Wujudkan Perencanaan Responsif, BPIW Pererat Kerjasama dengan ITB
Kementerian PUPR melalui BPIW telah menyusun Masterplan dan Development Plan (MPDP) pembangunan
infrastuktur dan wilayah di Indonesia. Dalam MPDP tersebut memuat rencana pembangunan infrastruktur
jangka panjang dan menengah secara terpadu untuk mendukung kawasan strategis yang ditindaklanjuti
dengan programming, desain dan implementasi konstruksi di lapangan.
Demikian diungkapkan Kepala BPIW Kementerian PUPR, Hadi Sucahyono saat menjadi pembicara utama
webinar "Kerjasama dalam Pelaksanaan Studio Mahasiswa Pasca Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota
(PWK), Institut Teknologi Bandung (ITB)", Jumat (25/5).
Hadi mengatakan, saat ini perencanaan pembangunan infrastruktur dan wilayah perlu tanggap terhadap
resiko bencana alam maupun non alam. "Seperti merespon terhadap pandemi Covid-19 melalui aksi
mitigasi dengan memanfaatkan inovasi teknologi dan melakukan kerjasama lintas sektor, agar
perencanaan pembangunan responsif terhadap dinamika," paparnya.
Ia menerangkan, untuk mewujudkan hal tersebut BPIW melakukan kerjasama dengan berbagai kementerian
dan lembaga, seperti Badan Geologi Kementerian ESDM dan lainnya. Termasuk, perlu melakukan kerjasama
dengan ITB. "Kami (BPIW,-res) berharap kerjasama dengan ITB bisa selalu dipererat, mulai dari
pertukaran informasi, data, desain dan lain-lainnya," harap Hadi.
Kementerian PUPR, lebih lanjut Hadi menerangkan, dalam melakukan pengembangan infrastruktur
menggunakan pendekatan yang berbasis kewilayahan atau Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). Ia
menyebutkan, dalam cakupan WPS itu terdapat kawasan tematik yang pengembangnya didukung Kementerian
PUPR, seperti Kawasan Industri, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK), Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) dan lainnya.
“Pendekatan WPS diharapkan dapat mendorong pengembangan infrastruktur PUPR yang terpadu,
komprehensif, cepat mengatasi kesenjangan infrastruktur di kawasan Barat dan Timur serta pembangunan
berjalan sesuai daya dukung dan daya tampung,” ungkap Hadi. Ia menambahkan, pembangunan akan efektif
dan efisien kalau didalamnya terdapat elemen keterpaduan
Lebih lanjut Hadi mengatakan, Kementerian PUPR dalam mendukung pengembangan kawasan dilakukan
melalui empat sektor, yakni sektor Sumber Daya Air (SDA) seperti, pembangunan jaringan irigasi,
serta sumber air baku untuk masyarakat. "Sektor konektivitas, seperti pembangunan jalan nasional,
akses menuju bandara, akses menuju pelabuhan, pembangunan jalan akses dari lahan produksi ke pusat
pengolahan dan lainnya,” terang Hadi.
Selain itu, sektor Cipta Karya dukunganya seperti pembangunan infrastruktur permukiman, sanitasi,
air minum dan lainnya. Sedangkan, terakhir sektor Perumahan dukungannya seperti penyediaan rumah
khusus, rumah susun, dan Bantaun Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Menurutnya, dalam merencanakan sistem infrastruktur dan transportasi diarahkan untuk menghubungkan
simpul-simpul kegiatan strategis, seperti KSPN, KEK, KI, dan kawasan strategis lainnya. Ia juga
menekankan, untuk mewujudkan tata kelola perkotaan yang harmonis memang perlu adanya kolaborasi dan
koordinasi, pemerintah daerah, termasuk BUMN dan swasta dalam pembangunan infrastruktur dan wilayah.
Diawal acara, Ketua Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, ITB, Ibnu Sabri menyatakan,
segenap jajaran Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota ITB menyampaikan apresiasi dan
terima kasih kepada BPIW dengan terselenggaranya webinar tersebut. "Webinar ini diikuti pembimbing
dan mahasiswa pasca sarjana program studi magister PWK yang telah membentuk lima studio, dimana
setiap studio diikuti 9 hingga 10 mahasiswa," terang Ibnu.
Ia berharap, kajian lima studio yang dilakukan mahasiswa program pasca sarjana tersebut dapat
berkontribusi pada perencanaan pembangunan infrastruktur dan wilayah.
"Selain itu, diharapkan juga kerjasama BPIW dan ITB dapat makin erat dan dilakukan dalam berbagai
bentuk yang beragam lagi," ujarnya.
Sebelum webinar berakhir, dilakukan paparan singkat mengenai kajian dari masing-masing studio dan
diskusi Kepala BPIW dengan mahasiswa pasca sarjana PWK ITB. (Ris/infoBPIW)