Laksanakan Desk Konreg 2025 Hari Pertama, Kementerian PU Tekankan Tujuh Fokus Pembangunan Infrastruktur
Sesuai dengan rangkaian penyusunan program dan kegiatan Kementerian PU Tahun Anggaran 2026,
Kementerian PU menggelar kegiatan rapat Desk Konsultasi Regional (Konreg) Tahun 2025, di Jakarta,
pada Jumat-Selasa, 16 hingga 20 Mei 2025. Kegiatan ini digelar untuk menajamkan hasil sinkronisasi
program Kementerian PU dengan usulan daerah, sebagai hasil dari Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan
Pembangunan (Rakortekrenbang) yang sudah terlebih dahulu dilakukan.
Desk Konreg dilakukan secara hybrid, diikuti oleh jajaran Direktorat Sistem dan Strategi
Pengelolaan Sumber Daya Air, Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan,
Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Cipta Karya, Direktorat Sistem dan
Strategi Penyelenggaraan Prasarana Strategis, dan perwakilan provinsi seperti Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah serta Dinas Pekerjaan Umum daerah.
Pada hari pertama, Jumat, 16 Mei 2025 dilaksanakan pembahasan di 14 Desk Konreg untuk 14 Provinsi.
Desk 1 Konreg dengan pembahasan Provinsi Aceh dan Kepulauan Riau dimoderatori oleh Kepala Bidang
Pengembangan Infrastruktur Wilayah I.A BPIW, Hasna Widiastuti dengan fokus perkotaan yakni
peningkatan sanitasi dan air bersih, dukungan infrastruktur di Kawasan industri, pembangunan
prasarana pendukung perkotaan seperti Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Tempat Pengolahan Sampah
Terpadu (TPST), prasarana air baku, pembangunan bendung dan jaringan irigasi, preservasi jalan dan
pelebaran jalan mendukung konektivitas.
Desk 2 Konreg dengan pembahasan Provinsi Jambi dan Bengkulu dimoderatori Kepala Bidang Pengembangan
Infrastruktur Wilayah I.B BPIW, Sosilawati membahas program infrastruktur TA 2026 yang difokuskan
pada pembangunan jalan, TPST Regional, SPAM, rehabilitasi jaringan rawa dan irigasi, penyiapan
readiness criteria penataan kawasan destinasi wisata, pembangunan bangunan pengendali banjir, serta
kawasan pertanian untuk mendukung swasembada pangan.
Desk 3 Konreg yakni Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat dimoderatori oleh Kepala Bidang
Pengembangan Infrastruktur Wilayah I.C BPIW, Zaldy Sastra membahas program infrastruktur pembangunan
prasarana dasar perkotaan, pariwisata, peningkatan SPAM, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL), pengembangan Kawasan Strategis Nasional (KSN), pembangunan bangunan pengaman pantai serta
pembangunan TPST dan rehabilitasi Daerah Irigasi Rawa (DIR) untuk mendukung peningkatan jaringan
irigasi. Kemudian Desk 4 Konreg dengan pembahasan Provinsi Banten dan DKI Jakarta dimoderatori oleh
Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah II.A BPIW, Entatarina Simanjuntak, membahas fokus
pengendalian banjir di kawasan metropolitan strategis, pembangunan tanggul Tahap A Kali Ancol,
peningkatan kapasitas Sungai, pembangunan IPAL Komunal, dan pembangunan SPAM Domestik Terpusat Skala
Kota.
Desk 5 Konreg yakni Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat dimoderatori oleh Kepala Bidang
Pengembangan Infrastruktur Wilayah II.C BPIW, Erwin Adhi Setyadhi. Pembahasan meliputi program
infrastruktur TA 2026 yang difokuskan pada dukungan infrastruktur pertanian dan jaringan distribusi
yang perlu dioptimalkan untuk mendukung produktivitas dan hilirisasi sentra pertanian, serta
dukungan kawasan perkotaan mencakup pemenuhan (Standar Pelayanan Minimal) SPM perkotaan di pusat
pelayanan prioritas dan menjamin konektivitas simpul koleksi distribusi jaringan pemasaran komoditas
unggul, pengembangan jaringan kepariwisataan regional Bali-Nusa Tenggara serta pengembangan wisata
tematik.
Desk 6 Konreg yakni Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo oleh Kepala Bidang Pengembangan
Infrastruktur Wilayah III.A BPIW, Riska Rahmadia dengan fokus pembahasan pengembangan pembangunan
SPAM, optimalisasi IPLT Kabupaten Minahasa, rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan Sistem
Pengelolaan Air Limbah (SPAL) Domestik, pembangunan sistem pengelolaan persampahan serta pengaman
Pantai. Desk 7 Konreg yakni Papua Barat dan Papua Barat Daya dimoderatori oleh Ketua Tim
Pengembangan Infrastruktur Wilayah III.C BPIW, Amanda Widyadwiana membahas fokus program pembangunan
sentra produksi dan pengolahan, pengembangan infrastruktur dasar mendukung kegiatan pariwisata,
serta optimalisasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) melalui pengembangan infrastruktur dasar yang
mendukung konektivitas kawasan perbatasan.
Desk konreg ini akan menghasilkan susunan program pembangunan infrastruktur TA 2026, terutama yang
termasuk kedalam kriteria Form Kegiatan Wajib (FKW) yang disesuaikan dengan arahan Menteri PU dan
menjadi dasar dalam penyusunan pagu kebutuhan pembangunan infrastruktur. Selain itu juga ada Form
Kegiatan Strategis (FKS) yang mendukung prioritas nasional berkaitan dengan pembangunan yang
melibatkan koordinasi lintas sektor dan daerah serta Form Kegiatan Baru (FKB) yang memuat usulan
program pembangunan. Ketiga form tersebut akan dituangkan kedalam berita acara kesepakatan dan
menjadi masukan penting dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas).
Kegiatan Desk Konreg pada hari pertama dihadiri oleh Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR
Wilayah III BPIW, Melva, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III BPIW, Pranoto
serta jajaran pejabat administrator dan pegawai di lingkungan BPIW. (Mut/Tiara)