Provinsi Banten Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur di Tahun 2017
Pemerintah Provinsi Banten memprioritaskan pembangunan infrastruktur berbasis pengembangan potensi
wilayah pada tahun 2017. Hal ini tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Banten.
Pembangunan infrastruktur tersebut untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Demikian disampaikan
Gubernur Provinsi Banten, Rano Karno saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
Provinsi Banten, Kamis (7/4).
Musrenbang tahun ini mengambil tema “Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2017,
Menjaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi Melalui Percepatan Pembangunan Infrastruktur Untuk Mengurangi
Kesenjangan Berbasis Potensi Wilayah”.
Rano mengatakan salah satu prioritas pembangunan di Banten adalah peningkatan konektivitas dan
dukungan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian yang merata di setiap wilayah.
“Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur adalah yang utama dilakukan di Banten,” tegas Rano.
Saat berbicara mewakili Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kepala Badan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hermanto Dardak menyatakan jalan tol akan menjadi tulang
punggung pembangunan infrastruktur di daerah tersebut. Dijelaskannya, saat ini sedang dibangun
proyek pembangunan infrastruktur jalan tol di Provinsi Banten seperti jalan tol Serang – Panimbang
sepanjang 83,6 km, Kunciran – Serpong sepanjang 11,19 km, Serpong – Cinere sepanjang 10,14 km dan
Serpong – Balaraja sepanjang 30 km. “Dari pintu tol Merak menuju pintu penyebarangan saat ini sudah
dilebarkan menjadi 4 lajur yang dimaksudkan untuk menjaga daya saing wilayah,” ungkap Dardak.
Selain jalan tol, salah satu prioritas infrastruktur yang dibangun di Provinsi Banten adalah
bendungan, yaitu Bendungan Karian dan Bendungan Sindang Heula. Dengan dibangunnya kedua bendungan
itu diharapkan akan dapat mengatasi masalah banjir.
Dardak juga menyampaikan bahwa infrastruktur dibangun agar terjadi kondisi yang harmoni dengan
wilayah pertumbuhan agar dapat memberikan outcome dan impact yang optimal.
“Di Provinsi Banten sudah ditetapkan, Tanjung Lesung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK yang
juga menjadi salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN. Kementerian PUPR akan
mendukung dari segi infrastruktur, sehingga harapannya Tanjung Lesung akan menjadi salah satu
kawasan wisata yang dapat menjadi salah satu The New Bali,” tutur Dardak.
Disamping membangun Jakarta sebagai pusat pertumbuhan, menurut Dardak, Kota Tangerang saat ini
dibangun untuk menjadi Kota Satelit Mandiri. Sementara Kota Maja sedang dibangun untuk menjadi Kota
Publik yang diharapkan menjadi pusat pertumbuhan baru untuk mendukung pembangunan di provinsi
tersebut. “Dalam pembangunan infrastruktur di Banten membutuhkan sinergitas antara pusat dengan
pemerintah daerah,” tutur Dardak.
Terkait sinkronisasi program, Bambang Priyambodo dari Bappenas menyampaikan bahwa gubernur sebagai
wakil pemerintah daerah, harus berperan untuk dapat menjadi fasilitator, dalam mempertajam usulan
kabupaten dan kota kepada pemerintah pusat. Sehingga ke depan, pada pelaksanaan Musrenbang dapat
disampaikan prioritas pembangunan yang telah dibahas dan disepakati bersama dengan pemerintah
kabupaten maupun kota.
Kegiatan ini dihadiri juga perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Ketua
DPRD Provinsi Banten, Bupati dan Walikota Se-Provinsi Banten, beserta jajarannya. (INI/InfoBPIW)