Pemerintah Serius Kembangkan Pariwisata, ITMP Borobudur-Yogyakarta-Prambanan Bakal Diperpreskan
YOGYAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia terus memacu percepatan pengembangan kawasan wisata.
Salah satunya pengembangan untuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Borobudur-Yogyakarta-Prambanan.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Hadi
Sucahyono saat menyampaikan arahan dalam “Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Penyusunan Rencana Induk
Pariwisata Terpadu/Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Borobudur-Yogyakarta-Prambanan” yang
digelar di Yogyakarta, Rabu, (9/9/2020).
Hadi Sucahyono memaparkan, saat ini ITMP Borobudur-Yogyakarta-Prambanan sudah lebih matang dan
tinggal dilakukan penyempurnaan sedikit. "Setelah dilakukan penyempurnaan, perlu segera dimajukan ke
Sesneg (Sekretris Negara,-red) untuk diajukan menjadi Perpres (Peraturan Presiden,-red), yang
nantinya akan mengikat semua pihak dan menjadi rujukan dalam pengembangan KSPN
Borobudur-Yogyakarta-Prambanan," terangnya.
Ia menerangkan, sebelumnya ITMP Danau Toba dan ITMP Mandalika telah terlebih dahulu diajukan untuk
menjadi Perpres.
Untuk strategi perencanaan ITMP tersebut, lanjut Hadi, perlu lebih mempertimbangkan lingkungan
strategi seperti lingkungan hidup, tata ruang, sosial budaya, mitigasi bencana dan ekonomi lokal.
“Kemudian, mempertimbangkan permintaan seperti pertambahan penduduk dan wisatawan, serta
mempertimbangkan kebutuhan seperti akses amenitas, pelayanan dasar dan pengembangan atraksi,”
terangnya.
Hadi juga menyatakan, untuk pengembangan kawasan perlu beberapa kawasan inti atau key tourism areas
yang akan menjadi fokus pembangunan pariwisata dan infrastruktur. “Rencana pembangunan rinci sektor
terkait ITMP untuk jangka waktu 5 tahun berdasarkan scenario pembagunan 25 tahun ke depan
(2045,-red),” ujarnya.
Ia juga mengusulkan, perlu ada kolaborasi pendanaan APBN/LOAN, APBD, swasta/KPBU, dan masyarakat.
“Tingginya partisipasi pendanaan dalam pengembangan KSPN, akan menambah kecepatan KSPN untuk
dibangun dan berkembang,” tegas Hadi.
Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi, Bappenas, Bambang Prijambodo mengungkapkan, konsep dokumen
ITMP saat ini sudah semakin matang. “Namun dalam draf yang ada, baru rencana pembangunan
infrastruktur yang memadai. Dalam ITMP itu bukan hanya infrastruktur, namun ada juga yang non
infrastruktur seperti peningkatan kapasitas kelembagaan, mendorong partisipasi lokal, investasi dan
lainnya” ungkap Bambang.
Ia mengusulkan, tim penyusun dapat kembali merevisi untuk perbaikan sebelum diajukan menjadi
Perpres. “Iya sebelum maju ke Sesneg, dalam waktu seminggu ini bisa dilengkapi lagi program non
infrastrukturnya,” pinta Bambang.
Di tempat sama, Deputi Bidang Kebijakan Strategi Kemenparekraf/Baparekrak, R Kurleni Ukar
mengatakan, penyusunan ITMP memang sudah lengkap, namun masih ditemukan sejumlah
kekurangan-kekurangan pada program pariwisata, investasi, dan pendidikan pariwisata.
Ia meminta, tim kembali melengkapi naskah ITMP dengan program pariwisata, investasi, dan pendidikan
pariwisata. “Agar setelah menjadi Perpres, ITMP yang disusun benar-benar padat dan memiliki dampak
positif pada pengembangan pariwisata nasional,” jelasnya.
Seusai rapat koordinasi tindak lanjut penyusunan rencana induk pariwisata terpadu tersebut, tim
pemerintah terjun langsung memantau ke lapangan, guna mendapat data yang objektif.(Ris/infoBPIW)