BPIW Lakukan Rapat Koordinasi Persiapan Integrated Masterplan for Priority Destination
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur
Wilayah (BPIW) melakukan Rapat Koordinasi Persiapan Penyusunan Integrated Masterplan for Priority
Destination Danau Toba, Borobudur, dan Lombok di Jakarta, Kamis (27/1).
Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata, Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),
Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Keuangan, dan Badan Otorita Danau Toba, serta Bank
Dunia.
Kepala BPIW Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan menjelaskan, pemaparan TOR Integrated Tourism
MasterPlan Danau Toba, Borobudur, dan Lombok dilaksanakan untuk mendapatkan masukan dan
penyempurnaan dari semua pihak pemangku kepentingan.
Rido menerangkan, pinjaman Bank Dunia diharapkan dapat efektif pada tahun 2018. Walaupun begitu,
Kementerian PUPR tetap memberikan dukungan untuk 3 destinasi pariwisata pada tahun 2017. Untuk
kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba dukungan infrastruktur PUPR yang diberikan
mencakup 7 kabupaten di sekitar Danau Toba yakni, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba Samosir,
Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, dan
Kabupaten Samosir.
“Antara lain, seperti pelebaran Jalan Ujung Aji-Batas Kota Kabanjahe, pelebaran Jalan Tol
Medan-Kualanamu, preservasi dan pelebaran Jalan Siborongborong Tarutung-Batas Kota P. Sidempuan,”
terangnya.
Ada juga pembangunan sanitasi masyarakat di Kabupaten Karo. Pembangunan bendung dan jaringan daerah
irigasi (DI) Sidilanitano, Kabupaten Tapanuli Utara. Rehabilitasi jaringan irigasi DI Hutapaung
Parmiahan Tahap I, Kabupaten Humbang Hasundutan termasuk pembangunan pemeliharaan DI Sihorahora dan
lainnya.
Untuk KSPN Borobudur, lanjutnya, ada rencana pengembangan di kawasan sekitar Borobudur seperti
pembangunan prasarana pengendali banjir Sungai Progo dan anak-anak sungainya di Kulon Progo. “Ada
juga pemeliharaan rutin Jalan Secang-batas Kota Magelang, Penyusunan RTBL (Tata Bangunan dan
Lingkungan,-red) Kawasan Candi Mendut di Kabupaten Magelang,” terangnya. Ada juga, lanjut Rido,
penyusunan RTBL Kawasan Candi Pawon Kabupaten Magelang dan lainnya.
Rido menerangkan, untuk KSPN Mandalika pengembangan infrastruktur melingkupi menyeluruh di Pulau
Lombok. Seperti yang ada rencana rehabilitasi jaringan irigasi daerah irigasi (DI) Remeneng Kompleks
Kabupaten Lombok, rehabilitasi jaringan irigasi DI Tanggik Kompleks Kabupaten Lombok Timur,
pembangunan embung serbaguna Bangka Kabupaten Lombok Tengah dan lain-lain.
Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis, BPIW Hadi Sucahyono mengatakan, TOR Integrated Tourism
MasterPlan Danau Toba, Borobudur, dan Lombok akan terus disempurnakan, dan BPIW masih menerima
masukan dan usulan dari para pemangku kepentingan sebelum dilakukan finalisasi TOR Integrated
Tourism Masterplan.
“Ya kita harapkan, seminggu setelah paparan ini TOR Integrated Tourism MasterPlan dapat menjadi
dokumen untuk diproses tahap berikutnya,” terang Hadi.
Di tempat yang sama, Senior Private Sector Specialist Trade and Competitiveness, Bank Dunia, Bertine
Kamphuis mengakui, rancangan TOR Integrated Tourism MasterPlan yang telah dipaparkan BPIW sudah
bagus. “Sepertinya tinggal mengakomodir sedikit masukan, pada prinsipnya rancangan yang ada telah
lengkap,” terangnya. (ris/infoBPIW)