BPIW Susun Konsep Pengembangan Tiga Wilayah Metropolitan
Pemerintah telah menetapkan pengembangan 10 wilayah metropolitan prioritas. Dari 10 wilayah
metropolitan tersebut, BPIW saat ini sedang melakukan penyusunan pengembangan kawasan metropolitan
Kedungsepur (Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kota
Salatiga, dan Purwodadi Kabupaten Grobogan).
Setelah Kedungsepur, BPIW akan melanjutkan penyusunan konsep pengembangan sembilan wilayah
metropolitan. Namun, dalam rapat ini dibahas tiga wilayah metropolitan yakni Mamminasata (Makassar,
Maros, Sungguminasa, dan Takalar), Mebidangro (Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang, dan
Kabupaten Karo), dan Bimindo (Bitung, Minahasa, dan Manado).
Rapat membahas konsep penyusunan tiga metropolitan tersebut dilakukan pada 27 Agustus lalu dipimpin
oleh Kepala BPIW Hadi Sucahyono. Dalam rapat dibahas beberapa hal seperti profiling kawasan
Metropolitan Mamminatasa dan identifikasi kawasan strategis yang meliputi kawasan industri,
aerocity, pelabuhan, dan pendidikan. Dalam pertemuan itu Hadi meminta tim dapat memuat kondisi
eksisting kawasan metropolitan tersebut. Misalnya di sisi utara metropolitan itu terdapat Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Toraja yang menjadi salah satu destinasi pariwisata yang
didukung pengembangannya oleh Kementerian PUPR.
Sedangkan penyusunan konsep pengembangan Metropolitan Mebidangro dilakukan dengan melihat sektor
dominan yaitu industri, pertanian, serta perdagangan dan jasa. Terkait hal itu Kepala Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah I, Tris Raditian berharap dengan adanya pengembangan kawasan
Metropolitan Mebidangro, dapat memperlancar konektivitas komoditas dari Tanah Karo dan sumber-sumber
produksi lainnya. “Komoditas dari Provinsi Sumatera Utara seperti hasil holtikultura dan tanaman
pangan, sudah terkenal untuk ekspor melalui Pelabuhan Belawan,” tuturnya.
Sementara terkait Pengembangan Metropolitan Bimindo tim penyusun memaparkan mengenai konsep
pengembangan infrastruktur sektor Bina Marga, Cipta Karya, Sumber Daya Air, dan Perumahan. Untuk
konsep pengembangan infrastruktur beberapa diantaranya adalah pengembangan jaringan jalan tol ruas
Bandara–Likupang (Bina Marga), Sistem Penyedian Air Minum (SPAM) Kota Tomohon (Cipta Karya),
pembangunan embung sumber air baku Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang (Sumber Daya Air), dan
pembangunan rumah susun Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Perumahan).
Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah Nasional, Firman H. Napitupulu menambahkan
bahwa revitalisasi metropolitan dilakukan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Dalam tahap awal
menurutnya diperlukan identifikasi permasalahan metropolitan dikaitkan dengan rencana pengembangan
eksisting yang sudah ada maupun tidak. “Untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, program yang
dibuat bertujuan untuk rehabilitasi dan revitalisasi kegiatan ekonomi masyarakat dalam jangka
pendek,” tutur Firman.
Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, Manggas Rudy Siahaan yang memoderatori
pertemuan itu menyatakan nantinya akan diagendakan survei ke lapangan dan melakukan pertemuan dengan
Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Sedangkan pertemuan asistensi selanjutnya dijadwalkan tiga
minggu lagi.
Menurut Hadi, kedepan BPIW akan menyusun enam Kawasan Metropolitan lagi, yakni Patungraya Agung
(Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir),
Jabodetabek-Punjur (DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Cianjur).
Kemudian, Cekungan Bandung (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi),
Gerbangkertosusila (Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota
Mojokerto, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Bangkalan). Lalu ada Banjarbakula (Kota Banjarmasin,
Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tanah Laut), serta Sarbagita
(Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan). (Hen/infobpiw)