Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR menggelar silaturahmi antara Generasi Muda dengan para senior atau para purnabakti BPIW, Senin, 18 Desember 2023. Kepala BPIW Yudha Mediawan mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjaga tali silaturahmi antara pegawai dengan para senior BPIW. “Terimakasih pada para senior BPIW, karena sudah berkenan dan meluangkan waktu untuk hadir di kegiatan ini,” tuturnya.
Pada kesempatan itu ia juga menjelaskan bahwa BPIW terus berevolusi untuk melakukan sesuatu yang lebih baik, karena BPIW memiliki peran strategis dan bukan sebagai badan pelengkap.
Dikatakannya bahwa BPIW sedang menjalin kerja sama dengan mitra kerja, salah satunya dengan Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP). Hal ini ditunjukkan dengan digelarnya kegiatan seminar nasional berkolaborasi dengan IAP, beberapa waktu yang lalu. Seminar nasional yang mengambil tema “Mewujudkan Kota Ramah Air: Tantangan dan Peluang Perencanaan Infrastruktur Wilayah” sekaligus untuk menyemarakkan 10th World Water Forum di Bali, Mei tahun 2024 mendatang.
Selain itu, BPIW juga menjalin kerja sama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII), khususnya untuk memperkaya Rencana Pengembangan Infrastruktur Wilayah (RPIW) yang disusun secara swakelola dan merupakan produk dari BPIW. Penyusunan RPIW ini sesuai dengan amanat Peraturan Menteri PUPR No. 6 Tahun 2022 tentang Perencanaan Pembangunan Infrastruktur PUPR. “Di dalam RPIW, tidak hanya memberikan usulan program pembangunan tetapi dilengkapi dengan rekomendasi skema pembiayaan. Saat ini RPIW sudah selesai disusun dan sedang direviu,” ujarnya.
Tahun ini BPIW juga menjalin kerja sama dengan Badan Kejuruan Teknik Kewilayahan dan Perkotaan (BK TKP) PII, dalam rangka percepatan pengembangan dan penataan kota prioritas berbasis kawasan industri di Timur Indonesia, yaitu Morowali, Weda, Konawe, Sorowako, dan Tanjung Selor. Ia berharap hal itu dapat menjadi referensi program infrastruktur yang ada, sehingga ada suatu pilot untuk kota-kota industri yang dapat tertata dengan baik.
Yudha juga menyampaikan bahwa BPIW dipercaya untuk menangani Indonesia Tourism Development Project (ITDP) yang telah menghasilkan 3 Integrated Tourism Master Plan (ITMP) yaitu di destinasi wisata Wakatobi, Labuan Bajo, Lombok, Bromo-Tengger-Semeru, Danau Toba, dan Borobudur-Yogyakarta-Prambanan. “Untuk substansinya juga diselesaikan secara swakelola dan sudah dibahas di level Menteri dan sedang diproses rancangan Peraturan Presidennya,” ungkapnya.
Dikatakannya juga bahwa BPIW diminta sebagai lead dan integrator program pengembangan daerah otonom baru, yang ada di daerah Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Ia juga merasa bangga, BPIW selama dua tahun berturut-turut BPIW berhasil meraih Juara Pertama Unit Organisasi terbaik Transformasi Digital, yang diumumkan pada pelaksanaan hari Bhakti PUPR ke-78. Pemanfaatan data dan informasi juga dilakukan oleh pegawai BPIW dalam kompetisi Data Hackathon Tahun 2023 dan meraih juara I. Data Hackathon adalah festival literasi digital Kementerian PUPR yang diselenggarakan oleh Pusdatin tahun 2023.
Kegiatan dilanjutkan dengan paparan para generasi muda (genmud) BPIW dimulai oleh Zhein Adhi Mahendra Setiawan dari Sekretariat BPIW yang membahas mengenai Metode Synthetic Control Method untuk mengevaluasi efek intervensi pembangunan, dan Dea Mustika Mufarrihah yang juga dari Sekretariat BPIW, memberikan paparan yang diberi judul “Adopsi Konsep KPBU untuk Implementasi Value for Money pada Pembangunan Bendungan Jatiluhur”. Perwakilan genmud Sekretariat BPIW Mutri Batulaini turut memberikan paparan terkait “Peningkatan Literasi Perencana Melalui Perpustakaan Digital BPIW”.
Selanjutnya, Citra Fadhilah Utami dari Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional (Pusnas) mengangkat topik mengenai “Kajian Kualitas Lingkungan Perkotaan dengan Pendekatan City Prosperity Index (CPI), Amanda Dian Widyasti Kusumawardani juga dari Pusnas, dalam paparannya membahas terkait “Implementasi National Urban Development Project untuk Menangani Isu Perkotaan”,
Sementara itu, Reshinta Hantariningtyas genmud dari Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah I (Puswil I) dalam paparannya mengangkat topik “Integrasi Penanganan Kemiskinan Ekstrem melalui Kolaborasi Infrastruktur PUPR”, Zulhilmi Bangkit Harwinda dari Puswil II mengangkat topik “Rempang Eco City: Tumbuh Bersama Warga-Sebuah Solusi Permukiman Tanpa Konflik”, dan Ramadhan Tirta Saputra dari Puswil III mengangkat tema “Strategi Penanganan Pembangunan Infrastruktur PUPR di Wilayah Timur Indonesia".
Kepala BPIW periode Juli 2018- April 2021, Hadi Sucahyono mengapresiasi paparan dari genmud BPIW tersebut. Namun ia memberikan beberapa masukan bagi genmud untuk selalu untuk mengikuti arahan pimpinan dan bersabar dalam menghadapi tantangan dalam bekerja. Sedangkan bagi pimpinan, diharapkan dapat mendengarkan masukan bawahan. Tidak hanya berkiprah di tanah air ia menyarankan BPIW terus berkiprah di dunia internasional. Selain itu ia mengajak seluruh insan BPIW untuk rajin untuk menulis ide-ide atau pemikirannya terkait pengembangan wilayah. “Kita harus tetap berkiprah tanpa mengenal umur dan waktu,” tuturnya.
Kepala Pusat Pemrograman dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur PUPR periode 2015-2017, Harris Hasudungan Batubara menambahkan membuat perencanaan dan pemrograman infrastruktur PUPR harus dilakukan dengan kolaborasi dengan melibatkan stakeholder terkait. Disamping itu, perlu juga dibuat prioritisasi pembangunan infrastruktur, karena keterbatasan anggaran.
Para senior lainnya yang turut hadir menyampaikan pandangan dan masukan bagi generasi muda yakni Iwan Nurwanto (mantan Sekretaris BPIW) , Agusta Ersada Sinulingga (mantan Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan), Tris Raditian (mantan Kapuswil I), dan Manggas Rudy Siahaan (mantan Kapuswil III). Dialog lintas generasi ini turut dihadiri sejumlah pegawai purnabakti BPIW dan seluruh pejabat BPIW mulai dari Pejabat Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, dan sebagian staf BPIW turut hadir dalam kegiatan tersebut. (Hendra/Tiara)