Kementerian PUPR Dukung Pembangunan Infrastruktur Kabupaten Tanah Bumbu melalui WPS Palangkaraya-Banjarmasin-Batulicin
Kabupaten Tanah Bumbu merupakan salah satu Kabupaten yang akan didukung oleh Kementerian PUPR
terkait pembangunan infrastrukturnya. Hal tersebut mengacu pada Wilayah Pengembangan Strategis
(WPS), tepatnya WPS 22, yakni Palangkaraya-Banjarmasin-Batulicin. Adanya WPS tersebut menunjukkan
bahwa Batulicin yang berada di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, menjadi salah satu daerah yang
memiliki potensi untuk dikembangkan. Oleh karena itu, agar rencana pengembangan itu dapat lebih
optimal, Dardak berharap Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dapat mengembangkan daerahnya sebagai
kawasan pertumbuhan yang memiliki prospek yang baik.
Demikian disampaikan Hermanto Dardak, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)
Kementerian PUPR, saat menerima kunjungan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, Mardani. H. Maming,
Senin (25/4). Dalam kunjungan tersebut, Mardani mengusulkan beberapa dukungan program pembangunan
infrastruktur dari Kementerian PUPR.
Program yang diusulkan tersebut, salah satunya Anjungan Cerdas. Dikatakannya bahwa Anjungan Cerdas
merupakan program baru secara kewilayaan yang punya prospek. Lokasi Anjungan Cerdas ini berada di
jalur nasional yang menghubungkan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Selain itu, juga diusulkan dukungan infrastruktur terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batulicin
dan Kota Baru. Kemudian juga diusulkan program pembangunan kereta api dari Palangkaraya-Batulicin.
Untuk KEK, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu sudah mengajukan usulan ke Kementerian Perhubungan.
Pemerintah daerah tersebut juga telah membuat feasibility study atau studi kelayakan untuk
pembangunan bendungan di Sungai Kusan, dimana salah satu fungsinya adalah pengendalian banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Roy Rizali Anwar menambahkan
daerahnya juga memiliki kawasan industri, dimana beberapa pabrik sudah berdiri, seperti pabrik besi
dan baja. Namun diakuinya saat mengangkut hasil produksi, perusahaan-perusahaan tersebut terkendala
kondisi jalan dalam kawasan industri dan pelabuhan. “Perusahaan-perusahaan itu bekerjasama dengan
pelabuhan swasta yang ada di Batulicin. Transportasinya menggunakan jalan nasional dan jalan
kabupaten,” ungkap Roy.
Terkait usulan mengenai Anjungan Cerdas, menurut Dardak hal ini akan disesuaikan dengan program yang
sedang dikerjakan Kementerian PUPR melalui Pusat Pengembangan Kawasan Strategis BPIW, yakni berupa
perancangan dan pembangunan beberapa Anjungan Cerdas yang terdapat ini WPS
Yogya-Prigi-Blitar-Malang, WPS Gilimanuk-Denpasar-Padang Bai, dan WPS Merak-Bakauheni-Bandar
Lampung-Tanjung Api-Api (MBBT). “Anjungan Cerdas untuk tempat istirahat, dan Anjungan Cerdas bisa
disebut rest area yang memiliki banyak kelebihan. Kalau bisa di Anjungan Cerdas ini dipasarkan juga
produk lokal, baik seperti makanan tradisional maupun kerajinan khas daerah, karena di anjungan
cerdas ini banyak dikunjungi orang dari daerah lain,” kata Dardak. Dalam kesempatan itu ia juga
menyarankan agar Anjungan Cerdas ini dapat memberikan nilai lebih berupa, pemandangan yang indah,
sehingga dapat dinikmati para pengunjung yang datang. “Jadi pengunjung dapat melihat dengan nyaman.
Area publik ini juga dapat dilengkapi dengan akses internet,” ucap Dardak lagi.
Sedangkan terkait dukungan untuk kawasan industri menurut Dardak, Kementerian PUPR akan mendukung
berupa pembangunan infrastruktur jalan menuju kawasan industri tersebut. Pada kesempatan itu Dardak
juga menjelaskan mengenai program yang sedang didukung Kementerian PUPR yakni terkait kawasan
Banjarbatula atau Banjarmasin-Martapura-Banjar Baru- Batola-Tanah Laut.
Pertemuan itu juga dihadiri beberapa pejabat di lingkungan BPIW seperti Kepala Pusat Pengembangan
Kawasan Strategis, Rezeki Peranginangin dan Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Antar Kawasan
Strategis, Benny Hermawan. Selain itu juga dihadiri beberapa pejabat dari Ditjen Bina Marga
Kementerian PUPR. Hen/infobpiw