Kementerian PUPR Dukung Sembilan Pengembangan Sistem Transportasi Massal di Jabodetabek
Kementerian PUPR mendukung sembilan pengembangan sistem transportasi massal di Jabodetabek. Demikian
ditegaskan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Hermanto Dardak,
dalam rapat pembahasan Sistem Transportasi Massal Terintegrasi Jabodetabek di ruang rapat
Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (5/9).
Kesembilan pembangunan angkutan massal tersebut yaitu Light Rail Transit (LRT), Pemda DKI/JAKPRO,
LRT Kementerian Perhubungan/Adhi Karya, LRT Jababeka, Mass Rapid Transit (MRT), Kereta Api Bandara
(CL dan Ekspress), Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), Automatic People Mover System (APMS) Bandara
Soekarno Hatta, Commuter Line KCJ dan Bus Rapid Transit (BRT) TransJakarta.
Pada rapat yang dipimpin oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi itu, Dardak menjelaskan bahwa
dalam mendukung pengembangan transportasi di wilayah Jabodetabek, instansinya merencanakan
pembangunan jalan bebas hambatan transisi di ruas dalam kota (radial) sepanjang 70 kilometer. “Dalam
pembangunan jalan tersebut, Kementerian PUPR akan bersinergi dengan Transjakarta dalam pengadaan
jalur busway dalam rencana pembangunan jalur tersebut,” tutur Dardak.
Lebih lanjut Dardak mengatakan pembangunan transportasi di wilayah Jabodetabek harus tetap tertata
dengan baik sesuai dengan peraturan penataan ruang yang sudah ada. Dardak berharap pembangunan
transportasi di kawasan ini, tidak melupakan pemanfaatan ruang publik yaitu dengan membangun Ruang
Terbuka Hijau (RTH) minimal 20 persen di setiap kota. Hal ini untuk mencapai standar kota yang aman,
sehat, berkeselamatan.
Terkait pemanfaatan lahan untuk pembangunan Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) dan Light Rail Train
(LRT) Cikarang – Cawang dan Cibubur – Cawang, Dardak mengatakan bahwa izin pemanfaatan lahan di
sekitar jalan tol sudah disiapkan oleh Kementerian PUPR, baik untuk badan usaha, Badan Pengelola
Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Kementerian Perhubungan.
Selain itu, Kementerian PUPR juga sudah merancang desain dan pemrograman Jalan Tol Cikarang – Bekasi
– Laut (CBL) untuk mengurangi beban Jalan Tol Dalam Kota sekaligus mendukung Cikarang sebagai
kawasan industri terbesar di Indonesia.
Lebih lanjut, Dardak juga menjelaskan bahwa saat ini Kementerian PUPR telah mengembangkan dua Kota
Baru Publik di wilayah Jabodetabek yaitu Kota Baru Maja dan Compact City Kemayoran. “Kedua
pengembangan Kota Baru tersebut membutuhkan dukungan koneksi transportasi umum yang terintegrasi,”
tutur Dardak.
Pada pertemuan tersebut Budi Karya menghimbau kepada stakeholder untuk memberikan laporan
pembangunan secara periodik agar terpantau dengan baik. Selain itu ia berharap dapat dilakukan
sosialisasi sejak dini, agar masyarakat mengetahui progres pembangunan transportasi di Jabodetabek
saat ini.
Kepala BPTJ, Elly Sinaga menambahkan pembangunan sembilan moda angkutan massal tersebut perlu
dilakukan dengan bersinergi antara pemerintah pusat dengan stakeholder. Dikatakannya juga bahwa agar
pelaksanaan pembangunan transportasi Jabodetabek dapat berjalan maksimal, maka Kementerian
Perhubungan mengusulkan tiga koordinator integrasi pembangunan transportasi Jabodetabek, yaitu BPTJ,
BPIW Kementerian PUPR dan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. (INI/InfoBPIW)