Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah akan menyiapkan rencana pembangunan infrastruktur yang diharmonisasikan dengan pembangunan kawasan di daerah tersebut, sehingga diharapkan dapat menterpadukan dan mempercepat implementasi program infrastruktur dan pengembangan kawasan.
Demikian diungkapkan Sekretaris BPIW, Dadang Rukmana saat mewakili Kepala BPIW, Hermanto Dardak ketika menjadi salah satu narasumber pada Rapat Pengembangan Tematik Integratif Kawasan Perhatian Investasi Tangerang-Lebak yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten di Serpong, akhir pekan lalu.
“Pengembangan kota baru publik tersebut merupakan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Rencana Strategis (Renstra) PUPR,” ungkap Dadang. BPIW saat ini tengah mengembangkan 10 kota baru publik. Salah satunya adalah Kota Baru Publik Maja yang terletak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Menurutnya, setelah pelaksanaan penandatanganan kesepakatan bersama pengembangan Kota Baru Publik Maja yang dilakukan pada 27 Juni lalu, Kementerian PUPR tengah menyiapkan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah Kota baru publik Maja.
“Setelah penandatanganan MoU lalu, kemudian kita menyiapkan masterplan serta melakukan pengadaan tanah untuk jalan akses ke Maja dengan row jalan sebesar 40 meter. Dengan pembangunan infrastruktur tersebut, diharapkan akan saling melengkapi antara pembangunan infrastruktur dengan pengembangan wilayah,” jelas Dadang.
Nantinya Kota Baru publik Maja akan menjadi pusat pertumbuhan di sebelah barat yang akan didukung dengan jalan dan akses kereta api yang saat ini sedang dibangun. “Nantinya diharapkan jalan dan kereta api itu bisa berperan sebagai tulang punggung kawasan tersebut,” katanya.
Dadang yakin, pembangunan infrastruktur kota tersebut akan semakin baik seiring dengan dibangunnya empat jalan lingkar di kota Jakarta dan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek) yang salah satu dari jalan lingkar tersebut menuju ke Maja.
Menurutnya, pemerintah berharap Maja dapat menunjang Megapolitan Jabodetabek dan dapat mencegah terjadinya urban sprawl. Kemudian, pengembangan Maja juga dapat menggerakan ekonomi masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Pada rapat yang mengusung tema “Potensi Ekonomi Pengembangan Kota Kekerabatan Maja” tersebut dibuka Kepala Bappeda Provinsi Banten, Hudaya Latuconsina.
Selain Dadang, narasumber yang hadir pada kegiatan tersebut yakni Kepala Kantor Wilayah Agraria dan Tata Ruang, Direktur Utama Perum Perumnas, Direktur Utama PT. Hanson Internasional, Direktur Utama PT. Mandiri Nusa Graha Perkasa, Direktur Utama PT. Mitra Abadi Utama dan Kepala Bidang Perekonomian Bappeda Provinsi Banten. (Vina/InfoBPIW)