Pemerintah Mulai Susun ITMP KSPN Borobudur
Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara resmi memulai penyusunan Integrated
Tourism Master Plan (ITMP) Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPIW Kementerian PUPR, Lana Winayanti mengatakan, pengembangan sektor
pariwisata cenderung lebih cepat mendatangkan manfaat dibanding sektor lainnya. Sehingga, wajar
sektor pariwisata mendapat perhatian pemerintah dalam rangka membangun perekonomian negara.
“Dalam penyusunan ITMP untuk Kawasan Borobudur diharapkan melahirkan dokumen rencana induk
terintegrasi yang mewujudkan sektor pariwisata di kawasan Borobudur dan sekitarnya benar-benar
berkembang dengan baik,” ungkap Lana saat membuka dan memberikan arahan pada “Kick off Meeting
Penyusunan Integrated Tourism Master Plan (ITMP) di Kawasan Borobudur” di Jakarta, Kamis (7/6).
Ia meyakini, pengembangan sektor pariwisata juga akan menciptakan peluang lapangan kerja yang
banyak. Pasalnya, sektor pariwisata merupakan sektor yang membutuhkan banyak tenaga kerja, seperti
hotel, restoran, industri makanan dan minuman, kafe, transportasi dan lainnya.
Selain itu, sektor pariwisata pun merupakan sarana untuk mendapat devisa bagi negara dari kunjungan
wisatawan mancanegara.
Lebih jauh Lana mengatakan, Kementerian PUPR saat ini melakukan pengembangan infrastruktur dengan
menerapkan pendekatan pola berbasis kewilayahan atau Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). Dalam
WPS tersebut terdapat sejumlah tema kawasan yang didukung Kementerian PUPR dalam pengembangan
infrastukturnya. “Salah satunya kawasan pariwisata atau yang lebih dikenal Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional, ” terang Lana.
Ia menambahkan, selama ini Kementerian PUPR telah memberikan banyak dukungan terhadap KSPN Borobudur
dan sekitarnya. Seperti penyediaan infrastruktur jalan, sanitasi, air, pengelolaan limbah dan
perumahan. “Namun hal itu perlu terus ditingkatkan, sehingga pemerintah bekerjasama dengan Bank
Dunia untuk dapat mengembangkan sektor pariwisata, salah satunya kawasan Borobudur,” terang Lana.
Di tempat yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis, BPIW, Hadi Sucahyono menerangkan,
acara tersebut merupakan kegiatan awal dalam rangka menyusun dokumen perencanaan ITMP KSPN Borobudur
yang melibatkan konsultan kelas dunia. “Saat ini Bank Dunia baru menyetujui Borobudur, untuk
selanjutnya penyusunan untuk kawasan wisata lainnya,” terang Hadi.
Ia mengatakan, konsultan internasional yang digandeng kali ini merupakan konsultan yang telah
berpengalaman di berbagai negara dalam membantu pengembangan kawasan pariwisata yang berhubungan
dengan kawasan heritage, seperti pengembangan di Thailand, Nepal, Srilangka dan lainnya.
Hadi juga menerangkan, proses penyusunan ITMP KSPN Borobudur akan memakan waktu yang cukup panjang.
“Seperti akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan untuk pembahasan lebih rinci, guna mendapat ITMP yang
betul-betul ideal,” terang Hadi.
Sementara itu, Senior Private Sector Specialist Trade and Competitiveness, Bank Dunia, Bertine
Kamphuis mengatakan, pihaknya berharap dalam ITMP ada rencana pengembangan transportasi antarmoda di
lokasi destinasi pariwisata yang terintegrasi dengan jaringan transportasi di wilayah sekitarnya.
Bertine menambahkan, program pengembangan infrastruktur juga perlu mempertimbangkan kearifan lokal
dan meminimalisir dampak lingkungan, termasuk pemanfaatan energi alternatif pada kawasan pariwisata.
“Termasuk, pengembangan kapasitas komunitas dan budaya lokal pada destinasi wisata,” jelas Bertine.
Kegiatan Kick off Meeting penyusunan ITMP di Kawasan Borobudur ini dihadiri perwakilan Kementerian
Koordinator (Kemenko) Maritim, Kementerian Pariwisata, Badan Otorita Borobudur, Tim Konsultan, Bank
Dunia dan perwakilan Pemerintah daerah di sekitar destinasi Borobudur. (ris/hen/infoBPIW)