Genjot Pengembangan Suramadu, Potensi Investasi Swasta Rp 53 Triliun

Layanan Informasi BPIW     |     01 Aug 2017     |     08:08     |     1492
Genjot Pengembangan Suramadu, Potensi Investasi Swasta Rp 53 Triliun

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memacu percepatan pengembangan wilayah di kawasan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu), Jawa Timur. Dalam mewujudkan percepatan pengembangan wilayah di kawasan tersebut, saat ini telah disiapkan sejumlah rencana pembangunan infrastruktur dasar di dalam kawasan maupun wilayah sekitar kawasan tersebut.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kemeterian PUPR, Rido Matari Ichwan saat menjadi pembicara dalam "Suramadu Investment Gathering" yang mengambil tema "The Investment Opportunities of Suramadu Bridge Area" di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Senin (31/7).

Hadir pembicara lain dalam kegiatan tersebut yakni, Himawan Hariyoga, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Bastary Pandji Indra, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, serta Agus Wahyudi, Plt Deputi Perencanaan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS).

Rido menjelaskan, Kementerian PUPR tengah menerapkan pola pengembangan berbasis kewilayahan yang disebut dengan istilah Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). “Seluruh wilayah di Indonesia telah terkelompokan ke dalam 35 WPS. Adapun untuk wilayah Suramadu masuk ke dalam WPS 13 meliputi Malang-Surabaya-Bangkalan,” terang Rido.     

Untuk WPS 16,  lanjut Rido, sejumlah rencana pengembangan infrastruktur dasar, antara lain terdapat pembangunan jalan lintas utara Madura, peningkatan jembatan Medaeng, pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan, pembangunan jalan tol Gempol-Pasuruan.

“Ada juga pembangunan jalan baru, underpass Jemursari, pelebaran jalan pelabuhan Tanjung Bumi, pembangunan jalan Talok-Druju-Sendang Biru, pembangunan jalur lingkar selatan Pacitan-Malang-Jember-Banyuwangi,” tambahnya.

Selain itu, ada juga pembangunan jalan  dan jembatan Pelabuhan Prigi–Madiun, jalan Trenggalek-Bendungan, jaringan Jalan Lingkar Wilis,

“Ada juga pembangunan embung Cangkerman, pembangunan embung Samiran di Pamekasan, pembangunan embung Batolebar di Sampang, pembangunan embung air baku Poja Parsanga di Sumenep, pembangunan pengaman pantai Slopeng di Sumenep dan rencana pengembangan infrastruktur dasar lainnya,” papar Rido.

Sementara itu, Himawan Hariyoga menyatakan, pihaknya bersama BPWS juga terus mempromosikan potensi investasi di kawasan Jembatan Suramadu. Menurutnya, potensi investasi di sekitar Jembatan Suramadu dan kawasan sekitar mencapai nilai Rp 53 triliun.

Ia menjelaskan, saat ini ada dua lokasi kawasan yang ditawarkan kepada investor internasional, yaitu Kawasan Khusus Madura (KKM) dan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM). "Dalam acara ini kami mengundang investor untuk dapat mengetahui dan bisa menanamkan modal di wilayah Suramadu," jelasnya.

Menurutnya, pengembangan infrastruktur di wilayah Madura masih terkendala terbatasnya anggaran pemerintah, sehingga peran swasta diharapkan bisa menjadi solusi terhadap persoalan finansial.

Kemudian, Bastary Pandji Indra menyatakan, potensi pariwisata di Madura memang menjanjikan. Menurutnya, Madura memiliki budaya dan sumber daya alam yang menarik untuk dikembangkan.

“Dari sisi sumber daya alam menarik, budayanya juga banyak keunikan, namun dalam penerimaan terhadap wisatawan memang perlu lebih terbuka dan ramah lagi,” terangnya 

Di tempat yang sama, Herman Hidayat menerangkan, Madura memiliki empat kabupaten yakni Sampang, Bangkalan, Sumenep, dan Pamekasan. “Saat ini empat kabupaten tersebut perkembangannya belum terlalu menggembirakan,” ujarnnya. Ia berharap hadirnya investor swasta akan membuat percepatan pembangunan dan pertumbuhan perekonomian Madura.

Ia menjelaskan,  sejumlah proyek yang ditawarkan kepada investor antara lain, pembangunan Pelabuhan Tanjung Bulu Pandan, jalan tol, kawasan industri di Labang. “Kemudian Kawasan Industri di Klampis. Ada juga proyek Central Business District, proyek perumahan dan lainnya,” paparnya.(ris/infoBPIW)

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: