Tim Integrated City Planning Concept Design (ICP CD), bagian dari National Urban Development Project (NUDP), menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dan Seminar Nasional, pada 28 dan 29 Agustus 2025. Kegiatan yang diadakan secara hybrid ini merupakan kelanjutan dari Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) kedua ICP CD di 10 kota dan kabupaten, pada pertengahan Agustus lalu.
Untuk diketahui, melalui Rakorda kedua tersebut, Tim ICP CD bersama Pemerintah Daerah (Pemda) di 10 kota dan kabupaten membahas serta menyepakati area percontohan (pilot area), yang menjadi landasan dalam penyusunan baseline analysis, vision, general intent, serta general plan yang didukung visualisasi rancangan konsep perwujudan kawasan.
FGD ICP CD (28/8) bertujuan untuk melakukan konfirmasi perbaikan materi concept design berdasarkan arahan pada saat Rakorda kedua serta memperkaya gagasan concept design. Para peserta FGD ini dikelompokkan per kota/kabupaten yang terdiri atas Tim ICP CD, perwakilan Pemerintah Daerah (Pemda), Tim Teknis Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), selaku Executing Agency NUDP.
“Kita harapkan ICP menjadi perencanaan kota terpadu yang konkret,” kata Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional Zevi Azzaino, selaku Wakil Ketua Central Project Management Unit (CPMU) NUDP. “Dengan komitmen bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kita bisa saling bekerja sama dan saling mendukung dalam mewujudkan 10 kota dan kabupaten yang bertransformasi, inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan,” kata Zevi.
Citra Fadhilah Utami, Tim Teknis BPIW, menyatakan sesi FGD berjalan lancar karena kajian ICP CD sejalan dengan visi misi Pemda, salah satunya dari Kabupaten Belitung, yang telah bertransformasi dari semula berbasis tambang menjadi ikon wisata yang berkelanjutan. Kabid Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi (PPE) Bappeda Kabupaten Belitung Rian Haryono pun menyampaikan apresiasinya, “Kami berterima kasih, mimpi kami di Belitung bisa diterjemahkan melalui program NUDP, oleh ICP CD. Hasil ICP CD akan menjadi muatan dokumen perencanaan pembangunan, juga bahan kolaboratif pemda dengan pemangku kepentingan.”
Selanjutnya, dalam Seminar Nasional ICP CD (29/8), Kepala BPIW Bob Arthur Lambogia menyatakan, kegiatan ini diadakan di momentum yang tepat, sejalan dengan program baru Kementerian PU, yaitu Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan. “Kita sudah melangkah, melaksanakan program NUDP, sehingga percepatan pencapaian program Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan, yaitu membangun kota yang bertransformasi, dapat kita realisasikan,” kata Bob.
Usai memaparkan tentang 4 Pilar Pengembangan Wilayah serta 8 Indikator Transformasi Kota, Bob menegaskan pentingnya kegiatan ICP CD untuk menetapkan concept design, yang selanjutnya mengarah pada detail/basic design yang akan dihasilkan oleh Tim ICP Regional. “Hasil ICP akan diintegrasikan dalam program National Urban Transformation Project atau NUTP. Melalui NUDP, kita menetapkan dasar membangun suatu kota yang bertransfomasi, dan ada keberlanjutannya melalui NUTP,” Bob menambahkan.
Di sesi berikutnya, Team Leader ICP CD Rino Wicaksono menyampaikan sintesis atau laporan singkat hasil FGD, termasuk prinsip perencanaan pengembangan pilot area, yakni Green and Sustainable, Resilience, Inclusive, serta Smart and Competitive. Terkait perencanaan, sebagaimana dikatakan oleh Mangapul L. Nababan, selaku Kepala Bidang Perencanaan Strategis dan Evaluasi Kinerja BPIW, memang menghadapi banyak tantangan.
“Namun tantangan sesungguhnya adalah mewujudkan rencana yang sudah kita buat, dan implementasinya tidak sebatas fisik, melainkan juga sustainable,” kata Mangapul seraya menutup Seminar Nasional ICP CD. Untuk itu, sangat dibutuhkan sinergi lintas sektor serta komitmen bersama dalam menyatukan visi dan misi demi mewujudkan transformasi perkotaan yang lebih baik, sekaligus menunjang program Pembangunan Perkotaan Nasional.