Berita Finalisasi Strategi Perkotaan: Tim NUDS Rampungkan Kajian untuk Masa Depan Kota Indonesia

Finalisasi Strategi Perkotaan: Tim NUDS Rampungkan Kajian untuk Masa Depan Kota Indonesia

Kamis, 16 Januari 2025 BPIW Kementerian PUPR Kementerian Dalam Negeri Kementerian PPN/Bappenas NUDP NUDS Dibaca (123)

Perencanaan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hingga dua dekade mendatang, sepatutnya didukung strategi yang tepat dan efektif demi menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Sejalan dengan itu, Tim National Urban Development Strategy (NUDS), sebagai bagian dari National Urban Development Project (NUDP), menyusun konsep strategis pengembangan perkotaan melalui kajian mendalam yang dirangkum dalam Hasil Kajian NUDS Volume 1-7. Kajian yang menjadi pijakan penting dalam merumuskan arah kebijakan masa depan kota-kota di Indonesia ini difinalkan melalui pertemuan di Mercure Tangerang BSD City, pada 15 Januari 2025.

Sesi finalisasi—yang menampung masukan akhir kajian—dalam pertemuan yang juga diadakan secara daring tersebut dibagi menjadi tiga sesi, yaitu Volume 1-3; Volume 4-5; dan Volume 6-7. Setelah sesi pembahasan per-volume oleh Tim NUDS, selanjutnya diagendakan sesi diskusi dan penjaringan masukan dari Tim Project Management Unit (PMU)/Project Implementation Unit (PIU) NUDP di Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas), juga Tenaga Ahli Project Management Support (PMS) NUDP, serta pakar bidang perkotaan.

Selengkapnya, ketujuh volume Hasil Kajian yang disusun oleh Tim NUDS sepanjang 2024, yaitu Volume 1: Profil dan Trend Perkembangan Kota-kota Wilayah Nasional, Volume 2: Konsep Sistem Permukiman Kota-kota Nasional dalam Cluster dan Tipologi, Volume 3: Usulan Perubahan Sistem Kota-kota Nasional sebagai Dampak Kebijakan Pembangunan Kota Baru IKN, Volume 4: Rumusan Skenario dan Strategi Pengembangan Permukiman Kota-kota Nasional, Volume 5: Rumusan Rencana Program Jangka Panjang Pembangunan Perkotaan, Volume 6: Rumusan NSPM dan KPI untuk Kualitas Perkotaan yang Lebih Baik dengan Standar Baru, dan Volume 7: Konsep Kelembagaan dan Pembiayaan Kebijakan.

“Ini [Hasil Kajian NUDS Volume 1-7] merupakan dokumen hidup, datanya sangat berharga dan selayaknya dimanfaatkan dengan baik, maka yang perlu dilakukan ke depannya adalah bagaimana kelanjutannya, siapa yang akan melakukan adjust atas studi yang sangat komperhesif ini,” kata Citra Fadhilah Utami, Ketua Tim Teknis NUDP BPIW KemenPU. “Dokumen ini bukan hanya milik satu kementerian, sehingga output-nya harus berdasarkan kesepakatan bersama,” kata Ketua Central Project Management Unit (CPMU) NUDP Firman Hatorangan Napitupulu seraya berharap  Hasil Kajian dari NUDS Volume 1-7 ini mendapatkan payung hukum yang menjamin keberlanjutan NUDP.

Senada dengan pernyataan Citra, Koordinator Bidang Perkotaan Direktorat Pembangunan Daerah KemenPPN/Bappenas Agung Dorodjatoen pun menilai Hasil Kajian NUDS memuat banyak data komprehensif, karena itu layak dipertimbangkan keberlanjutannya dan direkomendasikan untuk RPJMN [Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional]. Di sisi lain, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional KemenPPN/Bappenas Sumedi Andono Mulyo menyampaikan masukannya, “Pembangunan kota tidak lepas dari peran desa di sekitarnya. Ada rural-urban linkages dari desa ke kota. Perubahan perilaku masyarakat tradisional pun berkembang menjadi maju.”

Masukan berharga juga disampaikan oleh Hendricus Andy Simarmata, pakar perencana wilayah dan kota. Ia mengingatkan potensi Gen Z dan Gen Alpha yang kelak memasuki masa produktif, pada 2045. Untuk itu, Hasil Kajian NUDS selayaknya juga mencermati masyarakat urban seperti apa yang akan menjadi pengukur pada 20 tahun mendatang. Terlebih perubahan teknologi juga bergerak cepat. “Smart living akan menjadi tren baru di kalangan muda,” kata Andy yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Perencana (IAP). “Karena itu, strategi yang dipersiapkan harus lebih transparan dan jujur sesuai dengan realitas di Indonesia, juga harus memberikan manfaat bagi generasi yang akan datang.”