Audiensi ke BPIW, Bupati Pacitan Sampaikan Sejumlah Usulan Pembangunan Infrastruktur PU
Kepala BPIW Kementerian PU Bob Arthur Lombogia menerima audensi Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji
beserta jajarannya, di kantor BPIW Kementerian PU, Jakarta Selatan, 13 Juni 2025. Indrata
menjelaskan 70 hingga 80 % geografis Pacitan merupakan pegunungan dan perbukitan di pesisir pantai
selatan Jawa.
Dengan kondisi tersebut menurutnya Pacitan memiliki kerawanan bencana alam seperti tsunami, longsor,
banjir dan kekeringan. Oleh karenanya dalam kunjungan tersebut menurut Indrata pihaknya mengusulkan
sejumlah pembangunan infrastruktur PU antara lain Penanganan dan Pembangunan Infrastruktur Sumber
Daya Air, dan Percepatan Pembangunan Jalan Tol Tulungagung – Trenggalek – Pacitan – Solo/Yogyakarta.
Kemudian ada juga usulan Prasarana Penyehatan Lingkungan dan Air Minum, Lanjutan Pembangunan Bendung
Wonodadi (Wadah), Lanjutan Pembangunan Parapet dan Pengaman Tebing Sungai Asemgandok, dan lain-lain.
Total anggaran yang dibutuhkan terkait berbagai usulan kegiatan dari Kabupaten Pacitan itu mencapai
Rp 4 triliun.
Dikatakannya juga bahwa Pacitan memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan. “Kami optimis
pariwisata di Pacitan dapat dikembangkan karena keindahan yang luar biasa dan usulan-usulan kami
tadi semua mengarah sesuai fokus pertanian dan pariwisata sebagaimana yang terdapat dalam RPIW
(Rencana Pengembangan Infrastruktur Wilayah),” tuturnya.
Menanggapi hal itu Kepala BPIW Kementerian PU Bob Arthur Lombogia mengatakan bahwa BPIW akan
mengkaji usulan-usulan tersebut berdasarkan kewenangan apakah pemerintah pusat, provinsi atau
kabupaten, dan akan dilaporkan kepada Bapak Menteri PU. Ia juga berharap Pemerintah Kabupaten
Pacitan melengkapi usulan-usulan itu dengan readiness criteria atau kriteria kesiapan.
Dalam kesempatan itu Bob juga menyatakan bahwa setiap usulan dari Kabupaten Pacitan akan dicek satu
per satu, apakah sudah dimasukkan dalam Konsultasi Regional (konreg) yang sudah digelar beberapa
waktu lalu. Ia memastikan bahwa semua usulan yang dimasukkan adalah program yang sudah memiliki
readiness criteria dan memiliki ketersediaan lahan. “Mudah-mudahan usulan tersebut sudah masuk ke
dalam mekanisme konreg,” tuturnya,
Saat itu Bob juga menyampaikan bahwa RPIW yang sudah dibuat BPIW telah didetailkan dengan analisis
pada sektor-sektor unggulan di setiap daerah. “Setiap daerah memiliki leading sektor yang
berbeda-beda dan dengan keterbatasan anggaran yang ada, maka dipilih yang benar-benar super
prioritas untuk didukung Kementerian PU,” jelasnya.
Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah II, Melva Eryani Marpaung menambahkan dalam RPIW
ada tiga fokus perencanaan di Jawa Timur yaitu industri, pertanian dan pariwisata. Kemudian kawasan
prioritas di Jawa Timur, Selingkar Wilis masuk ke dalam prioritas tersebut. “Pacitan mendukung
sistem agropolitan Selingkar Wilis. Dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional atau
Ripparnas terdapat juga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN Kars Pacitan yang merupakan
bagian dari Unesco Global Geopark Gunung Sewu,” ungkapnya.
Turut hadir dalam pertemuan itu, Sekretaris BPIW, Benny Hermawan beserta sejumlah pegawai perwakilan
dari Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional dan Pusat Pengembangan Infrastruktur PU
Wilayah II. Sedangkan dari Kabupaten Pacitan hadir antara lain Kepala Bappeda, Heru Sukresno; Kepala
Dinas PUPR, Suparlan; dan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Heru Tunggul
Widodo. (Hen/Tiara)