Kementerian PUPR Fokus Membangun Kawasan Perbatasan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menfokuskan pada pembangunan infrastruktur di
kawasan perbatasan, seperti Provinsi Kalimantan Barat, yang berbatasan langsung dengan Kota Sarawak,
Malaysia. Demikian disampaikan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), Hermanto
Dardak saat berbicara mewakili Menteri PUPR, pada pelaksanaan Musyawaran Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Kalimantan Barat, di Pontianak, Kamis (14/4).
Dardak menjelaskan beberapa pembangunan infrastruktur di provinsi ini seperti ASEAN Highway,
penanganan kawasan perbatasan, dan program pembangunan infrastruktur yang mendukung rencana
pembangunan tol laut tahun tahun 2017. Selain itu pembangunan bandar udara, Angkutan Sungai Danau
dan Penyeberangan (ASDP), Perkeretaapian, Kawasan Industri (KI), Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional (KSPN), dan Kota Terpadu Mandiri (KTM).
“Kalimantan Barat merupakan salah satu ujung tombak perbatasan dengan negara lain. Kawasan
perbatasan akan menjadi salah satu pusat fokus pembangunan, seperti pelebaran dan rekonstruksi jalan
ruas perbatasan Entikong, serta renovasi gerbang pintu masuk perbatasan di daerah Entikong itu,”
tutur Dardak.
Menurut Dardak, sesuai dengan Nawacita, pembangunan infrastruktur di Indonesia harus fokus pada
konektivitas, sehingga dapat memaksimalkan sumber daya di daerah. Oleh karena itu, Kementerian PUPR
akan membangun infrastruktur yang handal dan sinkron dengan berbagai stakeholders, dengan program
Wilayah Pengembangan Strategis (WPS).
Terkait dengan perbatasan, Dardak juga mengatakan direncanakan jalan perbatasan akan dibagi menjadi
tiga lintas, yaitu lintas utara, lintas tengah dan lintas selatan. Ketiga lintas tersebut juga akan
menjadi lintas regional, dimana untuk Kalimantan Barat, pekerjaan jalan paralel akan diteruskan
hingga menembus Temajuk menuju Nanga Era (batas Kalimantan Timur). Penanganan akses perbatasan juga
dilakukan dengan melakukan pelebaran jalan menuju Pos Lintas Batas yaitu di Aruk, Entikong dan Nanga
Badau.
“Untuk meningkatkan akses dan images, PUPR akan membuat perspektif perencanaan akses menuju Aruk
menjadi empat lajur, begitu juga ke Entikong dan perbatasan. Oleh karena itu, perlu dukungan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam penyelesain tanahnya. Harapannya, dengan selesainya jalan
tersebut, daya saing daerah ini dapat meningkat secara signifikan,” ucap Dardak.
DIkatakannya bahwa Provinsi Kalimantan Barat memiliki peluang besar untuk memaksimalkan adanya
ASEAN Community dalam upaya pembangunan infrastruktur. Infrastruktur Kalimantan Barat juga
diharapkan siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pasalnya, pada era MEA sekaran ini,
terdapat kerjasama pembangunan infrastruktur sesuai standar ASEAN yang didalamnya mencakup Jalan
Trans Kalimantan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa hampir seluruh
prioritas di daerah saat ini, adalah pembangunan infrastruktur. Lebih lanjut Tjahjo menyatakan dalam
pembangunan infrastruktur harus ada konektivitas dan sinergitas yang baik dalam pembangunan antar
wilayah, antar daerah, antar provinsi dan antar perkotaan, serta perdesaan. “Dengan demikian dapat
meningkatkan daya saing tiap-tiap daerah,” imbuh Tjahjo.
Terkait pelaksanaan Musrenbang, Gubernur Kalimantan Barat, Cornelius mengatakan kegiatan tersebut
mempunyai fungsi yang penting dan strategis untuk menghasilkan kesepakatan dan komitmen antara
pelaku pembangunan yang ada di daerah maupun di pusat. “Program pembangunan infrastruktur harus
mendukung kedaulatan pangan, energi, kemaritiman, kawasan perbatasan, industri, pariwisata dan
sumber daya alam, serta lingkungan hidup,” tegas Cornelius.
Pada Musrenbang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2017 tersebut mengambil tema
“Meningkatkan Daya Saing Daerah Menuju Hilirisasi Industri”. Kegiatan itu dihadiri beberapa pejabat
seperti Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Anggota DPD RI, Ketua DPRD se-Provinsi
Kalimantan Barat, 12 Bupati dan Walikota, perwakilan Bappenas, dan Kementerian Keuangan.
(INI/InfoBPIW)