Pacu Pertumbuhan Ekonomi di KIT, BPIW Dorong Percepatan Pengembangan Kawasan Industri Strategis
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) terus mendorong terciptanya percepatan pengembangan infrastruktur Kawasan Industri (KI) di
Kawasan Indonesia Timur (KTI). Salah satunya KI Morowali di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi
Tengah.
"Keberadaan KI Morowali ini diharapkan menjadi salah satu yang memberi kontribusi optimal terhadap
ekonomi nasional, khususnya kontribusi terhadap akselerasi pertumbuhan ekonomi di Kawasan Timur
Indonesia sendiri," ungkap Kepala BPIW Kementerian PUPR, Yudha Mediawan saat memimpin rombongan
Kunjungan Lapangan (Kunlap) Tim BPIW Kementerian PUPR ke KI Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis-Jumat,
20-21 Juli 2023.
Kegiatan Kunlap tersebut diikuti Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III (Kapuswil)
III BPIW, Abram Elsajaya Barus, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional (Kapusnas)
BPIW, Zevi Azzaino, Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah III.A, Puswil III BPIW, Riska
Rahmadia, Kepala Bidang Keterpaduan Program Pusnas BPIW, Mangapul L. Nababan, subkor serta jajaran
staf BPIW.
Pada Kunlap ini Tim BPIW didampingi sejumlah perwakilan dari Unit Pelaksana Teknis/Balai
masing-masing Unit Organisasi (Unor) di lingkungan Kementerian PUPR untuk wilayah Provinsi Sulawesi
Tengah, serta Camat Bahodopi dan disambut oleh Land And Infrastructure Manager serta Manajer
Umum PT. IMIP.
Yudha Mediawan menyampaikan, saat ini Kementerian PUPR melalui BPIW tengah melakukan penyusunan
Kajian Percepatan Peningkatan Pelayanan Infrastruktur di 5 KI strategis. “Kelima KI strategis itu
seluruhnya berada di luar Pulau Jawa dan Sumatera," jelas Yudha Mediawan.
Ia menambahkan, kelima KI strategis yang prioritas dikembangkan adalah KI Morowali di Kabupaten
Morowali, Sulawesi Tengah, KI Sorowako di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, KI Konawe
di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, KI Weda di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara
dan KI Tanjung Selor di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Adanya kegiatan Kunlap, lanjutnya, diharapkan kajian yang disusun menghasilkan perencanaan dan
program yang implementatif dan menjawab kebutuhan infrastruktur di KI Morowali.
Menurut Yudha Mediawan, kondisi infrastruktur di KI Morowali masih memerlukan perhatian
lebih. Kemudian, pekerja di KI Morowali yang beragam, mulai pekerja dalam negeri dan dari luar
negeri, sehingga aspek-aspek lingkungan serta sosial-budaya harus masuk dalam penentuan skenario
strategi pengembangan agar tetap mendukung keadaan yang kondusif.
Pengembangan infrastruktur di KI Morowali, lanjutnya, sangat perlu juga memperhatikan wilayah
sekitarnya. “Kawasan di sekitar KI Morowali jangan sampai ada kekumuhan,” harapnya.
Pada kesempatan Kunlap ini, Tim BPIW Kementerian PUPR mendatangi sejumlah lokasi, antara lain PT.
Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). PT IMIP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur sebagai pengelola kawasan industri Morowali dengan mengelola sebanyak 50 perusahaan
(tenant) berbasis nikel. Selain melakukan diskusi dengan jajaran manajemen PT. IMIP, Tim BPIW juga
mengunjungi langsung ke sejumlah titik dalam Kawasan PT IMIP.
Kemudian, Tim BPIW mengunjungi sejumlah jalan poros nasional penghubung KI Morowali dengan wilayah
sekitar yang perlu dikembangkan. Tak hanya itu, Tim BPIW juga mengunjungi lokasi Puskesmas dan
kantor Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali untuk melakukan diskusi perencanaan dan program
peningkatan infrastruktur PUPR.(Ris/Tiara)