Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai melakukan rangkaian teknis tahapan penyusunan Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Lombok.
Untuk tahap awal melakukan identifikasi potensi pengembangan pariwisata di Lombok melalui kunjungan lapangan ke kawasan Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Selasa (1/8)
Kunjungan lapangan dimulai pada salah satu lokasi pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dilaksanakan Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Strategis, Direktorat Jenderal (Dirjen) Cipta Karya di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya pada tahun 2017-2018 melakukan pengembangan kawasan pariwisata Mandalika antara lain pembangunan Landmark, RTH, 6 (enam) ruas jalan lingkungan serta pedestrian di kawasan Desa Kuta.
Selanjutnya, kunjungan lapangan dilanjutkan dengan meninjau potensi pariwisata Pantai Gerupuk, Kabupaten Lombok Tengah. Lokasi Pantai Gerupuk yang terletak di luar kawasan pengelolaan Indonesia Tourism Development Corporate (ITDC) merupakan salah satu destinasi pariwisata yang didominasi kunjungan wisatawan mancanegara. Pantai Gerupuk merupakan pantai yang memiliki gelombang yang tinggi, sehingga menjadi tujuan wisatawan pecinta olahraga surfing.
Dalam rangka mendapatkan perspektif gambaran kewilayahan dan pengelolaan yang utuh di kawasan Mandalika, tim melakulan kunjungan lapangan mengakhiri rangkaian kegiatan dengan mengunjungi kantor Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pihak pengelola Mandalika beserta potensi lokasi yang dapat dikembangkan sebagai daerah wisata yang berada di sekitar kawasan Mandalika.
Dalam sesi diskusi dengan ITDC, Kepala Bidang Keterpaduan Infrastruktur Kawasan Strategis, BPIW Kementerian PUPR, Maulidya mengatakan, saat ini Kementerian PUPR melalui BPIW tengah menyusun ITMP Lombok. “ITMP Lombok merupakan platform bersama dalam menyusun sebuah perencanaan, pelaksanaan program dan pengendalian yang didalamnya berisi kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya,” terangnya.
Melalui melalui penyusunan ITMP Lombok, lanjutnya, diharapkan dapat menghasilkan konsep pengembangan infrastruktur pendukung pariwisata yang terpadu di Lombok, termasuk kawasan di sekitar kawasan Mandalika, sehingga pada akhirnya akan mampu mengurangi potensi ketimpangan antara wilayah di dalam kawasan Mandalika dengan kawasan di sekitarnya.
"Untuk itu dibutuhkan adanya dukungan dan sinergi bersama dari berbagai pemangku kepentingan yang terkait dimulai dari tingkat pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat serta masyarakat.
Kunjungan lapangan ini diikuti oleh perwakilan BPIW beserta perwakilan Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Strategis, Ditjen Cipta Karya yang merupakan tindak lanjut dari kick off meeting ITMP Lombok.(Ayuwidyya)
