BPIW Susun Permen Anjungan Cerdas untuk Pembangunan dan Pengelolaan di 35 WPS
Badan Pengembangan Infrastuktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
melalui Pusat Pengembangan Kawasan Strategis melakukan penyusunan Rancangan Peraturan Menteri
(Rapermen) tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Anjungan Cerdas.
Hal itu diungkapkan dalam Focus Group Discussion Mekanisme Pembiayaan Pembangunan dan Pengelolaan
Anjungan Cerdas yang dibuka oleh Kepala Bagian Anggaran dan Umum, Pusat Pengembangan Kawasan
Strategis, BPIW, Wahyu Hendrastomo di Jakarta, Senin (21/8).
FGD ini menghadirkan Sri Bagus Guritno, Direktur Kerjasama Pemerintah-Swasta Rancang Bangun
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian
PPN/Bappenas) serta perwakilan Direkorat Barang Milik Negara (BMN), Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara, Kementerian Keuangan, Purwito sebagai narasumber. Acara ini juga dihadiri perwakilan Center
for Sustainable Infrastructure serta perwakilan unit organisasi di lingkungan BPIW.
Wahyu menyatakan, Permen yang dirancang tersebut diharapkan dapat mendukung penyelenggaraan
pengelolaan Anjungan Cerdas di 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS).
“Kegiatan ini juga ditujukan agar dapat menjaring informasi terkait sistem pengelolaan Anjungan
Cerdas dengan biaya pembangunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Non APBN,” terang
Wahyu.
Lebih lanjut Ia mengatakan, saat ini untuk skema pembangunan Anjungan Cerdas memiliki tiga peluang
pilihan, yakni bersumber dari APBN, APBN+Non APBN serta murni Non APBN. “Hal ini tentunya perlu
dipertimbangkan untuk diakomodir dalam Rapermen nanti,” jelas Wahyu.
Selain itu, lanjutnya, pengelolaan Anjungan Cerdas juga memiliki beberapa peluang pilihan, yakni
melalui pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), Badan Layanan Umum serta Kerjasama Pemeritah dan
Badan Usaha (KPBU).
“Hal itu juga perlu dipertimbangkan masuk dalam draf Rapermen Pembangunan dan Pengelolaan Anjungan
Cerdas,” tegas Wahyu.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Fasilitasi Pengadaan Tanah, Pusat Pengembangan Kawasan Strategis,
BPIW, Gde Wayan Samsi Gunarta menerangkan, Anjungan Cerdas yang saat ini pilot project-nya dibangun
BPIW di Bali dan Trenggalek diadaptasi dari konsep Michino-Eki yang merupakan Road Side Station
yang dikembangkan di Jepang.
“Konsep tersebut dianggap yang paling cocok untuk diterapkan di jalan-jalan nasional Indonesia,”
ungkap Samsi.
Menurut Samsi, pembangunan Anjungan Cerdas untuk mengembangkan tujuan pariwisata baru, media promosi
produk-produk lokal di wilayah. Termasuk, pengembangan wilayah serta optimalisasi pelayanan jalan
nasional.
Samsi mencontohkan, Anjungan Cerdas yang saat ini tengah dibangun di Rambut Siwi, Bali akan menjadi
pengembangan ekonomi, kawasan serta budaya. Dengan begitu, Ia menambahkan keberadaan Anjungan Cerdas
tersebut diharapkan dapat menjadi pemacu percepatan pertumbuhan wilayah di kawasan barat Bali.
Di tempat sama, Sri Bagus Guritno menilai konsep yang disasar dalam Anjungan Cerdas memang hal yang
baik. “Artinya dalam satu lokasi pembangunan disasar sejumlah tujuan. Hal itu baik-baik saja,”
terang Sri.
Dengan begitu, lanjutnya, pembangunan dan pengelolaan Anjungan Cerdas akan makin baik apabila
dilakukan sinkronisasi dan koordinasi dengan kementerian terkait. Seperti Kementerian Pariwisata,
Kementerian Perindustrian, Badan Ekonomi Kreatif, dan pemerintah daerah.
“Agar saat pengelolaannya nanti sudah sinergi dan sinkron, sehingga akan lebih mudah karena
dilakukan bersama-sama,” jelasnya. (Pona/Ris/infoBPIW)