Kepala BPIW Sepakati Sinergi Pelaksanaan Integrated City Planning Belitung dengan Pj Gubernur Kepulauan Babel dan Pj Bupati Kabupaten Belitung
Integrated City Planning (ICP) merupakan bagian dari komponen National Urban Development Project
(NUDP) yang berfokus pada pembangunan dan pengembangan permukiman perkotaan dengan prioritas di 10
kota, salah satunya di Belitung.
Pada tahun 2024 ini disiapkan konsep perancangan Kawasan prioritas terpilih dan berlanjut di tahun
2025 basic designnya serta masukkan teknokratik RPJMD terkait kebijakan dan strategi Kawasan
perkotaan. Dukungan dari pemerintah daerah sangat diperlukan dari mulai tahap persiapan,
pelaksanaan, dan keberlanjutan dari kegiatan ini untuk mewujudkan kota yang lebih layak huni.
Demikian disampaikan Kepala BPIW Yudha Mediawan saat bertemu dengan Pj Gubernur Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung dan Pj Bupati Kabupaten Belitung di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, 12 September
2024.
Nantinya akan dikembangkan konsep perancangan pembangunan kawasan dengan luasan 50 hektar mencakup
koridor Satam Square, Museum, Gedung Nasional, dan Pantai Tanjung Pendam dan dilanjutkan ditahun
2025 basic designnya untuk luasan 5 sd 10 ha. Dimana nantinya fisiknya di luasan 5-10 hektar akan
menyasar Kawasan Pantai Tanjung Pendam dengan konsep kegiatan berupa penataan Kawasan Smart City
yang terintegrasi infrastruktur PUPR maupun Infrastruktur Non PUPR sehingga Kawasan Pantai Tanjung
Pendam lebih nyaman dan modern sebagai daya tarik wisata maupun ruang interaksi warga.
Pada kesempatan yang sama, Sugito Pj Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berterima kasih dan
sangat antusias dengan rencana Kementerian PUPR mengembangkan perkotaan di Kabupaten Belitung dan
berharap kegiatan tersebut terlaksana dengan baik dan berlanjut seiring dengan suksesi kepemimpinan
kepala daerah.
Pemerintah daerah akan mendukung sepenuhnya pelaksanaan ICP dan berperan sesuai dengan kapasitas dan
kewenangan daerah. Sinergi dalam perencanaan diwujudkan dengan memberikan masukkan teknokratik RPJMD
terkait kebijakan dan strategi Kawasan perkotaan yang terintegrasi pada RPJMD Provinsi Kepulauan
Babel dan RPJMD Kabupaten Belitung. Dia juga mengharapkan agar desa sekitar Pantai Tanjung Pendam
dapat dijadikan desa wisata.
Sedangkan Mikron Antariksa Pj Bupati Kabupaten Belitung menyampaikan bahwa pemkab Belitung sepakat
dengan lokus yang dipilih dan sejalan dengan kebijakan daerah dalam mengembangkan perkotaan Tanjung
Pandan sebagai pusat kegiatan wilayah Kabupaten Belitung. Pada saat ini, wisata di Kabupaten
Belitung sudah mulai bangkit dan dengan adanya ICP diharapkan semakin menarik kunjungan ke Pulau
Belitung. Dalam kunjungan kerja ke Pulau Belitung, Kepala BPIW juga melakukan pemantauan dan
evaluasi Pembangunan infrastruktur yang tersebar di Kabupaten Belitung (Penanganan Jalan Aik Mungkui
– Buluhtumbang, Penggantian Jembatan Air Sei Baru) dan Kabupaten Belitung Timur (Rehabilitasi
Rekonstruksi Jalan Manggar - Tg. Modong-Gantung, Peningkatan Situ Kolong Minyak, Bendungan Pice
Besar).
Penanganan Jalan Aik Mungkui – Buluhtumbang sepanjang 3,48 km merupakan bagian dari Inpres Jalan
Daerah untuk mendukung konektivitas ke Bandara Hananjoedin di Kabupaten Belitung. Adapun Penggantian
Jembatan Air Sei Baru merupakan dukungan konektivitas ke Pantai Tanjung Tinggi yang mana kondisi
jembatannya sudah mengalami kerusakan/keropos. Total anggaran senilai Rp. 23,364,273,000,-. Jembatan
Sei Baru I sepanjang 35 meter. Pantai Tanjung Tinggi untuk mendukung aksesibilitas dalam
perkembangan pariwisata.
Progres fisik Penggantian Jembatan Sei Baru I saat ini adalah 53,74% dan progres keuangan 35,91%
Peningkatan Situ Kolong Minyak berada di Kabupaten Belitung Timur mencakup area seluas 6,5 Hektar
dan kapasitas daya tampung 244.000 m3 . Kegiatan ini diarahkan untuk konservasi air, wisata lokal
dan ruang publik. Terdapat penanaman tiang panjang untuk dasar pembuatan taman atau jogging track
sepanjang 738 meter.
Kegiatan pembangunan situ konservasi kolong minyak dilakukan dalam dua tahap, yaitu progres fisik
tahap 1 sebesar 100% yang telah selesai tahun 2023 dan progress fisik tahap 2 sebesar 42,121% yang
masih berjalan di tahun 2024. Bendung Pice berada di Kabupaten Belitung Timur yang memiliki fungsi
antara lain sebagai layanan air irigasi di Daerah Irigasi (DI) Selingsing dengan luas baku
fungsional 1200 Ha, dan penyedia Air baku PDAM Cabang Gantung dengan Kapasitas 20 l/det (3616 KK).
Bendung untuk mendukung destinasi wisata di Pulau Belitung yang dikenal sebagai Negeri Laskar
Pelangi. Kepala BPIW juga meninjau Sekolah Laskar Pelangi dan Pantai Tanjung Tinggi yang merupakan
bagian dari Destinasi Pariwisata Nasional yang menjadi fokus pengembangan wilayah di RPIW Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung maupun di RIPDN. Menurutnya bila ingin memajukan sektor pariwisata, maka
ada tiga aspek atau biasa yang dikenal dengan 3A yang perlu diperhatikan, yakni aksesbilitas (sarana
dan infrastruktur yang mendukung pengembangan pariwisata), amenitas atau fasilitas pendukung, dan
atraksi (kegiatan, objek, atau tempat yang menarik bagi wisatawan).
Daerah juga diharapkan dapat berkembang sesuai dengan kekhasannya. Secara kebijakan, Provinsi Bangka
Belitung mempunyai banyak keuntungan dengan terbitnya beberapa payung hukum untuk pengembangan
pariwisata dan perkotaan seperti Perpres Nomor 17 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Destinasi
Pariwisata Nasional maupun Kepmen PUPR Nomor 817 tentang Rencana Pengembangan Infrastruktur WIlayah.
Kegiatan kunjungan kerja ke Belitung ini diikuti Kepala Pusat Pengembangan Infrastrukur PUPR Wilayah
I BPIW, Kepala Pusat Pengembangan Infrastrukur PUPR BPIW Wilayah III, Kepala Bidang Pengembangan
Infrastruktur Wilayah 1B, Kepala Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung, Kepala Balai Pelaksanaan
Jalan Nasional Bangka Belitung, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bangka Belitung, Kepala
Satker Penyediaan Perumahan Bangka Belitung, dan perwakilan pemerintah daerah setempat.
(Hen/Puswil1-MBA)