi empat kegiatan. Underpassnya sendiri Rp 209 miliar," kata Basuki.
Rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B. Panjaitan, hadir juga Menteri Pariwisata, Arief Yahya, perwakilan dari sejumlah kementerian dan perwakilan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
Luhut B. Panjaitan mengapresiasi jajaran Kementerian PUPR yang sigap melakukan akselerasi pembangunan dalam menyukseskan IMF-WB AM 2018. Ia berharap, beberapa bulan sebelum pelaksanaan IMF-WB AM 2018 pekerjaan infrastruktur PUPR sudah selesai, agar saat pelaksanaannya sudah dapat digunakan dengan baik.
Arief Yahya mengakui, Kementerian Pariwisata terus melakukan promo-promo destinasi wisata yang ada di KSPN. Selain itu, dalam rangka menyambut IMF-WB AM 2018 telah membuat paket-paket wisata ke sejumlah KSPN prioritas.
Sebelumnya, Rido Matari Ichwan juga mengatakan, selain di Bali Kementerian PUPR juga melakukan pembangunan infrastruktur krusial di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). “Seperti di Danau Toba, melakukan peningkatan akses jalan Danau Toba-Bandara Sibisa dan lainnya,” terangnya.
Selain itu, ada juga peningkatan infrastruktur PUPR di Toraja, Lombok, Labuan Bajo dan Borobudur.
Sebagai informasi, IMF-WB AM 2018 akan dilaksanakan di Bali pada bulan November. IMF-WB AM 2018 merupakan pertemuan tahunan untuk mendiskusikan perkembangan ekonomi dan keuangan global serta rekomendasi kebijakan IMF-WB ke depan.
Acara ini diikuti oleh Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota IMF-W8, pimpinan dan staf lMF-WB, para pelaku utama sektor keuangan, akademisi, CSC/NGO, pers dan observer, yang diperkirakan mencapai lebih dari 15.000 orang.(ris/infoBPIW)