Berita TOD Masuk Usulan Kegiatan CIP NUDP Kota Denpasar

TOD Masuk Usulan Kegiatan CIP NUDP Kota Denpasar

Rabu, 20 November 2024 Dibaca (149)

Sistem Transit Oriented Development (TOD) atau Pengembangan (Kawasan) Berorientasi Transit merupakan satu dari lima usulan kegiatan yang dimasukkan pada aplikasi Capital Investment Planning (CIP) Kota Denpasar. Demikian antara lain hasil pelatihan aplikasi CIP di Grand Palace Hotel Sanur, Bali, pada 11-13 November 2024. Dengan adanya pengelolaan tata kota dan sistem transportasi yang terintegrasi akan memudahkan akses dan konektivitas warga dalam berkegiatan. Saat ini, pembangunan Subway Bali fase pertama telah berjalan.

CIP adalah salah satu paket dukungan teknis National Urban Development Project (NUDP) atau Proyek Pengembangan Perkotaan Nasional. Pelatihan Aplikasi CIP Versi Terbaru diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri selaku Project Management Unit (PMU) 2 NUDP dan Ditjen Bina Pembangunan Daerah (Bangda) sebagai Project Implementation Unit (PIU) NUDP. Pelatihan yang menghadirkan Tim CIP Pusat dan Tim CIP Kota selaku narasumber ini telah digelar di sejumlah kota di Indonesia, sejak Oktober 2024, dan terus diestafet di kota-kota lain. 

Setiap pelatihan menghasilkan beberapa catatan penting, begitu pun yang dilaksanakan di Bali, kali ini. Selain TOD yang dikategorikan dalam Kelompok 5, ada pula empat usulan kegiatan lain pada Manajemen Kegiatan yang disesuaikan kebutuhan per kota dan dimasukkan pada aplikasi CIP versi terbaru, yaitu Kelompok 1: Pembangunan Sistem Drainase Perkotaan, Kelompok 2: Pembangunan Pelabuhan Pengumpan Lokal, Kelompok 3: Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Denpasar, serta Kelompok 4: Pembangunan Puskesmas. 

Pelatihan CIP di Bali yang dibuka (secara daring) oleh Plh Direktur SUPD II Ditjen Bina Bangda Kemendagri Wahyu Suharto ini juga menghasilkan beberapa catatan penting lain, di antaranya Manajemen Dampak—penyelesaian menu Dampak Sosial-Lingkungan, Pertimbangan Kebencanaan, Dampak Ekonomi, Dampak Anggaran—serta pelaksanaan praktik Penggunaan Manajemen Dampak (Budget Fit), Manajemen Laporan dan Monitoring (Rencana Investasi Infrastruktur Prioritas/RIIP), dan Manajemen Pengguna.

Output dari pelatihan ini,” sebagaimana disampaikan Tim CIP dalam laporan kegiatan (risalah), “adalah peserta Pokja CIP Kota Denpasar telah memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan aplikasi kerangka CIP untuk merencakanan kebutuhan infrastruktur kota.” Melalui pelatihan, Pokja CIP Kota Denpasar mendapatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengoperasikan aplikasi CIP—sebagai alat bantu perencanaan—yang telah mengalami pemutakhiran (updating), baik metodologi maupun alur proses aplikasi.