BPIW dan Badan Geologi Sepakat Pererat Kerja Sama
BPIW Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung perencanaan pembangunan
infrastruktur memanfaatkan data dan informasi geologi. Sehingga, akan dapat meningkatkan kualitas
perencanaan pembangunan infrastruktur dalam rangka pengembangan wilayah.
Demikian diungkapkan Kepala BPIW kementerian PUPR, Hadi Sucahyono saat melakukan pertemuan dengan
jajaran Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) di Bandung, Kamis, (3/9).
Pertemuan tersebut dihadiri juga jajaran pejabat kedua lembaga.
Hadi Sucahyono mengatakan, saat ini pembangunan infrastruktur di kawasan strategis dipercepat dalam
rangka pengembangan wilayah dan pemulihan ekonomi. “Dalam perencanaan pembangunan infrastruktur
tersebut, tentu perlu kajian mendalam termasuk diantaranya menganalisa daya dukung lingkungan yang
salah satunya bersumber dari data dan informasi geologi,” papar Hadi.
Menurutnya, data dan informasi geologi menjadi salah satu elemen mendasar dalam perencanaan
pembangunan infrastruktur. “Untuk itu, kerjasama BPIW dan Badan Geologi perlu terus direkatkan,”
harap Hadi.
Kementerian PUPR, lanjut Hadi, dalam melakukan pengembangan infrastruktur menggunakan pendekatan
yang berbasis kewilayahan atau Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). Ia menyebutkan, seluruh wilayah
di Indonesia telah dikelompokan ke dalam 35 WPS.
Dalam WPS itu terdapat kawasan tematik yang didukung pengembangnya, seperti Kawasan Industri,
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Perdesaan
Prioritas Nasional (KPPN) dan lainnya. “Pendekatan WPS diharapkan dapat mendorong pengembangan
infrastruktur PUPR yang terpadu, komprehensif, cepat mengatasi kesenjangan infrastruktur di
kawasawan Barat dan Timur serta pembangunan berjalan sesuai daya dukung dan daya tampung,” ungkap
Hadi
Lebih lanjut Hadi mengatakan, Kementerian PUPR dalam mendukung pengembangan kawasan melalui beberapa
beberapa sektor, yakni Sumber Daya Air (SDA) seperti, pembangunan jaringan irigasi, serta sumber air
baku untuk masyarakat.
"Kemudian, sektor konektivitas, seperti pembangunan jalan nasional, akses menuju bandara, akses
menuju pelabuhan, pembangunan jalan akses dari lahan produksi ke pusat pengolahan dan lainnya,”
terang Hadi. Untuk sektor Cipta Karya, dukungan seperti pembangunan infrastruktur permukiman, taman,
sanitasi, air minum dan lainnya. Sedangkan, terakhir sektor Perumahan seperti penyediaan rumah layak
huni bagi masyarakat.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono menyambut hangat harapan
BPIW Kementerian PUPR untuk dapat memanfaatkan data dan informasi geologi untuk perencanaan
pembangunan infrastruktur kawasan. Eko mengatakan, data dan informasi geologi dapat menjadi basis
pengembangan infrastruktur kawasan, termasuk kawasan metropolitan.
“Hasil kajian itu nanti akan berbentuk rekomendasi geologi, sebagai masukan teknis terkait kondisi
geologi,” terang Eko. Ia juga berharap, kerjasama Badan Geologi dan BPIW Kementerian PUPR dapat
semakin erat, agar dapat berkontribusi optimal pada pembangunan infrastruktur di
Indonesia.(Ris/infoBPIW)