Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate terus meningkatkan kegiatan Barifola atau gotong royong bedah rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pasalnya, Barifola dapat sangat membantu pemerintah dalam menekan angka rumah tak layak huni di Indonesia.
“Data saat ini ada sekitar 15 juta rumah tak layak huni di Indonesia. Untuk melakukan percepatan mengatasi rumah tak layak huni tersebut, memang perlu keterlibatan banyak pihak, baik pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota serta kalangan swasta,” ungkap Kepala BPIW Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan didampingi Walikota Ternate, Burhan Abdurahman saat terjun langsung meninjau bedah rumah pola Barifola di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, (13/11).
Kalau hanya dibebankan terhadap Kementerian PUPR, lanjut Rido, pengentasan terhadap 15 juta rumah tak layak huni tidak mudah diwujudkan dalam waktu yang cepat. Sebab, diperlukan biaya yang tak sedikit untuk mengatasi 15 rumah tak layak huni menjadi layak huni.
Rido mengatakan, gerakan Barifola di Kota Ternate yang dalam pelaksanaannya tak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) perlu terus dipelihara dan ditingkatkan. “Bahkan, budaya seperti ini harus ditularkan ke daerah lain di seluruh negeri,” harapnya.
Jika gerakan Barifola banyak diikuti pemerintah daerah lain, Rido yakin, pengentasan rumah tak layak huni di Indonesia akan semakin ringan dan berlangsung cepat. “Iya saya kagum dengan keinginan masyarat Kota Ternate dalam membantu sesama dengan memperbaiki rumah tak layak huni menjadi layak huni,” terangnya.
Selain meninjau bedah rumah pola Barifola, rombongan BPIW Kementerian PUPR juga meninjau sejumlah lokasi proyek bantuan Kemeterian PUPR. Seperti pembangunan pengamanan garis pantai di kawasan barat Pulau Ternate.
Kemudian, rombongan juga menyempatkan meninjau Benteng Orange, salah satu bangunan bersejarah di Ternate yang kondisinya saat ini perlu mendapat sentuhan konservasi.
Walikota Ternate, Burhan Abdurahman mengatakan, inisiasi Barifola di Kota Ternate dilakukan Ikatan Keluarga Tidore (IKT). “Walau digagas IKT, sasarannya semua masyarakat Kota Ternate yang rumahnya sudah tak layak huni,” terang Abdurahman.
Setiap unit rumah yang dibangun atau renovasi membutuhkan dana sekitar Rp 40 juta tanpa biaya tukang. “Selain menyumbang tenaga, anggota IKT juga biasa menyumbang bahan bangunan. Istilahnya satu batu bata saja tetap punya nilai karena keikhlasan,” paparnya.
Dana untuk membiayai Barifola, lanjut Abdurahman, semua dilakukan atas kekuatan internal. “Kalau ada yang menyumbang, tentu tidak menolak. Namun pantang meminta sumbangan kepada lain,” ujarnya. Menurut Abdurahman, saat ini di Kota Ternate telah lebih dari 169 rumah yang tak layak huni dibangun menjadi rumah layak huni. (ris/infoBPIW)