
Kepala BPIW yang diwakili Sekretaris Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Benny Hermawan menjadi salah satu narasumber dalam talkshow yang digelar Pusat Pengembangan Kompetensi Bina Marga, Pembiayaan Infrastruktur, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (Pusbangkom BPW) BPSDM Kementerian PU di Bandung, Rabu, 28 Mei 2025.
Kepala Pusat Pusbangkom JPW, Doedoeng Zenal Arifin berlaku sebagai moderator dalam Talkshow yang mengambil tema “Strategi Keterpaduan Pengembangan Infrastruktur dan Wilayah 2025-2029”. Dalam paparannya, Benny menjelaskan bahwa tugas BPIW yang utama adalah melaksanakan keterpaduan dan sinergi infrastruktur PU dalam konteks pengembangan wilayah. Tujuannya agar infrastruktur yang sudah dibangun, bisa dioptimalkan, yang direncanakan bisa optimal, sehingga pembangunan yang dilakukan lebih efisien dan efektif.”’Hal itu yang ditekankan Kepala BPIW,” ujarnya.
Benny juga menegaskan bahwa perencanaan yang dilakukan BPIW merespon arahan kebijakan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang tentunya mengacu pada 8 Asta Cita Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden. Dalam Asta Cita menurutnya ada beberapa peran Kementerian PU seperti memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Kementerian PU juga menjalankan Asta Cita terkait peningkatan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur. Disebutkan juga bahwa Kementerian PU berperan dalam Asta Cita terkait memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM).
“Kementerian PU juga berperan dalam upaya mendorong renovasi sekolah rakyat. Esensi pembangunan sekolah rakyat ini adalah bagaimana intervensi Kementerian PU dan Kemensos bisa memutus rantai kemiskinan melalui penyiapan sekolah rakyat,” tuturnya. Menurut Benny Kementerian PU juga menjalankan Asta Cita dalam hal membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Dalam konteks pembangunan inrastruktur bidang PU, kata Benny, Kementerian PU melaksanakan beberapa pembangunan infrastruktur seperti pembangunan di sektor sumber daya air, yang dikaitkan dengan program prioritas nasional kedua, terkait mendukung kemandirian bangsa melalui swasembada; penyelenggaraan jalan dalam mendukung prioritas nasional ketiga. Kemudian, peningkatan kualitas akses menyangkut keciptakaryaan seperti pengelolaan sampah, air minum dan sanitasi. Selain itu Kementerian PU mendapat tugas baru terkait prasarana strategis melalui revitalisasi sarana prasarana pendidikan, salah satunya sekolah/madrasah.
Ia juga menjelaskan mengenai Rencana Pengembangan Infrastruktur Wilayah (RPIW) yang merupakan dokumen teknokratik perencanaan untuk seluruh provinsi di Indonesia. “Tentunya, dokumen RPIW disesuaikan Asta Cita. RPIW menurutnya menjadi arahan pelaksanaan Rapat Koordinasi Keterpaduan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (Rakorbangwil), Konsultasi Regional, dan lainnya. “Kepala BPIW meminta kita aktif di forum-forum tersebut, agar di situlah kita menjaga target Kementerian PU dan memperkuat pemanfaatan infrastruktur,” ujarnya.
Target Kementerian PU tersebut menurutnya adalah mencapai PU 608 yakni mencapai efisiensi investasi (ICOR kurang dari 6). Kemudian pengentasan kemiskinan menuju 0%, dan pendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 8%/tahun.
Dalam bagian akhir talkshow Benny mengatakan bahwa BPIW dalam merencanakan dan memprogramkan infrastruktur, harus benar-benar menjalankan keterpaduan infrastruktur bidang PU. ‘Jadi infrastruktur harus bermanfaat untuk perbaikan kualitas kehidupan kita, tidak hanya untuk sekarang, tapi ke depan. Jangan lupa, kita ada generasi ke depan,” tuturnya. Ia juga menekankan mengenai perbaikan lingkungan melalui pengembangan infrastruktur.
Benny juga mengatakan bahwa, keterpaduan dan sinergi perencanaan, sinkronisasi program maupun monitoring dan evaluasi, juga bukan tujuan akhir “Namun yang terpenting bagaimana kita dapat mewujudkan sasaran yang disampaikan Menteri PU, terkait target PU 608 dan hal itu menjadi pegangan kita dalam memprogramkan infrastruktur 5 tahun ke depan,” tukasnya.
Talkshow ini juga menghadirkan Asisten Deputi Penyelenggaraan Tata Ruang dan Penataan Agraria, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Djuang Fadjar Sodikin dan Koordinator Substansi Penataan Tanah, Kantor Wilayah BPN Jawa Barat, R. Bambang Triantoro. (Hen/Tiara)