
Pada 21 hingga 25 Mei 2025 digelar The 13th Annual Jakarta Marketing Week 2025 di Kota Kasablanka, Jakarta. Terkait kegiatan tersebut Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah II, BPIW Kementerian PU, Melva Eryani Marpaung menjadi salah satu narasumber pada talkshow bertema ”Peran Strategis City Branding dalam Mewujudkan Kota Berkarakter Inovatif dan Mandiri dalam Mendukung Asta Cita dan RPJMN 2025-2029” , Rabu, 21 Mei 2025.
Dalam paparannya, Melva mengambil tema ”City Branding Labuan Bajo: Mewujudkan Destinasi Pariwisata Premium Melalui Dukungan Infrastruktur”. Sebagai salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Nasional Super Prioritas, menurutnya Labuan Bajo diarahkan untuk menjadi destinasi wisata premium berbasis ekowisata. Untuk itu, city branding menurut Melva bukan hanya sebagai alat promosi, tetapi sebagai kerangka kerja strategis yang menuntun arah pembangunan kawasan.
”Dengan visi menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global, maka city branding ini mendorong pengembangan yang tidak hanya indah secara fisik, tetapi juga kuat secara identitas dan menyatu dengan masyarakat lokal,” ucapnya.
Terkait hal itu kata Melva, Kementerian PU telah memberikan dukungan konkret berupa penyusunan rencana induk sebagai acuan pembangunan yang berisi konsep, strategi, tahapan, dan rencana aksi pengembangan, serta pembangunan infrastruktur.
Dijelaskannya juga bahwa sejak 2020 hingga 2024, pembangunan infrastruktur PU di daerah tersebut mencapai Rp2,26 triliun. Anggaran tersebut dipergunakan untuk melakukan peningkatan konektivitas, penyediaan air minum, pengelolaan sanitasi, penataan kawasan, serta peningkatan sarana hunian pariwisata.
”Kementerian PU juga melaksanakan evaluasi dukungan infrastruktur pariwisata di destinasi prioritas, termasuk di Labuan Bajo pada 1–3 Juli 2024. Kegiatan ini memerupakan bagian dari kajian tata kelola pariwisata yang mendorong optimalisasi pemanfaatan infrastruktur melalui kerja sama multipihak,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa tata kelola tersebut menekankan koordinasi antara pemerintah, swasta, komunitas, dan akademisi untuk mendukung pariwisata berkelanjutan. Pembangunan yang dilakukan dengan kolaborasi berbagai pihak menurutnya untuk mendukung narasi branding yakni Premium Ecotourism Destination.
Melva juga memaparkan bahwa dalam mendukung branding tersebut, pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian PU di Labuan Bajo berupa Penataan kawasan di Golo Mori, membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Warloka, membangun Jalan Akses Golomori, membangun Jalan Akses Pelabuhan Wae Kelambu, dan Pengamanan Pantai Loh Buaya di Pulau Rinca dari abrasi. Kementerian PU juga membangun Reservoir dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pulau Rinca dan Wae Mese II tambahnya.
Pengembangan Labuan Bajo dengan branding sebagai Premium Ecotourism Destination itu menurutnya telah memberikan dampak nyata bagi pengembangan kawasan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Infrastruktur dan sarana prasarana yg dibangun ke depan fokus mendukung branding kota yaitu Pariwisata Mancanegara, yaitu antara lain sistem informasi yang canggih dan berkualitas mendukung sektor marketing, SDM yang profesional melayani kegiatan pariwisata, pengolahan sanitasi dengan standar modern, sehingga tujuan yang diharapkan sesuai visi dan misi Pengembangan DPN Labuan Bajo.
”City branding Labuan Bajo telah membuktikan bahwa pembangunan yang berkarakter hanya dapat tercapai bila seluruh elemen—identitas, infrastruktur, masyarakat, dan tata kelola—digerakkan bersama dalam satu arah,” imbuhnya.
Sebagai penutup dari paparannya tersebut, Melva menegaskan bahwa city branding bukanlah slogan semata, melainkan strategi pembangunan yang mendorong transformasi kota dan perubahan kualitas hidup masyarakat secara nyata. ”Apa yang telah dilakukan di Labuan Bajo dapat menjadi pembelajaran berharga bagi kota-kota lain di Indonesia yang ingin tumbuh dengan identitas yang kuat, berdaya saing, dan berkelanjutan,” tukasnya.
Talkshow yang dimoderatori Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia, Hendricus Andy Simarmata ini juga menghadirkan narasumber lain yakni Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto; Group CEO MCorp, Taufik; Direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Negara Kementerian Dalam Negeri, Amran. (Hen/Tiara)