Infrastruktur merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan daya saing bangsa. Kementerian PUPR pada masa bakti 2015-2019 mengemban tugas untuk melakukan percepatan di bidang ketahanan air, pangan konektivitas, infrastruktur dasar perumahan dan permukiman, dan perkuatan daya saing bangsa.
Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan, permukiman, serta sumber daya air perlu dipacu sekaligus diperhatikan kualitasnya supaya lebih tepat sasaran.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Hermanto Dardak, selaku Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) yang mewakili Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam membuka acara Kolokium Balitbang 2016 dengan tema "Inovasi Teknologi Mendukung Pembangunan Infrastruktur yang Berkualitas" yang diselenggarakan oleh Badan Litbang PUPR di Jakarta, Selasa (1/3).
"Beberapa tantangan utama dalam pembangunan infrastruktur saat ini adalah sistem mutu yang harus tepat mutu dan tepat waktu, sehingga manajemen proyek dirasa perlu adanya supervisi" tutur Dardak dalam paparannya di acara yang diadakan pada tanggal 1-2 Maret tersebut.
Selain itu, tantangan lainnya adalah pemanfaatan produk dalam negeri dalam mendukung berbagai pengembangan infrastruktur wilayah dan manajemen operasional yang harus mulai dikembangkan menjadi suatu pengembangan yang kongkrit dan terintegrasi dengan teknologi informasi di kawasan yang memerlukan dukungan yang kompetitif.
Lebih lanjut, Dardak mengatakan bahwa tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah ketersediaan dan berfungsinya infrastruktur yang kompetitif. Jika diperhatikan, fokus Kementerian PUPR dalam penyediaan fungsi-fungsi konektivitas merupakan ujung tombak untuk daya saing, produksi dan pengolahan komoditas maupun sumber daya agar bisa kompetitif. Saat ini Badan Litbang Kementerian PUPR perlu menajamkan pengembangkan infrastruktur PUPR dengan penekanan pada keterpaduan. Diharapkan masukan konstruktif dalam Kolokium ini memberikan peningkatan persentase pemanfaatan produk litbang dapat semakin maju sehingga membawa ke efesiensi yang diharapkan dan berioritensi pada out come dan impact.
Dardak juga mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang berkualitas dapat diwujudkan jika didukung dengan teknologi yang tepat dan diharapkan produk-produk Litbang dapat menjawab berbagai tantangan terkini dan ke depan. "Badan Litbang PUPR diharapkan menghasilkan produk-produk yang dapat menjawab tantangan pembangunan dan mendukung percepatan pembangunan infrastruktur yang berkualitas," tutup Dardak
Acara dilanjut dengan pendatanganan kerjasama secara transparan oleh Badan Litbang PUPR antara lain dengan Lembaga Penerbangan dan Atariksa Nasional (LAPAN) tentang Penelitian Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Keantariksaan, PT Wijaya Karya Tbk tentang Inovasi dan Pemanfaatan Teknologi Beton Pracetak, dan Laboratorium Matematika (LabMath) Indonesia tentang Penelitian Bidang Pantai dengan Menggunakan Model Numerik Untuk Mendukung Rencana Pembangunan Tanggul Laut Jakarta.
Sebelumnya, Arie Setiadi selaku Kepala Badan Litbang PUPR menjelaskan dalam sambutannya bahwa tujuan dengan diadakannya Kolokium ini adalah untuk memperoleh masukan guna penyempurnaan desain penelitian, pengembangan dan penerapan pembangunan yang akan dilaksanakan, menjaring kebutuhan stakeholders terhadap penelitian dan pengembangan, menjaring kerjasama dengan stakeholders guna pelaksanaan dan pemanfaatan hasil penelitian. (naufal/infobpiw)