Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Hadi Sucahyono beserta jajarannya melakukan silaturahmi dengan para ahli pengembangan wilayah, Senin (10/12).
Dari beberapa ahli pengembangan wilayah yang diundang, dua diantaranya merupakan mantan Kepala BPIW, yakni Hermanto Dardak dan Rido Matari Ichwan. Tidak hanya bersilaturahmi, Hadi juga mengajak para ahli tersebut untuk berkontribusi dengan menyumbangkan keahliannya lewat produk yang dihasilkan BPIW seperti policy brief atau masukan yang diberikan kepada Menteri PUPR terkait kebijakan-kebijakan yang ada.
Policy brief tersebut terkait isu-isu strategis seperti pengaruh pengembangan jalan tol terhadap Pantura (Pantai Utara), rencana pengembangan Jabar Selatan, arah pengembangan Batam Bintan, Kota Baru Maja, dan pembangunan Papua.
Hadi juga menjelaskan bahwa saat ini BPIW mendapat kepercayaan dari pimpinan untuk tugas-tugas tertentu, misalnya penanganan bencana alam. Selain itu penyusuan pelaksanaan Integrated Tourism Masterplan (ITMP) di tiga lokasi yakni Danau Toba, Lombok/Mandalika, dan Borobudur juga dipercayakan kepada BPIW.
“ITMP yang kita susun akan menjadi model masterplan untuk pengembangan pariwisata, untuk itu perlu adanya pengawalan baik dari sisi substansi dan networking. Kita melakukan kerja sama dengan kementerian/lembaga lain seperti Pariwisata, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Untuk melaksanakan tugas-tugas yang diemban tersebut, mantan Kepala BPIW Hermanto Dardak menilai BPIW harus melakukan pembinaan sumber daya manusia (SDM). Selain itu menurutnya perlu diikutsertakannya stakeholders yang berwawasan kewilayahan.
Ia juga menilai peran BPIW saat ini sudah sangat baik, namun pencapaian yang sudah diraih saat ini perlu tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Salah satu yang bisa dilakukan BPIW dalam meningkatkan perannya adalah merumuskan guidance bagi sektor-sektor dengan berbasis keterpaduan dan kewilayahan.
Mantan Kepala BPIW lainnya, Rido Matari Ichwan menyatakan perlu adanya pedoman penyusunan Masterpan Development Plan (MPDP). Dalam kaitannya dengan perumusan modul, menurut Rido BPIW dapat melakukan kerja sama dengan Widyaiswara.
Pertemuan ini dihadiri juga ahli pengembangan wilayah lainnya seperti Ismanto, Lina, Made, dan Harris Batubara. Sedangkan dari BPIW turut hadir para pejabat eselon 2 yakni Kepala Pusat Perencanaan Infrastruktur PUPR Bobby Prabowo, Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Kuswardono, dan Sekretaris BPIW Firman Hatorangan Napitupulu. Selain itu juga dihadiri pejabat eselon 3 dan beberapa staf. (Hen/aje/infobpiw)
