Berita Seminar Nasional ITB (10-11 Oktober 2024)

Seminar Nasional ITB (10-11 Oktober 2024)

Jumat, 11 Oktober 2024 Dibaca (213)

“Pembangunan perkotaan, pada intinya berfokus pada tiga hal utama, yaitu people, people, people.” Demikian disampaikan oleh Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Reini Wirahadikusumah saat memberikan sambutan di acara Seminar Nasional “Mewujudkan Smart Living Perkotaan Indonesia Masa Depan” di Aula Barat dan Aula Timur Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganesa No.10 Bandung, pada 10 Oktober 2024.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Yudha Mediawan saat membuka Seminar Nasional tersebut, “Untuk menangani perkotaan itu pertama, people; kedua, people; dan ketiga, people. Kalau mindset atau cara pandangnya tidak diikuti dengan perubahan yang lebih baik, saya pikir, kita tidak akan bisa menangani suatu perkotaan secara komprehensif.”

Usai menyampaikan paparan bertajuk, “Rancangan Strategis untuk Masa Depan Perkotaan: Mewujudkan Smart Living di Indonesia,” Yudha berharap, lewat Seminar Nasional atau diskusi bersama kali ini bisa mendapatkan masukan secara akademis, dari para dosen, civitas akademika, praktisi, dan mahasiswa. “Sehingga kita bisa mewujudkan penanganan kota, menjawab persoalan atau problem yang kita hadapi,” kata Yudha. 

Penyusunan perencanaan dan pengembangan infrastruktur perkotaan di Indonesia dilakukan oleh BPIW melalui National Urban Development Project (NUDP). Untuk menajamkan analisis serta rekomendasi NUDP, diadakan Seminar Nasional—forum diseminasi—bagi para pemangku kepentingan untuk memunculkan ide dan gagasan baru yang dapat berkontribusi terhadap pengembangan kebijakan pembangunan kota-kota di Indonesia.

Seminar Nasional di Bandung terbagi dalam dua sesi. Dipandu oleh moderator Puspita Dirgahayani, Dosen PWK ITB, sesi pertama membahas tentang “Skenario dan Strategi Pengembangan Perkotaan Indonesia 2024” dan menghadirkan pembicara Ketua Central Project Management Unit (CPMU) Kegiatan NUDP BPIW Firman Hatorangan Napitupulu dan Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional BPIW selaku PMU NUDP Zevi Azzaino, serta penanggap Sri Maryati, Dekan SAPPK ITB, dan Haryo Winarso, Dosen PWK ITB.

Selanjutnya, sesi kedua yang bertajuk “NSPM dan KPI Perkotaan Indonesia 2024” dimoderatori oleh Andie Pramudita Saidhidayat, Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah III C BPIW, dengan Wahyu Mulyana, Urban Policy Advisor Konsultan Pekerjaan NUDP, dan Mangapul L. Nababan, Kepala Bilang Keterpaduan Program BPIW, selaku pembicara, serta Tommy Firman, Dosen PWK ITB sebagai penanggap.

Penerapan KPI dalam NUDP, menurut Mangapul, dibarengi persiapan pengembangan beberapa kota strategis dengan beberapa lokus area. Menanggapi pernyataan tersebut, Tommy, menegaskan, “KPI untuk setiap kota akan berbeda dan tidak bisa disamaratakan.” Penentuan besaran untuk target KPI, dikatakan oleh Wilmar A. Salim, Akademisi SAPPK ITB, selaku penanggap, agar disesuaikan dengan setiap kota, serta mengacu pada NUA dan SDGs yang sudah ada update ISO-nya.

Selengkapnya, pelaksanaan Seminar Nasional di Bandung pada hari pertama, klik: https://www.youtube.com/watch?v=KkJK1XDT7l4