BPIW Gelar Wrap Up Meeting Terkait Dukungan Infrastruktur terhadap Kawasan Pariwisata
Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan Wrap Up Meeting Pre-Appraisal Mission terkait
dukungan infrastruktur terhadap Kawasan Pariwisata, di Ruang Rapat BPIW, Selasa (21/06).
Saat membuka acara tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang
Maritim, Ridwan Djamaluddin, menyatakan bahwa tujuan dari pelaksanaan wrap up meeting ini adalah Tim
World Bank menyampaikan hasil identifikasi selama Pre-Appraisal Mission yang berlangsung pada
tanggal 9 -21 Juni 2016. Selain itu ia berharap ada kesepakatan time frame terkait rencana tindak
lanjut penyiapan program Infrastructure for Tourism.
Sementara tujuan dari Pre-Appraisal Mission adalah melakukan penilaian teknis terhadap identifikasi
program - program, termasuk kerangka pembiayaan, hasil, dan evaluasi ekonominya. Kemudian juga
mendiskusikan langkah-langkah untuk menangani isu-isu utama, mengajukan penilaian sistem fidusia dan
penelahaan lingkungan serta sosial. Selanjutnya juga menyepakati jadwal untuk langkah-langkah
selanjutnya termasuk identifikasi sumber daya yang dibutuhkan.
Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis BPIW Kementerian PUPR, Rezeki Peranginangin, saat
memimpin rapat tersebut mengungkapkan tindak lanjut dari hasil rapat dengan wakil presiden akan
segera dilakukan penentuan tiga atau empat destinasi yang menjadi prioritas, dalam pembangunan
infrastruktur yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pariwisata. Selain itu penentuan investasi
infrastruktur yang dilakukan pada tahun pertama yang selesai dilakukan pada Agustus 2016.
“Selanjutnya juga akan dilakukan penetapan pihak yang bertanggung jawab dalam pembuatan masterplan
terpadu dan menunggu kepastian dari Kementerian Pariwisata,” tutur Rezeki.
Sementara itu, Direktur Industri, IPTEK, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif, Bappenas, Mesdin Simarmata
mengatakan perlu kepastian kesediaan Kementerian Pariwisata terkait skema loan dalam penyusunan
masterplan pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas “Diperlukan konfirmasi dari pihak World
Bank mengenai standar masterplan dan dukungan pihak World Bank lainnya, jika penyusunan masterplan
didanai APBN.”
Terkait pengembangan kawasan pariwisata 10 destinasi prioritas, Kepala Bidang Pengembangan
Infrastruktur Kota Besar dan Kota Baru, Pusat Pengembanan Kawasan Perkotaan, Endra S. Atmawidjaja
juga menyatakan diperlukan platform kelembagaan, strategi percepatan, serta masterplan sebagai acuan
bagi semua pihak dalam pengembangan destinasi pariwisata.
Dalam rapat tersebut, Tim World Bank mengutarakan bahwa untuk progres penilaian teknis masih dalam
proses pengerjaan, disebabkan masih dibutuhkan kelengkapan data. Hasil tersebut nantinya akan
diserahkan kepada Wakil Presiden dan pihak terkait. Salah satu hasil identifikasi seperti
diperlukannya masterplan terpadu dan detailed site plan untuk pengembangan infrastruktur lebih
lanjut, termasuk mekanisme untuk memastikan kualitas dan perawatan infrastruktur agar tetap terjaga
dengan baik.
Disamping itu, Tim World Bank juga menyampaikan hasil identifikasi terhadap peningkatan lingkungan
yang kondusif untuk investasi pariwisata, seperti diperlukannya kemudahan untuk tiga hal yaitu, izin
lokasi, lingkungan, dan pembangunan. (Pongki/Info BPIW)