Kolaborasi BPIW dan BPS dalam Penghitungan ICOR Bidang Pekerjaan Umum

Workshop Metodologi Pengukuran Efisiensi Investasi (ICOR) Bidang Pekerjaan Umum




Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menggelar Workshop Metodologi Pengukuran Efisiensi Investasi (ICOR) Bidang Pekerjaan Umum dan Identifikasi Kebutuhan Data dalam rangka kerja sama antara Kementerian PU dan Badan Pusat Statistik (BPS). Kegiatan ini berlangsung pada Rabu–Kamis, 27–28 Agustus 2025, di Hotel Harris, Bekasi, Jawa Barat. Tujuan utama workshop adalah untuk mengidentifikasi metodologi penghitungan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) serta menentukan langkah kerja ke depan dan data yang dibutuhkan dalam proses penghitungan tersebut.
Workshop ini dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Nasional, Zevi Azzaino. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BPIW dan Deputi Neraca dan Analisis Statistik BPS terkait dengan penghitungan ICOR bidang Pekerjaan Umum. Workshop ini menjadi forum untuk menyamakan pemahaman antar-instansi terkait dengan rencana kerja penghitungan ICOR, mulai dari konsep produktivitas, pembentukan modal tetap bruto (PMTB), stok kapital, hingga pemetaan kebutuhan data. Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta kesepahaman metodologi antara Kementerian PUPR dan BPS sebagai dasar penghitungan ICOR yang lebih terukur dan konsisten.
“Workshop hari ini menjadi langkah awal dari rangkaian pelaksanaan penghitungan ICOR. Tahapan selanjutnya mencakup pengumpulan dan pengolahan data PMTB Kementerian PU, analisis indikator efisiensi investasi, hingga penyusunan laporan sementara. Keluaran akhirnya adalah hasil pengukuran kontribusi infrastruktur PU terhadap ICOR nasional yang akan disampaikan pada Desember 2025,” jelas Zevi.
Ia juga menambahkan bahwa hasil dari kegiatan ini diharapkan berupa kesepakatan metodologi, rencana kerja, dan kerangka bersama daftar kebutuhan data yang akan menjadi acuan teknis bagi kedua instansi untuk melaksanakan penghitungan secara terukur, konsisten, dan tepat waktu sesuai timeline yang telah ditetapkan.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, hadir sebagai keynote speaker dan menyampaikan pentingnya pengukuran efisiensi investasi melalui ICOR. Menurutnya, investasi memang menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi, namun efisiensi investasi adalah hal yang lebih penting karena menentukan seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan pertumbuhan nyata.
“ICOR penting untuk melihat seberapa banyak investasi per kapita yang dibutuhkan. ICOR yang rendah menandakan efisiensi tinggi, dan itu baik untuk perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, kerja sama antara Kementerian PU dan BPS diharapkan dapat memberikan manfaat berupa pertukaran data, penyediaan data statistik yang selama ini belum tersedia, serta peningkatan kualitas data statistik melalui pemanfaatan data administratif yang dimiliki Kementerian PU. Selain itu, kerja sama ini juga menjadi sarana peningkatan kapasitas sumber daya manusia di kedua lembaga.
“Partisipasi aktif dan komitmen dari BPS maupun Kementerian PU menjadi kunci keberhasilan penghitungan ICOR bidang pekerjaan umum sebagai dasar pembuatan kebijakan berbasis data (data-driven policy making),” tambah Edy.
Pada hari pertama workshop, kegiatan dilanjutkan dengan sesi paparan dari sejumlah narasumber. Kepala Bidang Perencanaan Strategis dan Evaluasi Kinerja memaparkan materi tentang sasaran utama PU608, yakni bagaimana melakukan pengukuran secara konsisten pada berbagai jenis infrastruktur, seperti bendungan, jalan raya, hingga fasilitas pendidikan. Keberhasilan pengukuran memerlukan metodologi yang terstandarisasi, pendekatan spesifik sesuai dengan sektor, dan optimalisasi portofolio aset. Selanjutnya, Direktur Neraca Pengeluaran BPS, Pipit Helly Sorayan, menyampaikan rencana kerja penghitungan ICOR bidang pekerjaan umum yang mencakup roadmap kerja sama BPS, proses bisnis statistik, konsep ICOR, serta analisis dampak investasi PU terhadap perekonomian.
Paparan berikutnya disampaikan oleh Dyah Soendhari, Statistisi Ahli Madya BPS, yang menjelaskan proses bisnis statistik penghitungan ICOR, mulai dari tahap persiapan, pengumpulan data, pengolahan, analisis, hingga penyusunan, dan penyampaian laporan. Kegiatan ditutup dengan sesi mengenai pengukuran produktivitas dan analisis regresi sebagai bagian dari upaya memperkuat validitas hasil penghitungan ICOR.
Sebagai output dari workshop ini, diharapkan tercapai kesepakatan metodologi penghitungan ICOR bidang pekerjaan umum, termasuk cakupan bidang, metode penghitungan, serta pemetaan kebutuhan data. Seluruh hasil tersebut akan menjadi acuan teknis bagi Kementerian PU dan BPS dalam melaksanakan penghitungan ICOR secara akurat, konsisten, dan sesuai jadwal yang telah disepakati.
Turut hadir sebagai peserta dalam workshop ini, Sekretaris BPIW, Riska Rahmadia; Kepala Bagian Perencanaan, Program, dan Keuangan, Entatarina Simanjuntak; Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah II.C, Allien Dyah Lestary; serta Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, Komunikasi Publik, dan Data dan Teknologi Informasi, Ande Akhmad Sanusi. (Fir/Tiara)