Menteri PUPR: Percepatan implementasi Kerjasama Pengembangan Eco District
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menerima kunjungan Duta Besar
Perancis untuk Indonesia, Corinne BREUZE, yang juga membawa delegasi dari French Ministry of
Environment, Energy, and Maritime Affairs (MEDDE) dan French Environment and Energy Managemen
Affairs (ADEME) di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (8/3). Dalam pertemuan tersebut, Menteri
Basuki didampingi oleh pejabat Eselon I Kementerian PUPR yakni Sekretaris Jenderal, Kepala Badan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) beserta jajaran, Kepala Badan Litbang, Dirjen Sumber Daya
Air dan Direktur Jenderal Cipta Karya.
Duta Besar Perancis Corrine BREUZE mengatakan negaranya mendukung terhadap rencana pengembangan
kawasan Eco District dan juga berniat untuk melakukan kerjasama dengan Indonesia.
Corrine berharap adanya percepatan atas dua inisiatif yang sedang berjalan dengan Indonesia yaitu
penyiapan MoU sebagai peningkatan status kerjasama (institutional cooperation) dan percepatan
implementasi fisik perwujudan Eco District di 7 kota (technical cooperation). Percepatan atas dua
inisiatif tersebut memiliki tujuan sebagai pertukaran para pakar dalam menangani pembangunan yang
berkelanjutan dan suatu upaya peningkatan kualitas hidup kota-kota di Indonesia, sekaligus sebagai
respon terhadap tantangan perubahan iklim.
Lebih lanjut Corrine menjelaskan, ADEME sebagai badan energi dan linkungan di Perancis siap untuk
membantu pengembangan kota-kota di Indonesia dalam 4 bidang kerjasama, yaitu dalam hal pengembangan
metodologi untuk urban project, hal-hal yang bersifat teknis, pelatihan bagi sumber daya manusia
(SDM) dalam project leader, pertukaran pakar di bidang masing-masing dan peningkatan kesadaran dalam
menjaga lingkungan hidup. “Terkait pengembangan Eco District ini akan dibahas pada Bulan Oktober di
Lyon, Perancis mengenai Sustainable City, Social Housing and Rehabilitation Program atau Kota
Berkelanjutan, Perumahan Sosial dan Program Rehabilitasi,” lanjut Corrine.
Menurut Menteri Basuki, pengembangan Eco District, harus melihat karakter dari kawasan yang akan
dikembangkan. “Kita bisa mengadaptasi konsep dari green city namun tanpa meninggalkan kebudayaan
lokal yang terdapat di daerah tersebut,” tutur Basuki.
Sementara itu Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hermanto Dardak mengatakan
bahwa sebelumnya sudah ada inisiatif awal dalam bentuk penyusunan implementasi konsep Eco District
pada tahun 2013. Eco District merupakan perencanaan perkotaan yang mengintegrasikan aspek ekonomi
dan ekologis. Gagasan ini menekankan pada pertimbangan masalah lingkungan dengan mengakomodasi
konsep Kota Hijau. Konsep tersebut sudah diterapkan di 7 kota di Indonesia, yaitu Kota Bandung,
Mataram, Yogyakarta, Singkawang, Wonosobo, Semarang dan Metro Lampung. (Naufal/InfoBPIW)