Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) jajaki peluang kerjasama dengan Denmark. Terlebih, saat ini BPIW sedang mengembangkan perencanaan dan pemrograman pembangunan kawasan perkotaan yang berbasis teknologi.
“Teknologi itu untuk memudahkan dalam mengintegrasikan ide-ide pengembangan infrastruktur kawasan perkotaan,” ungkap Kepala BPIW, Rido Matari Ichwan saat menerima kunjungan Kedutaan Denmark dan Ramboll sebagai kontributor arsitektur lanskap di kantor BPIW, Jakarta, (11/11).
Rido mengatakan Kementerian PUPR pernah melakukan kerjasama dalam mengembangkan kawasan perkotaan dengan Norwegia dan Kementerian Lingkungan Hidup melalui G2G Coorporation. “Kerja sama seperti ini, kami berharap akan bisa diaplikasikan kembali dalam beberapa rencana pengembangan kawasan perkotaan, seperti saat ini Kementerian PUPR sedang mengembangkan 10 Kota Baru di Indonesia,” tutur Rido.
Rido juga menghimbau Ramboll untuk melakukan kunjungan ke pemerintah daerah. Tepatnya, untuk mempresentasikan konsep Green–Blue Infrastructure, agar dapat diaplikasikan di masing-masing daerah yang membutuhkan solusi pencegahan banjir di kawasan perkotaan tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Head of Trade of Royal Danish Embbasy, Dorthea Damkjaer mengatakan, saat ini Copenhagen sedang mengembangkan pengembangan kawasan perkotaan yang berbasis Green–Blue Infrastructure. Menurutnya, Green–Blue Infrastructure efektif untuk diaplikasikan dalam perkotaan yang memiliki permasalahan dalam sistem pengairan saat musim hujan.
“Hujan di Copenhagen bisa berlangsung selama 2 jam berturut-turut, maka dari itu dibutuhkan suatu pengembangan kawasan tepi sungai untuk mencegah terjadinya banjir,” tutur Dorthea.
Di tempat yang sama, Managing Director of Ramboll, Leonard Ng menerangkan konsep Green – Blue Infrastructure merupakan konsep pengembangan kawasan perkotaan yang mengedepankan keseimbangan antara aktivitas manusia dengan lingkungan hidup. “Seperti ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan peningkatan kualitas kawasan tepi sungai di perkotaan,” paparnya.
Menurutnya, konsep Green–Blue Infrastructure cocok untuk diterapkan di beberapa kawasan perkotaan di Indonesia yang memiliki karakteristik dilewati sungai dan berpotensi terjadi banjir jika mengalami hujan.
Menurut Leonard, pihaknya telah dua kali membantu dalam mengembangkan kawasan perkotaan di Jakarta seperti saat pembangunan Waduk Ria Rio di Pluit, Jakarta Utara dan rencana pengembangan kawasan Monas menjadi Monas Merdeka Square yang digadang-gadang akan menjadi alun-alun kota terbesar kedua di dunia. (INI/InfoBPIW)