BPIW Kembali Lakukan Koordinasi dengan World Bank Terkait Pengembangan tiga Kawasan Wisata
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) kembali melakukan koordinasi dengan World Bank
terkait pengembangan tiga kawasan wisata, yakni Tanjung Lesung di Provinsi Banten, Danau Toba di
Sumatera Utara dan Mandalika di Lombok. Rapat koordinasi yang dilakukan di ruang pertemuan BPIW,
Selasa (16/2), dipimpin langsung Kepala BPIW Hermanto Dardak.
Dardak menjelaskan tiga kawasan wisata tersebut merupakan bagian dari 10 Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang akan dijadikan sebagai “10 New Bali”. Selain itu
pengembangan kawasan wisata tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mencapai target jumlah
wisatawan mancanegara sebesar 20 juta orang pada tahun 2019 mendatang.
Dalam rapat koordinasi yang dihadiri eselon II dan III BPIW serta tim dari World Bank tersebut,
Dardak menjelaskan upaya yang akan dilakukan dalam mencapai target itu adalah mengintegrasikan
perencanaan pembangunan daerah, membangun kapasitas sumber daya pariwisata, pengembangan Usaha Kecil
Menengah (UKM), pembangunan infrastruktur dan pengembangan kelembagaan di kawasan pariwisata
tersebut.
“Pengembangan kawasan pariwisata tentu saja memiliki beberapa tantangan, seperti bagaimana
mengintegrasikan dan meningkatkan infrastruktur yang dapat mengembangkan potensi daerah,” tutur
Dardak. Pembangunan infrastruktur pada 10 KSPN tersebut menurutnya perlu mempersiapkan bebeberapa
hal, seperti kriteria terkait investasi untuk pembangunan infrastruktur pariwisata, penyusunan studi
kelayakan, Enviromental Impact Assesment (EIA), Detail Engineering Design (DED) dan pembebasan
lahan.
Selain itu perlu disiapkan pembiayaan untuk pembangunan fisik serta kemitraan dengan pihak swasta,
termasuk perusahaan milik negara seperti BUMN dan BUMD. Khusus kawasan wisata Danau Toba dan
Mandalika yang merupakan juga bagian dari Wilayah Pengembangan Strategis (WPS), akan dilakukan
kesepakatan diantara pemangku kepentingan di tingkat pusat, provinsi dan kota, termasuk juga pihak
swasta dan juga masyarakat. Kesepakatan itu untuk menentukan beberapa hal seperti obyek yang
diprioritaskan serta identifikasi kebutuhan infrastruktur. Identifikasi ini terutama terkait
bandara, jalan, air, sanitasi, drainase, listrik, ruang terbuka hijau dan anjungan cerdas.
Tim leader dari The World Bank, Bertien menambahkan dalam pengembangan KSPN ini perlu dilakukan
koordinasi dan integrasi antar kementerian terkait seperti Kementerian Keuangan, Kementerian
Pariwisata, Bappenas, Kementerian Perhubungan, Kemenko Maritim dan Sumber Daya, dan Kemenko
Perekonomian.
Dalam rencana pengembangan kawasan Danau Toba, Tanjung Lesung dan Mandalika, menurut Bertien, dalam
waktu dekat World Bank akan meninjau langsung tiga kawasan wisata tersebut. Setelah dilakukan
kunjungan tersebut, Wolrd Bank akan melakukan technical meeting dengan beberapa Kementerian terkait,
seperti Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, dan Bappenas. (ini)