Survey Lapangan Kepala BPIW Sebagai Bentuk Sinergi Kementerian PUPR Dalam Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang
Sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi pelaksanaan pembangunan infrastruktur Kawasan Industri
Terpadu Batang (KIT Batang) yang dilaksanakan pada 3 Januari 2022 secara virtual, Kepala BPIW
Rachman Arief Dienaputra beserta jajaran melakukan kunjungan ke KIT Batang pada Kamis, 6 Januari
2022.
Untuk mendukung pengembangan Kawasan Industri Terpadu KIT Batang, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) melalui BPIW sebagai integrator program memastikan bahwa infrastruktur yang
terbangun sesuai dengan rencana dan kebutuhan. Oleh karena itu, Kepala BPIW Rachman Arief Dienaputra
beserta jajaran meninjau beberapa lokasi infrastruktur yang sedang dan telah terbangun antara lain
Akses Jalan dan Jembatan, Penyediaan Air Baku dan Jalur Pipa Transmisinya, Drainase Utama Kawasan,
Kolam retensi di Desa Celong, dan Rumah Susun Pekerja Industri.
Dari sisi dukungan infrastruktur sumber daya air, Ditjen SDA melalui BBWS Pemali-Juana telah
melaksanakan pekerjaan pembangunan penyediaan air baku, serta pembangunan drainase utama berupa Long
storage Sungai Mata Air, Reventment P Sungai Brontok, Reventment P Sungai Pelabuhan, dan Reventment
P Sungai Pesanggrahan.
"Dari penyediaan air baku 4.300 ha, untuk fase 1, penyediaan air baku 285 liter/detik sudah
terpenuhi melalui intake DAS Urang, dan untuk fase 2, penyediaan air baku 1.200 liter/detik akan
disuplai dari rencana Bendungan Kedunglanggar. Untuk drainase lokal dan penanganan limpasan air,
akan dilaksanakan oleh PT. KIT Batang sampai dengan Februari 2022," ucap Kepala BBWS Pemali Juana
Muhammad Adek Rizaldi.
Di akhir kunjungan Kepala BPIW beserta jajaran meninjau pembangunan Rumah Susun yang sedang di
bangun oleh Ditjen Perumahan sebanyak 10 Tower yang nantinya akan dihuni oleh para pekerja di
Kawasan Industri Terpadu Batang.
“Masing-masing Gedung sudah dilengkapi dengan STP (Sewerage Treatment Plant), dan limbah yang
dibuang sudah memenuhi baku mutu untuk dibuang ke badan air. Penyambungan antara saluran drainase
rusun dengan drainase kawasan akan dikoordinasikan dengan BBPJN Jateng-DIY”, terang Mochamad Mulya
Permana, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa III.
Terkhusus, yang menjadi perhatian dari Kepala BPIW adalah pematangan lahan seluas 400 hektar di Fase
2. “Kementerian PUPR tidak dapat melakukan pematangan lahan apabila PT KITB tidak segera
menyelesaikan masalah perizinan dan readiness criteria pra-konstruksi sesuai dengan timeline yang
telah disampaikan”, ujar Rachman.
Maka dari itu Kepala BPIW mendorong kepada PT. KITB agar segera menyelesaikan perizinan dan
readiness criteria (termasuk DED) pra-konstruksi secepatnya , nantinya DED yang telah disusun oleh
PT. KITB untuk perluasan ke Fase 2 harus didiskusikan dengan Kementerian PUPR. Selanjutnya
diperlukan juga construction management untuk mengkoordinasikan antara PT. KITB dengan Kementerian
PUPR dan stake holder lain.
Secara umum Rachman menilai Kementerian PUPR sudah cukup masif mendukung pembangunan infrastruktur
di KIT Batang. Namun bila terdapat kendala yang berhubungan dengan Kementerian/Lembaga (K/L) lain,
Rachman memastikan BPIW siap untuk menjadi mediator untuk melakukan dialog dengan K/L yang terkait
seperti Kementerian Perindustrian maupun pihak investor.
Pada kesempatan lain, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah II BPIW Kuswardono
menambahkan bahwa kunjungan lapangan yang dilakukan ini untuk mengetahui progres infrastruktur yang
dibangun dan permasalahan yang dihadapi. Menurutnya BPIW akan mencarikan solusi dan membantu untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada.
Turut serta pada kunjungan kali ini hadir dari balai-balai Kementerian PUPR diantaranya Kepala Balai
Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah - DI Yogyakarta Wida Nurfaida, Kepala Balai Pelaksana
Penyediaan Perumahan Jawa III Mochamad Mulya Permana, Kepala BBWS Pemali Juana Muhammad Adek
Rizaldi, Pengawas Pelaksanaan Proyek PT. KIT Batang Ahmad Zaki, Kepala Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah II BPIW Kuswardono, dan Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wlayah
II.A BPIW Entatarina Simanjuntak.(zim/infobpiw)