Berita Kolaborasi CPS, Kontribusi Nyata bagi Pembangunan Perkotaan

Kolaborasi CPS, Kontribusi Nyata bagi Pembangunan Perkotaan

Rabu, 11 Desember 2024 BPIW Kementerian PUPR Kementerian Dalam Negeri NUDP Dibaca (64)

Sejumlah pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah daerah, pakar perencanaan kota, serta tenaga ahli menghadiri Focus Group Discussion (FGD) yang diinisiasi oleh Tim City Positioning and Economic Development Study (CPS) National Urban Development Project (NUDP) Ditjen Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), di Hotel Bidakara Jakarta, pada 9-11 Desember 2024. FGD bertema Spatial Economic Strategic of Cities in Realizing Collaboration and City Competitiveness ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pembelajaran lintas bidang terkait CPS.

Sebagai salah satu Komponen NUDP, CPS berperan penting mendukung pembangunan perkotaan melalui pendekatan strategis yang mengintegrasikan analisis daya saing, perencanaan spasial, serta penyusunan strategi ekonomi yang berbasis pada karakteristik unik setiap wilayah. Guna memastikan implementasi CPS yang efektif, menurut Team Leader CPS Herman Z. Ongkiko, perlu diadakan forum diskusi yang mempertegas kolaborasi berbagai pihak. “Dengan pendekatan berbasis data dan partisipatif, CPS diharapkan dapat menjadi fondasi kuat bagi pembangunan kota yang inklusif, inovatif, dan berdaya tahan menghadapi tantangan masa depan,” kata Herman.

Selama dua hari FGD, para peserta berfokus pada penyusunan modul CPS yang bertujuan membantu pemerintah kota dan pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi sektor-sektor unggulan yang memengaruhi pertumbuhan kota saat ini dan di masa depan. “Modul ini mencakup berbagai analisis, antara lain penyusunan profil kota, daya dukung sumber daya, identifikasi daya saing, serta pemodelan ekonomi kuantitatif. Semua ini dirancang untuk memastikan keberlanjutan dan vitalitas kota dalam menghadapi tantangan perkembangan,” kata Kepala Subdirektorat Perencanaan dan Evaluasi Wilayah I Bangda Kemendagri Bagus Agung Herbowo.

Kajian CPS bertujuan memetakan posisi strategis kota-kota di Indonesia berdasarkan daya saing dan aset kapital yang dimiliki, guna mendukung perencanaan berbasis bukti dan kolaborasi lintas sektor. Herbowo berharap, kajian dan modul CPS dapat menjadi panduan dalam proses perencanaan yang lebih terarah, penetapan prioritas pengembangan, serta pengelolaan kota yang lebih strategis. “Dengan semangat kolaborasi, kegiatan ini diharapkan dapat berjalan lancar hingga selesai, untuk menghasilkan kontribusi nyata bagi pembangunan perkotaan di Indonesia,” kata Herbowo.

Pada hari kedua FGD, Herman beserta Co-Team Leader CPS Djoko Subekti dan beberapa tenaga ahli CPS, selaku narasumber, menyampaikan paparan, antara lain modul City Profile, Carrying Capacity, Key Indicator, Economic Model, RAH (Role, Alignment, Hierarchy), serta Current and Future. FGD kali ini juga menyoroti pengaruh globalisasi terhadap daya saing kota Indonesia, sekaligus menekankan pengembangan Indeks Daya Saing Kota (IDSK) untuk mengukur posisi daya saing relatif antar kota, serta pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan visi kota berdaya saing.