PII Dorong Peningkatan Daya Saing Bangsa dalam Tatanan Global melalui 12 Butir Pernyataan Resmi
Jakarta - Guna meningkatkan dan memenangkan daya saing bangsa dalam tatanan global dewasa ini,
Persatuaan Insinyur Indonesia (PII) bertepatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional
mengeluarkan 12 butir pernyataan resmi. Demikian dipaparkan Ketua PII sekaligus Kepala Badan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), A Hermanto Dardak didampingi sejumlah pengurus PII kepada
wartawan seusai Halal Bihalal PII di Jakarta, Kamis (11/11).
PII merupakan satu-satunya wadah insinyur di Indonesia dengan anggota lebih dari 750.000 dari
berbagai disiplin ilmu teknik. Mencermati berbagai perkembangan nasional dan global sejauh ini PII
merasa perlu menyampaikan pernyataan siap bersama pemerintah, masyarakat luas, dan dunia industri
maupun dunia usaha untuk secara menerus meningkatkan nilai tambah berbagai produk nasional.
12 butir-butir pernyataan resmi terkait keinsinyuran, yakni senantiasa mengedepankan Pelayanan dan
Perlindungan Masyarakat Pemakai Jasa maupun Pemanfaat Produk Keinsinyuran dan Tanggung Jawab Profesi
terhadap produk keinsinyuran, Dukungan Pengembangan Vokasi, Meminimalkan Resiko Bencana,
Pembangunan Wilayah dan Kawasan, Percepatan dan Penterpaduan Pembangunan Infrastruktur, Penguatan
Kapasitas Inovasi Nasional melalui Triple Helix, Perkotaan Cerdas Layak Huni dan Produktif-efisien
sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan serta Perdesaan sebagai Pengaman Pangan
Nasional, Kedaulatan Pangan dan Ketahanan Air, Peningkatan Kapasitas Profesional Insinyur,
Kedaulatan Energi Termasuk Konservasi Energi Dan Energi Terbarukan, Pengembangan Sistem dan Industri
Maritim Nasional dan Pengembangan Teknologi Masa Depan.
Pelayanan dan Perlindungan Masyarakat Pemakai Jasa maupun Pemanfaat Produk Keinsinyuran dan Tanggung
Jawab Profesi terhadap produk keinsinyuran, agar seluruh pengerahan sumberdaya nasional untuk
pembangunan infrastruktur dapat memberi hasil maksimal, yang pengembangannya dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab, maka insinyur Indonesia dalam memberikan berbagai pelayanan jasanya,
senantiasa mengedepankan keselamatan dan keamanan masyarakat pemanfaatan berbagai produk
keinsinyuran serta keberlanjutan lingkungan.
Dukungan Pengembangan Vokasi, untuk mengurangi kesenjangan pendidikan angkatan kerja, insinyur dapat
melaksanakan tanggung jawab sosialnya dengan melakukan darma bakti masyarakat, berupa transfer iptek
kepada angkatan kerja yang berpendidikan dan berpelatihan vokasi, dengan ikut mengembangkan materi
pelatihan dan pemagangan program pendidikan dan pelatihan vokasi secara profesional. Pelaksanaan
tanggung jawab sosial tersebut merupakan bagian dari sistem dalam pengembangan keprofesian
berkelanjutan(PKB).
Meminimalkan Resiko Bencana, mempertimbangkan bahwa Indonesia berada pada daerah rawan bencana ring
of fire maupun gunung berapi, maka untuk meminimalkan dampak bencana pada masyarakat banyak,
insinyur mendukung perencanaan dan pelaksanaan mitigasi bencana melalui pengaturan daerah rawan
bencana agar tertuang dalam rencana tata ruang dan pengendaliannya melalui peraturan zonasi maupun
melalui peringatan dini yang cerdas memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Pembangunan Wilayah dan Kawasan, agar semua pihak mensyukuri nilai anugerah alam untuk sebesar
besarnya kemakmuran rakyat, maka SDM insinyur Indonesia siap mendukung percepatan pengembangan
wilayah dan kawasan menuju daya dukung dan daya tampungnya dengan bergerak melakukan berbagai
inovasi, memberi nilai tambah berbagai sumber daya lokal/nasional dan mendukung pemerintah dalam
pelaksanaan percepatan pembangunan infrastruktur dengan memanfaatkan kekinian(state of the art)
teknologi, agar berbagai hasil produksinya efisien dan cerdas sehingga berdaya saing tinggi.
Percepatan dan Penterpaduan Pembangunan Infrastruktur, agar pembangunan infrastruktur skala besar
dan semakin komplek yang saat ini terus dipacu dapat semakin terlaksana secara efisien dan efektif,
maka diperlukan peningkatan kapasitas manajemen visi memanfaatkan kekinian teknologi, mendukung
kepemimpinan berkomunikasi dengan banyak pihak dengan Program Manajemen Office.
Penguatan Kapasitas Inovasi Nasional melalui Triple Helix, agar kegiatan inovasi menjadi keseharian
industri, maka perlu terus diperkuat iklim inovasi nasional dengan mendorong kegiatan penelitian
dan pengembangan di industri yang fokus senantiasa berupaya memberi nilai tambah berbagai produknya
dengan kandungan inovasi dalam negeri (KIDN)/paten, terutama melalui pemaksimalan kerjasama triple
helix diantara industri, perguruan tinggi dan pemerintah.
Perkotaan Cerdas Layak Huni dan Produktif-efisien sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
Berkelanjutan serta Perdesaan sebagai Pengaman Pangan Nasional, seiring dengan kenaikan pesat jumlah
penduduk perkotaan di Indonesia yang selama 4 dekade terakhir naik 6 kali lipat (dari 20 juta th
1970 menjadi 120 juta th 2010), dan diprediksi masih berlanjut, yang tentunya diikuti berbagai
konsentrasi kegiatan ekonomi, interaksi sosial dan budaya, maupun lingkungan di perkotaan, sehingga
perkotaan merupakan konsumer yg sangat memerlukan infrastruktur ekonomi maupun pelayanan dasar,
ketahanan pangan yang perlu pasokan dari perdesaan, perumahan layak huni, maupun ketersediaan
pekerjaan formal, maupun lingkungan berkelanjutan.
Peningkatan Kapasitas Profesional INSINYUR, dalam tatanan global dan efektifnya Komunitas Asean,
maka kualitas dan kuantitas SDM menjadi tolok ukur daya saing, sedangkan jumlah mahasiswa teknik
termasuk pertanian saat ini sekitar 15 persen dari seluruh jumlah mahasiswa di Indonesia yang lebih
rendah dibandingkan negara lain seperti Malaysia(24%), Vietnam(25%), Korea(33%), China(38%), untuk
itu perlu upaya khusus untuk meningkatkan minat generasi muda pada pendidikan insinyur.
Kedaulatan Pangan dan Ketahanan Air, untuk mendukung kedaulatan pangan nasional, diperlukan dukungan
agro bisnis mulai dari dukungan proses produksi al. waduk, irigasi, teknologi pertanian di perdesaan
serta sistem distribusi dan pemasaran berbagai produk pertanian antara lain pengembangan
infrastruktur jalan dan sistem transportasi serta proses nilai tambah produk pertanian di berbagai
kawasan industri pertanian dan pemasaran di perkotaan
Kedaulatan Energi Termasuk Konservasi Energi Dan Energi Terbarukan, perkembangan pembangunan
nasional di Indonesia semakin memerlukan sumber daya energi yang besar, sehingga perlu dikembangkan
sistem penyiapan dan pemanfaatan energi nasional yang berada dalam kendali nasional.
Pengembangan Sistem dan Industri Maritim Nasional, untuk meningkatkan efisiensi signifikan, perlu
terus dikembangkan teknologi material seperti nano teknologi, teknologi nuklir, dan teknologi Cloud.
PII menekankan pentingnya integrasi antar disiplin keinsinyuran. PII merupakan wadah integrasi antar
disiplin keinsinyuran.
Pengembangan Teknologi Masa Depan, untuk mendukung pengembangan potensi kemaritiman dengan luas
lautan yang dikelola lebih dari dua kali luas daratan dengan garis pantai lebih dari 80.000 km perlu
dikembangkan dengan membangun sistem infrastruktur pelabuhan dan industri, perkotaan pantai,
industri kemaritiman/armada perkapalan maupun industri perikanan, ekonomi biru yang terintegerasi
dalam sistem tol laut nasional.(INI/RIS/InfoBPIW)