Dukung Ketahanan Pangan, Kementerian PUPR Bangun Irigasi dan Waduk
Dalam mendukung ketahanan pangan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
sampai 2019 menargetkan pembangunan 1 juta hektare (Ha) irigasi serta rehabilitasi terhadap 3 juta
Ha irigasi.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Rido
Matari Ichwan mewakili Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono saat memaparkan "Sinkronisasi Pengembangan
Infrastruktur Irigasi dengan Pengembangan Lahan Pertanian" dalam Rapat Koordinasi Nasional
(Rakornas) Kamar Dagang Indonesia di Jakarta, Senin (28/11).
Selain pembangunan irigasi, lanjut Rido, untuk penyediaan air baku dalam mendukung lahan pertanian
dibangun juga 65 bendungan hingga 2019. "Sebanyak 16 bendungan merupakan proses penyelesaian proyek
yang dilaksanakan sebelum periode 2015. Dan 49 bendungan merupakan bendungan baru," paparnya.
Rido berharap, adanya dukungan bendungan dan irigasi dengan kapasitas yang memadai tersebut dapat
meningkatkan kapasitas daya tanam di lahan pertanian. “Misalnya, dari hanya satu kali tanam dalam
setahun dapat meningkat menjadi tiga kali tanam dalam dua tahun. Sehingga, produksi pertanian juga
akan meningkat pesat,” jelas Rido.
Lebih lanjut, Rido menerangkan, ada juga dukungan Kementerian PUPR pada sektor sumber daya air
berupa pengendalian banjir, mulai dari normalisasi sungai, kanal banjir, bangunan pengendali banjir
dan lainnya yang mencapai 3.000 KM serta pengamanan abrasi pantai hingga 500 KM. Menurutnya, hal itu
secara langsung dan tak langsung memiliki berdampak pada keberlangsungan produksi pertanian dalam
negeri.
Di tempat yang sama, Menteri Pertanian, Andi Amran mengatakan, upaya untuk meningkatkan ketahanan
pangan nasional Kementerian Pertanian saat ini telah menggulirkan beragam program.
Andi Amran menjelaskan, berbagai program itu sebagai upaya untuk menghidupkan lahan tidur, alat
pertanian yang tidur dan petani yang tidur. “Unsur-unsur itu kita gerakan dan bangunkan, agar dapat
semakin produktif,” terangnya.
Saat ini, lanjut Andi Amran, perkembangannya sudah mulai tampak. “Terbukti, Indonesia saat ini
mengalami pertumbuhan produksi pertanian paling tinggi di Asean. Hal yang sudah baik itu perlu terus
ditingkatkan, agar harapan berkedaulatan pangan dapat kita dicapai,” jelasnya.
Hadir dalam seminar yang mengangkat tema “Tata Ruang untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan” ini antara
lain, Menteri Pertanian, Andi Amran, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Sofyan Djalil, Kepala
BPIW Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan, serta perwakilan lembaga lainnya.(ris/infoBPIW)