Berita Agenda Pertama ISM NUDP: Tantangan dan Arahan Pelaksanaan NUDP di PMU Bangda SUPD II

Agenda Pertama ISM NUDP: Tantangan dan Arahan Pelaksanaan NUDP di PMU Bangda SUPD II

Kamis, 10 April 2025 BPIW Kementerian PU Kementerian Dalam Negeri Kementerian PPN/Bappenas NUDP ISM World Bank Dibaca (3)

Rangkaian Kegiatan Implementation Support Mission (ISM) National Urban Development Project (NUDP) resmi dimulai secara daring, pada 9 April 2025. Pertemuan pertama menghadirkan sesi bilateral antara Project Management Unit (PMU) dan Project Implementation Unit (PIU) NUDP di Kementerian Dalam Negeri—dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Bangda), Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah (SUPD) II—dengan tim dari Bank Dunia.

Sebelumnya, pada Maret 2025, telah dilaksanakan Kick-off Meeting ISM sebagai forum persiapan. Misi ini bertujuan untuk meninjau progres pelaksanaan proyek, mengevaluasi capaian target, serta menyepakati strategi keberlanjutan program. Selain itu, dibahas pula rencana serapan anggaran hingga akhir proyek serta agenda sosialisasi NUDP di kota-kota terpilih.

Dalam sesi pembukaan, Kasubdit Perhubungan Direktorat SUPD II Ali Irmanda menyampaikan perkembangan pelaksanaan komponen NUDP di Kemendagri, antara lain Capital Investment Planning (CIP) dan Oversight Service Providers (OSP). Ia juga menyoroti pencapaian Key Performance Indicators (KPI) dan dinamika terkait pengalokasian anggaran. Meskipun terdapat tantangan efisiensi anggaran dan keterbatasan alokasi, ia berharap seluruh paket kegiatan tetap dapat berjalan efektif, saling mendukung, dan mencapai status satisfactory dalam penilaian Bank Dunia.

Pelaksanaan CIP telah mencakup lima kota pada tahap pertama, delapan kota di tahap kedua, dan direncanakan akan diperluas ke sepuluh kota pada tahap ketiga. Selain CIP dan OSP, kegiatan lain yang dijalankan PMU Bangda meliputi Event Organizer (EO), Cities Positioning and Economic Development Study (CPS), System Development (SysDev), City Development Planning and Project Management Capacity Development (CDP-PMCD), dan Incremental Operating Costs (IOC).

Terkait anggaran, Jeremia Sir Nindyo Mamola, Co-Task Team Leader NUDP dan Urban Specialist di Bank Dunia , menyatakan, “Salah satu agenda Misi adalah menghitung alokasi pendanaan yang diperlukan hingga akhir 2025.” Untuk itu, menurutnya, perlu disimulasikan kebutuhan pendanaan untuk SUPD II dengan opsi skenario: di-topup atau periode diperpanjang. Di sisi lain, Ketua Central Project Management Unit (CPMU) NUDP Firman Hatorangan Napitupulu menegaskan pentingnya penyerapan dana dibarengi output yang jelas.

Di tengah dinamika alokasi anggaran, Deputy Team Leader Project Management Support (PMS) NUDP Jaka Sumanta menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Bangda dalam mendukung NUDP. “Meskipun belum memiliki DIPA [Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran], Bangda tetap aktif berkontribusi dalam pelaksanaan NUDP,” ujarnya. Firman menutup sesi dengan arahan agar dilakukan sinkronisasi lintas kegiatan dan optimalisasi waktu agar target proyek tercapai secara menyeluruh.