BPIW ‘Gandeng’ 6 Kepala Daerah dan Komisi V DPR RI Bahas Selingkar Wilis
Guna membahas rencana tindak lanjut pengembangan Selingkar Wilis, Badan Pengembangan Infrastruktur
Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR menggelar Rapat Koordinasi Rencana Tindak Lanjut Kesepakatan
Pengembangan Selingkar Wilis, di Madiun Jawa Timur, Senin (11/9). Dalam hal itu BPIW ‘menggandeng’ 6
Kepala Daerah dan 4 Anggota dari Komisi V DPR RI.
Enam Kepala Daerah yang hadir yakni Wakil Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, Bupati Trenggalek,
Emil Elestianto Dardak, Wakil Bupati Ponorogo, Soedjarno, Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno, dan
Bupati Madiun, Muhtarom. Sementara Bupati Nganjuk diwakili Kepala Bappeda, Bambang Eko Suharto.
Sebagaimana diketahui ada 6 daerah yang berada di kawasan Selingkar Wilis. Keenam daerah itu
disebut Tunggal Rogo Mandiri (Tulungagung, Nganjuk, Trenggalek, Ponorogo, Madiun dan Kediri).
Rapat ini juga dihadiri 4 Anggota Komisi V DPR RI yakni, Budi Yuwono, Gatot Sudjito, Soehartono, dan
Sadarestuwati. Saat memberikan paparannya, Kepala BPIW Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan
mengatakan, pengembangan Selingkar Wilis dilakukan dengan tujuan mewujudkan jejaring wisata
pegunungan, pantai, panorama alam dan budaya yang bersinergi dengan pengembangan agrobisnis dan
industri serta pengolahan bahan mineral untuk membangkitkan daya tumbuh kembang kawasan secara
inklusif dan berkelanjutan.
“Konsep dukungan terpadu infrastruktur oleh Kementerian PUPR terbagi dalam konektifitas antar kota
atau jalan nasional dan konektifitas di ring dalam Selingkar Wilis yang bisa mendorong berkembangnya
wisata alam dan agrowisata serta konektifitas kawasan wisata unggulan daerah lainnya,” tutur Rido.
Ia juga menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR berbasis
pengembangan wilayah. Hal ini juga dilakukan pada program pengembangan Kawasan Selingkar Wilis.
Kawasan tersebut berada di dalam Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) 11 Semarang-Surabaya dan WPS
12 Yogyakarta-Prigi-Blitar-Malang.
Menurut Rido, jalan yang ada di Selingkar Wilis sudah ditetapkan sebagai jalan nasional, dan masih
perlu ditingkatkan kembali kondisinya agar dapat mengembangkan kawasan itu. “Meski pembiayaan
kawasan ini sangat terbatas, namun perlu dioptimalkan terutama di sektor konektiivitas,” tegas
Rido.
Saat digelar diskusi yang dimoderatori Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis BPIW,Hadi
Sucahyono, Anggota Komisi V DPR RI, Soehartono memberikan pendapatnya. Menurutnya peran Sekretariat
Bersama Tunggal Rogo Mandiri harus ditingkatkan dan lebih aktif untuk mendukung realisasi dari
rencana yang ada. “Segera diwujudkan program ril dari BPIW, sehingga dari komisi V dapat mengawal
program ini bersama Bapak Menteri,” tuturnya.
Selaku tuan rumah kegiatan ini, Bupati Madiun, Muhtarom menegaskan bahwa 6 daerah harus melepaskan
ego sektoral untuk bersama-sama membangun kawasan tersebut. “Selingkar Wilis mempunyai potensi
yang sangat luar biasa, namun belum tergali secara maksimal. Kedepan Selingkar Wilis dapat
diproyeksikan secara konkrit menjadi sumber daya alam yang dapat memberikan kemakmuran bagi
masyarakat,” kata Muhtarom.
Sedangkan Bupati Trenggalek selaku Ketua Sekretariat Bersama Tunggal Rogo Mandiri, Emil Elestianto
Dardak, dalam paparannya menyatakan, pengembangan Selingkar Wilis ini akan memberikan dampak konkrit
dalam pengembangan daerah. Sebagai contoh kecil, dengan hanya dibuka jalur transportasi baru
Ponorogo-Trenggalek-Tulungagung perkembangannya sudah terlihat.
Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa pengembangan Kawasan Selingkar Wilis direalisasikan hingga
2022 mendatang. Selain itu kawasan tersebut diusulkan menjadi kawasan strategis nasional. Kegiatan
ini dilanjutkan dengan perumusan rencana tindak lanjut yang dibahas beberapa instansi seperti Kepala
Bappeda Kabupaten Madiun, Kepala Dinas PUPR Jawa Timur, dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional VII Surabaya, perwakilan Bappenas, serta Unit Organisasi di lingkungan Kementerian PUPR.
Hen/ris/infobpiw