Bandar Kayangan yang berada di Kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dikembangkan menjadi salah satu kota baru di Indonesia. Guna menggali potensi yang dimiliki Bandar Kayangan tersebut, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengadakan Forum Group Discussion (FGD) di Kota Mataram, Rabu (4/5). Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk mendukung pengembangan Bandar Kayangan sebagai kota baru .
Daerah tersebut memiliki potensi yang sangat strategis, karena berada di jalur strategis yakni Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), terutama pada ALKI II. Jalur tersebut, merupakan jalur pelayaran internasional yang banyak dilintasi kapal asing, mulai dari Selat Makassar, Laut Sulawesi, hingga Selat Lombok.
Saat membuka acara itu, Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan Kuswardono menyatakan Kota Baru Bandar Kayangan direncanakan sebagai Global Hub, oleh sebab itu diperlukan banyak forum diskusi dengan stakeholder untuk menyamakan visi dan komitmen, guna mendukung terwujudnya kota baru tersebut.
Tim Penggagas Bandar Kayangan, Ferry Djais yang juga menjadi narasumber dalam FGD tersebut mengungkapkan Indonesia belum optimal memanfaatkan keberadaan jalur ALKI sebagai potensi ekonomi yang besar.
“Singapura berhasil menangkap potensi strategisnya di Selat Malaka dengan membangun banyak pelabuhan bertaraf internasional. Saat ini kapal-kapal besar dengan teknologi terbaru mulai beralih dari jalur Selat Malaka yang mulai mengalami pendangkalan. Inilah saatnya Indonesia memanfaatkan jalur ALKI sebagai peluang,” ujar Ferry.
Senada dengan Djais, Direktur Wilayah Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Laksamana Pertama TNI Raja Morni Harahap mendukung rencana pembangunan Kota Baru Bandar Kayangan. Menurutnya, keamanan jalur ALKI perlu dimaksimalkan, apalagi kapal asing tidak perlu meminta izin jika melalui jalur tersebut. “Dengan adanya Bandar Kayangan sebagai Global Hub, tentu akan mempermudah dalam pengawasan kapal-kapal asing yang melintas,” ucapnya.
Kepala Bappeda Provinsi NTB Chairul Mahsul menambahkan mewujudkan kota baru tersebut merupakan mimpi masyarakat NTB, khususnya Kabupaten Lombok Utara. Ia berharap melalui kota baru ini dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat menjadi multiplier effect bagi wilayah di sekitar Kabupaten Lombok Utara.
Acara ini dihadiri narasumber dari tim Bandar Kayangan, perwakilan Kementerian Pertahanan, dan perwakilan Ditjen Kepelabuhanan Kementerian Perhubungan. Sementara peserta yang hadir terdiri dari instansi pemerintah baik dari Provinsi Nusa Tenggara Barat maupun dari Kabupaten Lombok Utara, Real Estat Indonesia dan Bank NTB. Miqdam/Hen/infobpiw