BPIW Dorong Percepatan Pembangunan di Provinsi Gorotalo
BPIW Kementerian PUPR komitmen lakukan percepatan pengembangan infrastruktur di Provinsi Gorontalo.
Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kebijakan Pembangunan Infrastruktur PUPR di
Provinsi Gorontalo yang digelar secara video confrence (vicon), Rabu 28 Juli 2021.
Sekretaris BPIW Kementerian PUPR, Iwan Nurwanto saat menyampaikan arahannya mengatakan, BPIW
memiliki peranan strategis dalam pengembangan infrastruktur PUPR di tanah air, termasuk di Provinsi
Gorontalo.
BPIW dalam mekanisme di Kementerian PUPR memiliki, lanjutnya, tugas menyusun perencanaan dan
program, seperti menyusun Masterplan/Development Plan (MPDP) untuk pengembangan infrastruktur PUPR
yang terpadu. “Eksekusi implementasi pembangunan fisik, baru dilaksanakan seluruh unit organisasi
(unor) teknis terkait di Kementerian PUPR, mulai dari Ditjen Bina Marga untuk sektor jalan atau
konektivitas, Ditjen Cipta Karya untuk sektor permukiman, Ditjen Penyediaan Perumahan untuk sektor
perumahan serta Ditjen Sumber Daya Air untuk pengelolaan air,” terangnya.
Iwan mengingatkan, perencanaan dan program pembangunan infrastruktur PUPR saat ini perlu dikaitkan
dengan pemulihan ekonomi nasional, termasuk sinergi dengan pencapaian Program Strategis Nasional,
antara lain dukungan untuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), percepatan pembangunan
Kawasan Industri (KI), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Metropolitan dan lainnya.
Iwan juga mendorong perencanaan pembangunan infrastruktur ke depan perlu semakin tajam, inovatif dan
implementatif, agar perencanaan dan pemrograman yang disusun dapat dilaksanakan di lapangan.
Sementara itu, Kepala Bidang Kepatuhan Intern, Pusnas BPIW, Riska Rahmadia mengatakan, untuk
mendukung percepatan pengembangan Provinsi Gorontalo memang diperlukan inovasi-inovasi pembangunan.
"Tanpa upaya khusus, Provinsi Gorontalo akan semakin tertinggal," terang Riska.
Menurutnya, saat ini Provinsi Gorontalo masih tercatat menjadi salah satu provinsi dengan capaian
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terendah diantara provinsi lain di Indonesia. "Menjadi yang
terendah pada tahun 2020," terangnya.
Ia juga mengatakan dalam konteks persentase distribusi Provinsi Gorontalo terhadap seluruh PDRB
Provinsi di Indonesia juga relatif rendah. Bahkan, menjadi yang terendah dibanding provinsi-provinsi
lainnya di Pulau Sulawesi.
Menurutnya, Provinsi Gorontalo memiliki potensi yang menjanjikan, serta memiliki sektor unggulan,
yakni sektor pertanian, perikanan, perkebunan, pariwisata dan industri pengolahan.
Menurutnya, Gorotalo layak mendapat perhatian dari pemerintah karena merupakan provinsi yang
memiliki tingkat kemiskinan tinggi namun memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Sebagai
upaya mendorong potensi ekonomi tersebut, Pemerintah Pronvinsi (Pemprov) Gorontalo saat ini telah
berkomitmen mengembangkan Pelabuhan Anggrek yang diharapkan pengembangannya dapat didukung oleh
infrastruktur PUPR berupa pengembangan jalan akses.
Lebih lanjut, Ia mengatakan, terdapat beberapa fokus intervensi Kementerian PUPR yang diperlukan
Provinsi Gorontalo, seperti penyediaan infrastruktur dasar di kawasan perkotaan, jalan lingkar luar
gorontalo (GORR), penanganan Danau Limboto dan Danau Perintis, serta revitalisasi Benteng Otanaha.
“Termasuk pembangunan rumah susun untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)/miskin,” terang
Riska.(ris/infoBPIW)