Pra-Konreg 2022 Selesai, Hari Terakhir Pendalaman Program Ditjen Perumahan
Rangkaian Pra-Konsultasi Regional (Konreg) Kementerian PUPR yang dilaksanakan di Ruang Rapat Utama
BPIW pada Kamis, 24 Maret 2022 memasuki hari ke-4 yang juga hari terakhir kegiatan. Pada hari
terakhir tersebut, Pra Konreg menggelar Desk yang dipimpin Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur
Nasional (Kapusnas) BPIW, Benny Hermawan dengan agenda pendalaman kebutuhan program dan anggaran
Tahun Anggaran (TA) 2023 untuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan.
Benny Hermawan menerangkan, pembahasan substansi Pra-Konreg ini merupakan ajang untuk menyamakan
pemahaman di internal Kementerian PUPR terkait program dan anggaran T.A 2023. "Adanya pembahasan
bersama diharapkan ada pemahaman yang sama, Kementerian PUPR itu satu pemahaman saat Konreg
dilaksanakan," jelas Benny. Ia menambahkan, Konreg Kementerian PUPR rencananya akan diselenggarakan
pada 31 Maret – 7 April 2022.
Sementara itu, Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan, Ditjen Perumahan, Edward
Abdurrahman memaparkan, arah kebijakan dan rencana strategis Ditjen Perumahan untuk periode
2020-2024 adalah meningkatkan jumlah rumah tangga yang menghuni rumah layak. “Target hingga tahun
2024, 11 juta rumah tangga menghuni rumah layak,” terangnya.
Ia mengungkapkan, ada empat isu utama bidang perumahan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024. Isu tersebut yakni, terbatasnya akses pembiayaan perumahan, rumah tidak
layak huni dan permukiman kumuh, pemenuhan terhadap standar keandalan bangunan dan keserasian dengan
lingkungan, serta pengembangan kota yang tidak terstruktur (Urban Sprawl).
Kemudian, Ia menerangkan, kebijakan dan strategi Ditjen Perumahan 2020-2024, yakni peningkatan akses
masyarakat terhadap hunian layak melalui penyediaan rumah layak huni secara kolaboratif. “Strategi
pertama, mengoptimalkan penyediaan rumah layak huni dengan melanjutkan Program Sejuta Rumah,”
terangnya. Strategi kedua, lanjutnya, menyediakan sistem regulasi yang harmonis, memanfaatkan
teknologi, dan meningkatkan koordinasi untuk mendukung kolaborasi antar stakeholder dalam rangka
memperkuat Program Sejuta Rumah. “Strategi ketiga adalah mempercepat penyediaan rumah layak huni
melalui implementasi skema penyediaan perumahan yang inovatif,” papar Edward.
Lebih lanjut, Ia menerangkan, untuk isu strategis T.A 2023 bidang perumahan, yakni dukungan Ditjen
Perumahan pada pelaksanaan kegiatan tematik dan kegiatan direktif nasional Tahun 2023, “OPOR,
pemeliharaan dan rehabilitasi khusus untuk aset yang belum diserahterimakan kepada pemerintah daerah
dan K/L terkait,” ujarnya.
Kemudian, yang menjadi fokus program Ditjen Perumahan yaitu dukungan penanganan kemiskinan ekstrem
dan stunting, keterpaduan penanganan kawasan (integrasi program Perumahan dan Cipta Karya), dukungan
penyediaan perumahan Aparat Sipil Negara (ASN) pada Ibu Kota Negara (IKN), penanganan rumah khusus
untuk penyediaan rumah terdampak bencana, terdampak program pemerintah, masyarakat kawasan
perbatasan dan terdepan, terluar, tertinggal (3T). Selain itu, penajaman kawasan prioritas bidang
PUPR untuk mendukung target RPJMN 2020-2024 dan direktif nasional, penanganan backlog rumah MBR
dalam rangka pencapaian Program Sejuta Rumah (PSR).
Untuk arahan strategis kegiatan TA 2023, yakni penanganan kemiskinan ekstrem, pembangunan perumahan
di IKN, penanganan kumuh terpadu, serta major project 1 juta public housing Peningkatan akses.
Ia menjelaskan juga, dukungan Ditjen Perumahan untuk kegiatan tematik tahun 2023, yaitu penanganan
kemiskinan ekstrim dan stunting, perumahan ASN di Ibu Kota Negara, penanganan kumuh terpadu, kawasan
industri terpadu dan kawasan ekonomi khusus, mendukung destinasi pariwisata prioritas, pemulihan
ekonomi nasional dan public housing, terdampak program pemerintah dan penanganan bencana, kawasan
perbatasan 3T serta pembangunan untuk penghuni Eks TimTim.
Kemudian, Ia mengatakan, dukungan Ditjen Perumahan untuk direktif nasional tahun 2023, antara lain
Perpres Jawa Tengah, Perpres Jawa Timur, Proyek Strategis Nasional, Inpres Perbatasan, Inpres Papua,
Perpres Segitiga Rebana.
Untuk prioritas penganggaran Ditjen Perumahan TA 2023, yaitu antisipasi kegiatan yang terkendala dan
diusulkan menjadi kegiatan multi years contract (MYC), identifikasi kegiatan prioritas di lingkungan
Ditjen Perumahan termasuk kegiatan OPOR 2023, pemenuhan kebutuhan program 112 kawasan prioritas
hasil Rakorbangwil serta penjabaran pekerjaan Direktif Presiden dan Direktif Menteri PUPR,
penjabaran kebutuhan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), serta penjabaran kegiatan baru yang bersifat
prioritas.
Edward mengungkapkan, target dan anggaran Ditjen Perumahan T.A 2023 sesuai hasil Pra-Konreg Ditjen
Perumahan pagu kebutuhan TA 2023 mencapai Rp 27,855 triliun, dukungan manajemen dan output non-fisik
Rp 0,679 T, pembangunan rumah susun Rp 15,801 T atau 19.297 unit, rumah swadaya Rp 8,538 t atau
416.882 unit, bantuan PSU dan rumah umum Rp 1,344 T 79.408 unit, serta pembangunan rumah khusus Rp
1,777 T atau 5.855 unit.
Untuk rencana kegiatan kontrak tahun Jamak (KTJ) Ditjen Perumahan TA 2023, antara lain 5 tower
rusunawa untuk masyarakat berpenghasilan rendah, 13 Tower ASN/TNI/Polri, rusunawa untuk lembaga
pendidikanberasrama, 3 tower rusunawa untuk perguruan tinggi, serta rusunawa untuk pekerja.
Usai paparan tersebut, dilakukan diskusi serta pendalaman substansi dalam rangka penajaman program.
Turut hadir dalam Desk yakni, Kepala BPIW, Rachman Arief Dienaputra, Kepala Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah I, BPIW, Hari Suko Setiono, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR
Wilayah II, BPIW, Kuswardono, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, BPIW,
Manggas Rudy Siahaan. Selain itu, jajaran Ditjen Perumahan akan melakukan penajaman untuk sejumlah
program yang selanjutnya akan disampaikan kepada Biro PAKLN Kementerian PUPR.(ris/infoBPIW)