Berita Workshop ICP-CD: Memperkuat Sinergi untuk Pengembangan Kawasan Perkotaan

Workshop ICP-CD: Memperkuat Sinergi untuk Pengembangan Kawasan Perkotaan

Kamis, 15 Mei 2025 Dibaca (144)

Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) menyelenggarakan Workshop Integrated City Planning Conceptual Design (ICP-CD) sebagai forum strategis untuk memperkuat konsep pengembangan kawasan perkotaan yang berdaya saing, terintegrasi, dan berkelanjutan. Kegiatan ini digelar secara hybrid—luring di Ruang Pendopo Sapta Taruna, Kementerian PU, Jakarta Selatan, dan daring melalui platform Zoom, pada 15 Mei 2025.

Workshop ini menghadirkan tiga narasumber utama dari sektor pemerintah dan swasta yang memberikan perspektif beragam dalam pengelolaan aset dan pengembangan kawasan kota. Acara turut dihadiri oleh peserta dari berbagai instansi pusat dan daerah, termasuk KemenPU, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas), pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, serta tim ahli pelaksana ICP.

Dalam sambutannya, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional BPIW KemenPU Zevi Azzaino menegaskan, ICP merupakan salah satu instrumen pelaksanaan National Urban Development Project (NUDP) yang dirancang untuk menjembatani antara rencana tata ruang, desain kawasan, dan investasi. “ICP dikembangkan untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi lebih layak huni, hijau, dan cerdas melalui perencanaan yang terukur dan kolaboratif,” ujarnya.

Pada sesi diskusi yang dipandu oleh Senior Urban Policy Advisor Wahyu Mulyana, narasumber pertama, Imelda dari Jakarta Asset Management Centre (JAMC), memaparkan pentingnya pengelolaan aset daerah sebagai instrumen pertumbuhan ekonomi dan kemandirian fiskal. Ia menekankan perlunya regulasi kelembagaan yang kuat agar pengelolaan aset dapat terintegrasi dengan tata ruang dan pembangunan lingkungan. “Pengelolaan aset tidak bisa berdiri sendiri. Harus terhubung dengan perencanaan ruang dan melibatkan banyak pihak,” jelasnya.

Selanjutnya, Jacob Gatot Surarjo, Co-Founder M Bloc, mempresentasikan pendekatan perancangan inovatif dalam menghidupkan kembali kawasan kota. Ia menyampaikan, pelibatan masyarakat melalui focus group discussions (FGD) merupakan kunci untuk memahami kebutuhan lokal secara kontekstual. “Kami lakukan FGD berkali-kali dengan kelompok masyarakat yang berbeda, agar desain kawasan benar-benar menjawab realita di lapangan,” ujarnya.

Narasumber terakhir, Direktur Utama PT Integrasi Transit Jakarta Ferdiansyah Roestam, menyampaikan pentingnya merancang kawasan dengan pendekatan tematik dan berorientasi pasar. Dalam paparannya berjudul Transit Transformation, City Innovation, ia menjelaskan, pengembangan kawasan perlu menghadirkan konsep yang kreatif dan mampu menciptakan nilai ekonomi baru. “Come up with something creative that will make money and draw a crowd,” tegasnya.

Workshop ditutup oleh Kepala Bidang Keterpaduan Program BPIW KemenPU Mangapul L. Nababan, yang menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif seluruh narasumber dan peserta. Ia berharap hasil diskusi hari ini dapat memperkuat pelaksanaan ICP-CD di berbagai kota sebagai bagian dari upaya transformasi perkotaan di Indonesia. “Kita tidak hanya membangun ruang fungsional, tetapi juga menciptakan tempat yang menghidupkan kembali jiwa kota,” tutupnya.