ITDP Batch 2, Penanganan Wakatobi Dinilai Perlu Percepatan

Layanan Informasi BPIW     |     07 Oct 2021     |     11:10     |     2405
ITDP Batch 2, Penanganan Wakatobi Dinilai Perlu Percepatan

BPIW Kementerian PUPR komitmen mengawal pelaksanaan Indonesia Tourism Development Project (ITDP) Batch 2 dapat berjalan sesuai agenda dan tujuan. Selain itu, penyusunan Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Wakatobi oleh BPIW akan diupayakan lebih cepat rampung dari estimasi waktu yang diagendakan. ITMP merupakan dokumen perencanaan yang menjadi acuan pelaksanaan pembangunan. 

Hal itu terungkap dalam Rapat Presentasi Konsultansi Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Wakatobi yang dipimpin Kepala BPIW, Rachman Arief, di Kantor BPIW, Jakarta, Selasa, 5 Oktober 2021.

“Kalau pembangunan bisa lebih cepat, itu akan lebih baik. Baik untuk daya tarik terhadap wisatawan dan pertumbuhan ekonomi Wakatobi,” terangnya. 

Ia menyatakan, kendati pembangunan dilakukan dengan gerak cepat, namun tetap harus mempertimbangkan regulasi yang berlaku, mempertimbangkan daya dukung, dampak lingkungan, dampak sosial, dampak ekonomi dan dampak budaya.

Rachman Arief juga berharap, pelaksanakaan loan ITDP dapat benar-benar terealisasi sesuai sasaran yakni mengembangkan pariwisata, sehingga pelaksanaannya perlu dikawal dan diarahkan agar sesuai dengan yang telah ditetapkan tujuan ITDP yang telah ditetapkan.

Menurutnya, ITDP bertujuan untuk meningkatkan kualitas serta akses pelayanan dan infrastruktur dasar yang berkaitan dengan pariwisata. Termasuk, memperkuat keterkaitan perekonomian lokal dengan pariwisata, serta mendorong investasi swasta di wilayah destinasi wisata prioritas.

Untuk pengembangan pariwisata di Wakatobi, lanjut Rachman Arief, hal yang perlu pertimbangan percepatan penataan di Alun-alun Merdeka, Kawasan Liya Togo, Puncak Toliamba, Sombu Dive serta Danau Kapota. "Hal itu sepertinya dapat dilakukan sebagai quick wins. Tentunya quick wins itu perlu senafas dengan strategi pengembangan KSPN Wakatobi," terangnya.   

Seperti diinformasikan sebelumnya, Bank Dunia dan Pemerintah pada 2018 bersepakat kerja sama untuk mengembangkan sektor pariwisata Indonesia. Bank Dunia mengucurkan total loan untuk pengembangan pariwisata di Tanah Air mencapai USD 300 juta Dollar Amerika untuk Batch 1, yakni pengembangan Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN) Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan dan Lombok-Mandalika. 

Setelah ITDP Batch I, kemudian akan dilanjutkan dengan ITDP Batch 2. Pada  ITDP Batch 2, KSPN yang terpilih untuk dikembangkan adalah Bromo-Tengger-Semeru, Labuan Bajo, dan Wakatobi.(ris/infoBPIW)  

Bagikan / Cetak:

Berita Terkait: