BPIW Dukung Penguatan SDM Penanganan Bencana melalui Pelatihan Relawan Kementerian PU
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) secara resmi membuka Pelatihan Pendampingan Teknis Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Bencana bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian PU yang akan ditugaskan
sebagai relawan penanganan bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Kegiatan
ini diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum
melalui Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah I Medan dan dilaksanakan secara klasikal pada 22–24
Desember 2025 bertempat di UPTD Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat dan Pelatihan Kesehatan Provinsi
Sumatera Barat, Kota Padang.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas teknis peserta dalam melaksanakan pendampingan
rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pascabencana, sekaligus memperkuat peran ASN sebagai
relawan kemanusiaan di lapangan. Dari total 69 peserta yang mengikuti pelatihan tersebut, BPIW
mengirimkan sebanyak 9 orang perwakilan, yang berasal dari unit kerja terkait dengan perencanaan dan
pengembangan infrastruktur wilayah.
Kepala BPSDM Kementerian PU, Apri Artoto, dalam sambutannya menegaskan bahwa kehadiran para peserta
pelatihan merupakan wujud nyata kehadiran negara di tengah masyarakat yang terdampak bencana.
“Hari ini Saudara hadir bukan sekadar sebagai peserta pelatihan, tetapi sebagai wajah negara di
tengah masyarakat yang sedang berjuang bangkit dari bencana. Kehadiran Saudara adalah simbol
kepedulian, keberpihakan, dan tanggung jawab negara kepada rakyatnya,” ujar Apri.
Lebih lanjut, Apri menegaskan bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana tidak hanya berfokus
pada pemulihan fisik infrastruktur, tetapi juga pada pemulihan rasa aman serta keberlanjutan
kehidupan masyarakat.
“Rehabilitasi dan rekonstruksi bukan sekadar membangun kembali seperti semula. Kita harus membangun
lebih kuat, lebih aman, dan lebih berkelanjutan agar infrastruktur yang dipulihkan mampu
meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana di masa depan,” tegasnya.
Materi pelatihan disusun secara komprehensif dengan total 30 jam pelajaran, dari identifikasi dan
pelaporan kegiatan penanggulangan bencana, pendampingan masyarakat, pemeriksaan kerusakan bangunan
pascabencana, pengawasan konstruksi, pengenalan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), hingga
administrasi kontrak penanganan bencana. Pelatihan ini didukung oleh widyaiswara serta pejabat
struktural dan fungsional Kementerian PU sebagai pengajar.
Menutup sambutannya, Kepala BPSDM secara resmi membuka pelatihan dan menyampaikan pesan moral kepada
seluruh peserta agar menjalankan tugas dengan profesionalisme dan empati.
“Ketika tangan bekerja dengan ilmu dan hati bergerak dengan empati, di situlah pengabdian menemukan
maknanya,” tutup Apri.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta mampu menjalankan peran sebagai relawan yang tidak
hanya andal secara teknis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dalam mendampingi masyarakat menuju
pemulihan yang lebih aman dan berkelanjutan pascabencana.
Dalam rangka memperoleh gambaran kondisi eksisting pascabencana, Tim BPIW melaksanakan pemantauan
lapangan di Nagari Koto Alam, Kecamatan Palembayaan dan Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera
Barat. Pemantauan awal dilakukan dengan meninjau langsung kondisi akses jalan dan badan jalan, serta
kerusakan prasarana pendukung lainnya. Di beberapa titik, terdapat gangguan fungsi infrastruktur
yang berpotensi menghambat konektivitas wilayah dan akses logistik masyarakat, terutama pada koridor
yang menjadi jalur utama mobilitas antarwilayah.(Zim/Tiara)