Rapat Koordinasi Program Tiga Tahunan, Untuk Hasilkan Program Bagi Daerah
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR melakukan Rapat Koordinasi
Penyusunan Sinkronisasi Program dan Pembiayaan Jangka Pendek 2019-2019, di Semarang, 15-16 Juni.
Saat membuka kegiatan tersebut Plt. Kepala Pusat Pemprograman dan Evaluasi Keterpaduan
Infrastruktur PUPR, BPIW, Bobby Prabowo mengatakan kegiatan tersebut sebagai wadah bagi seluruh
stakeholder agar melakukan koordinasi, sehingga menghasilkan program yang mampu menjawab kebutuhan
daerah.
“Tujuan kegiatan ini pertama, untuk melaksanakan koordinasi atau konsolidasi program PUPR, program
pembangunan bidang PUPR, termasuk sinkronisasi antar sektor. Kedua, untuk melakukan sinkronisasi,
mensinergikan dan menterpadukan masing-masing wilayah pengembangan strategis,” ungkap Bobby saat
membuka acara tersebut, Kamis (15/6).
Lebih lanjut dikatakannya bahwa rapat koordinasi ini dilakukan di 11 lokasi yakni Batam, Padang,
Gorontalo, Tarakan, Semarang, Banjarmasin, Surabaya, Labuan Bajo, Pangkal Pinang, Sorong, dan Palu.
Kepala Pusat Perencanaan Keterpaduan Infrastruktur PUPR itu juga berharap, kegiatan ini mampu
melakukan proses perencanaan dan pemprograman yang efektif, efisien, dan akuntabel. “Muaranya adalah
tercapainya dokumen perencanaan makin berkualitas dan sinkronisasi program dan pembiayaan yang
semakin baik,” ujar Bobby.
Saat memberikan kata sambutannya, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Sudjarwanto Dwiatmoko
menyatakan forum ini merupakan waktu yang tepat untuk memadukan antara kebutuhan pengembangan
wilayah, rencana pembangunan infrastruktur, kewenangan antar tingkatan pemerintahan serta
permasalahan dan kondisi di lapangan dengan pendekatan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS).
Ia berharap sinkronisasi program pembangunan infrastruktur dengan keterpaduan rencana pengembangan
kawasan, dapat selaras dengan pencapaian sasaran pembangunan dan membantu mengatasi permasalahan di
Jawa Tengah seperti masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran, pangan dan energi yang belum
sepenuhnya berdaulat.
Ia juga menjelaskan dari 35 WPS di seluruh Indonesia, 5 diantaranya terkait dengan Provinsi Jawa
Tengah. Kelima WPS tersebut yakni WPS 8 Pusat Pertumbuhan Terpadu (Jakarta – Cirebon – Semarang),
WPS 9 Pertumbuhan Sedang Berkembang Tanjung Lesung – Sukabumi – Pangandaran – Cilacap, dan WPS 10
Pusat Pertumbuhan Terpadu Yogyakarta – Solo – Semarang. Kemudian ada WPS 11 Pusat Pertumbuhan
Terpadu Semarang – Surabaya dan WPS 12 Pertumbuhan Sedang Berkembang Yogyakarta – Prigi – Blitar –
Malang.
Sudjarwanto mengatakan realisasi pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR di 5 WPS
tersebut sangat bermanfaat bagi kemajuan bagi Semarang. “Pembangunan infrastruktur di 5 WPS
meningkatkan daya saing dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah,” ungkap Sudjarwanto.
Program tiga tahunan merupakan tindak lanjut dari hasil masterplan dan development plan yang telah
disusun BPIW. Selain pembahasan untuk program tiga tahunan untuk Provinsi Jawa Tengah, kegiatan ini
juga membahas program tiga tahunan Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan ini diikuti puluhan peserta dari berbagai instansi seperti Ditjen Sumber Daya Air, Bina
Marga, Cipta Karya, dan Penyediaan Kementerian PUPR. Selain itu juga diikuti Kepala Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Tengah Lingkup PUPR, Bappeda, Kepala Balai dan Satuan Kerja
Lingkup PUPR. Hen/infobpiw