Kementerian PUPR Dukung Bali Era Baru Melalui Pemulihan Pariwisata Kawasan Ulapan
Kementerian PUPR mendukung terwujudnya Bali Era Baru melalui percepatan pemulihan pariwisata di
Kawasan Pariwisata Ubud, Tegallalang dan Payangan (Ulapan). Demikian diungkapkan Kepala BPIW
Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra saat mengikuti kunjungan kerja pemerintah yang dipimpin
Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana di Kantor Bappeda Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat
siang 18 Maret 2022.
Hadir juga pada kunjungan tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Regional, Bappenas, Rudi Soeprihadi
Prawiradinata, Deputi Bidang Ekonomi, Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, serta Kepala Yayasan
Bina Wisata Ubud, Tjokorda Gde Bayuputra Sukawati.
Arief mengatakan, Kementerian PUPR mendukung program Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era
Baru yang salah satunya melalui pemulihan pariwisata di Kawasan Pariwisata Ulapan dan dilaksanakan
Pemerintah Pusat secara terintegrasi. "Memang kami sangat merindukan integrasi keterpaduan program
semua pihak dalam mengembangkan suatu kawasan, seperti terhadap pengembangan Kawasan Pariwisata
Ulapan," paparnya.
Lebih lanjut, Arief mengatakan, dukungan infrastruktur PUPR pada Kawasan Ulapan ini menempatkan
Kecamatan Ubud menjadi pusat pelayanan kegiatan dan inti pengembangan KSPN Ubud dan sekitarnya.
Menurutnya pengembangan infrastruktur sektor bina marga di Ubud dapat dilakukan melalui peningkatan
jalur pejalan kaki, perbaikan drainase jalan, serta beautification jalan. "Seperti yang dilakukan
Kementerian PUPR di jalan-jalan yang ada di destinasi wisata Labuan Bajo, dimana terdapat banyak
ornamen yang menguatkan ciri khas lokal pada trotoar jalan atau area pinggir-pinggir jalannya,"
terangnya. Hal itu perlu dilakukan, ungkap Arief, untuk mendorong wisatawan dapat berjalan dengan
nyaman mengeliling Ubud dengan pedestrian ways yang menarik dan terintegrasi dengan moda angkutan
umum. Pengembangan area parkir diluar kawasan sentral Ubud juga perlu dilakukan seperti optimalisasi
area parkir di Monkey Forest (Padangtegal), Desa Mas, dan juga Singakerta.
Ia juga mengatakan, pengembangan infrastruktur sektor keciptakaryaan sudah cukup banyak dilakukan di
Kawasan Ubud dan sekitarnya, misalnya TPS3R Taro yang dapat dijadikan showcase dan percontohan bagi
rencana TPS3R lainnya. "Termasuk mengusulkan agar Dinas Bina Marga Kabupaten Gianyar dan Provinsi
Bali memanfaatkan pupuk organik hasil pengolahan sampah yang dilakukan warga desa, dimanfaatkan
untuk menyuburkan pohon-pohon di pinggir jalan di kawasan Ubud ini," terangnya.
Kemudian, penataan Pasar Seni Ubud diharapkan dapat menciptakan ikon baru di Kawasan Ulapan yang
dapat menjadi sarana promosi budaya tempat bertemunya wisatawan dan masyarakat lokal. "Temasuk
penataan Lapangan Astina sebagai pusat ruang terbuka publik di kecamatan Ubud, yang terkoneksi
dengan angkutan pariwisata dari arah Denpasar, Mengwi, Gianyar dan Klungkung." terang Arief seraya
menambahkan, perlunya rute angkutan transportasi loop wisata Ubud menggunakan kendaraan listrik yang
ramah lingkungan, serta peningkatan pelayanan air minum perpipaan di Kecamatan Ubud.
Arief mengatakan, hasil kunjungan kerja tersebut akan segera dilaporkan kepada Menteri PUPR, guna
mendapat arahan lebih lanjut dalam mendukung percepatan Bali Era Baru dan pemulihan pariwisata di
Kawasan Pariwisata Ulapan.
Di tempat yang sama, Ari Dwipayana mengatakan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian PPN/Bappenas
bersama Pemerintah Provinsi Bali sudah meluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era
Baru: Hijau, Tangguh, dan Sejahtera serta Master Plan pengembangan Kawasan Pariwisata Ulapan pada
Desember 2021 lalu.
Ari berharap program yang mengintegrasikan banyak pihak ini dapat berjalan sesuai yang dicanangkan.
Menurutnya, peta jalan yang menjabarkan strategi dan rencana aksi pemulihan ekonomi Bali pasca
Covid-19 ini untuk menata kembali perekonomian Bali dengan prinsip memanfaatkan sumber daya lokal
Bali, baik alam, manusia, maupun budayanya secara berkelanjutan. “Dan ini harus dipastikan berjalan
dengan baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Rudi Soeprihadi Prawiradinata mengatakan, pelaksanaan pengembangan wilayah Ulapan
bertujuan untuk mendorong pengembangan Pariwisata Kawasan Ulapan sebagai Healing Paradise, serta
pengembangan Ubud menitikberatkan menjaga Cultural Landscape Heritage yang meminimalisasi alih
fungsi lahan pertanian menjadi kawasan terbangun.
Termasuk, mendorong pengembangan sektor ekonomi utama yaitu sektor pariwisata berbasis budaya pura,
subak, bentang alam, kuliner, kerajinan lokal, dan sektor pertanian dengan revitalisasi budaya
pertanian Bali. “Ubud sebagai teras kebudayaan Bali dengan mempertahankan lansekap kawasan melalui
penataan kawasan,” terangnya.
Ia mengakui, saat ini pemerintah daerah di Bali relatif sudah siap. “Bahkan sudah ada yang
menyiapkan lahan untuk dibangun instalasi pengolahan limbah, seperti di Desa Junjungan, Kecamatan
Ubud,” terangnya. Menurutnya, kunjungan lapangan ini dilakukan untuk memantau perkembangan program,
kegiatan, serta proyek yang mendukung pemulihan ekonomi Bali.
Hal senada diungkapkan, Amalia Adininggar. Ia mengajak Pemerintah Provinsi Bali dan Pemda Gianyar
untuk semakin bersiap melaksanakan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru: Hijau,
Tangguh, dan Sejahtera serta Master Plan pengembangan Kawasan Pariwisata Ulapan. “Salah satunya
untuk penataan Pasar Ubud. Pengembangan pasar Ubud akan didukung pemerintah pusat dengan konsep
tuntas. Artinya, Pasar Ubud akan didukung anggaran memadai untuk dikembangkan secara tuntas mulai
dari proses perencanaan hingga pembangunan fisik dengan karakter yang menarik minat wisatawan asing
maupun domestik,” terangnya.
Di sisi lain, saat mendampingi kunjungan kerja di lokasi pembangunan Pasar Ubud, Wakil Gubernur
Bali, Tjokorda Oka Artha mengaku, mengapresiasi pemerintah pusat yang telah melakukan berbagai upaya
untuk mendorong terwujudnya Bali Baru dan pengembangan Kawasan Pariwisata Ulapan.
Kunjungan lapangan ini diawali dengan mengunjungi Tempat Pengelolaan Sampah Reduse, Reuse, Recycle
(TPS3R) di Desa Taro, Kec. Tegallalang, Kab. Gianyar. Kunjungan dilanjutkan ke lokasi indikatif
Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) di Desa Junjungan, Kec. Ubud, Kab. Gianyar.
Kemudian kunjungan kerja berlanjut ke gedung Tourism Information Center (TIC) Ulapan di Kelurahan
Ubud, Kec. Ubud, Kab. Gianyar serta berlanjut ke lokasi pembangunan Pasar Tematik Ubud di Kelurahan
Ubud Kec. Ubud, Kab. Gianyar. Kunjungan kerja ini diakhiri dengan melakukan Wrap Up Meeting:
Pembahasan hasil kunjungan kerja Kawasan Ulapan di Kantor Bappeda Kabupaten Gianyar.(ris/infoBPIW)