BPIW Matangkan Rencana Pengembangan Kota Weda Melalui Major Project Integrated City Planning (ICP)

Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah III, Pranoto, memberikan sambutan pada rapat


Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyelenggarakan rapat untuk membahas serta menyepakati Major Project Integrated City Planning (ICP) di Kota Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Kegiatan ini menjadi bagian dari program ICP Sulawesi, Maluku, dan Papua, dalam kerangka pinjaman IBRD No. 8976-ID.
Rapat yang berlangsung di Kantor BPIW Jakarta dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah, tim konsultan ICP untuk wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta perwakilan unit kerja BPIW. Fokus pembahasan menitikberatkan pada penyepakatan rencana pengembangan Kota Weda sebagai salah satu dari 24 kota prioritas nasional untuk pembangunan jangka panjang, jangka waktu 20 tahun ke depan.
Dalam sambutannya, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah III, Pranoto, menegaskan bahwa pertumbuhan penduduk serta aktivitas industri di Weda mengalami peningkatan pesat, yang menuntut perencanaan kota yang komprehensif dan dukungan infrastruktur yang memadai.
"Jika Weda dapat terhubung dengan Sofifi dan Buli secara efisien, hal ini akan menjadi katalisator signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Maluku Utara secara keseluruhan," ujarnya.
Di sisi lain, tim konsultan ICP memaparkan visi dan misi pengembangan kota dengan city branding "Weda Bersinergi, Halmahera Tengah sebagai Industri Hijau yang Inovatif", sekaligus mengenalkan Burung Bidadari sebagai ikon budaya dan simbol identitas Kabupaten Halmahera Tengah.
Bupati Halmahera Tengah, Ikram Malan Sangadji, menyampaikan dukungan penuh terhadap arah pengembangan yang dirancang dalam proyek ICP Weda.
“Rencana yang disusun oleh tim konsultan telah selaras dengan visi daerah. Kami mendukung penuh konsep pembangunan kota yang inklusif, terintegrasi, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Berdasarkan kesepakatan, dua lokasi prioritas ditetapkan sebagai major project:
- Lokasi 1 (Weda): Transit Hub, terminal water taxi, serta kawasan mixed-use.
- Lokasi 2 (Sagea): Transit Hub, terminal water taxi, serta kawasan komersial.
Di Lokasi 1 (Weda), konsep pengembangan mengusung prinsip flexible block yang menyesuaikan dengan karakteristik wilayah lokal. Proyeksi jumlah penduduk di pusat kota diperkirakan mencapai 24.000–27.000 jiwa. Desain ini mengedepankan dua koneksi utama di area transit hub: konektivitas antara shuttle, water taxi, dan green corridor, guna mendorong mobilitas ramah lingkungan.
Lokasi 2 (Sagea) akan dikembangkan sebagai kawasan penyangga industri yang tetap menjaga nilai-nilai budaya setempat. Karena bersebelahan dengan permukiman lama (Old Sagea), diperlukan korelasi desain yang kuat antara area baru dan lama demi menjaga keberlanjutan sosial dan budaya.
Hasil rapat dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani bersama oleh seluruh pihak terkait. Dokumen ini menjadi dasar pelaksanaan tahap percepatan program ICP Weda di Kabupaten Halmahera Tengah.
Dengan terlaksananya rapat ini, BPIW menegaskan komitmen kuatnya dalam mendukung percepatan pembangunan wilayah di Kawasan Timur Indonesia melalui pendekatan perencanaan kota terpadu yang seimbang antara aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi.
“Melalui program ICP, BPIW berupaya mendorong lahirnya kota-kota baru yang berdaya saing tinggi, berkelanjutan, serta menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi regional,” tutup Pranoto. (Zim/Saf/Tiara)




