Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengestafet pelaksanaan Pelatihan Aplikasi Capital Investment Planning (CIP) di sejumlah kota di Indonesia, selama Oktober 2024. Selain Surakarta, lima kota lain yang juga menjadi tuan rumah kegiatan ini, yaitu Surabaya (9-11/10), Ambon (15-17/10), Jayapura (16-18/10), Semarang (28-30/10), dan Bitung (29-31/10).
CIP adalah salah satu paket dukungan teknis National Urban Development Project (NUDP). Pelatihan Aplikasi CIP Versi Terbaru dilaksanakan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada Kelompok Kerja (Pokja) CIP Kota dan Calon Mitra Lokal di Kota Pilot mengenai cara atau teknik melakukan indikasi kebutuhan infrastruktur berbasis sosial sampai menghasilkan Rencana Investasi Infrastruktur Prioritas (RIIP).
Materi pelatihannya, meliputi: Penyampaian List Potensi Usulan Proyek/Kegiatan, Praktik Manajemen Wilayah Kota, Manajemen Perencanaan Usulan/Penyaringan Awal hingga Long List (Level 1), juga Praktik Pengolahan Analisis Spasial, Manajemen Prioritisasi dan Manajemen Kriteria hingga usulan Short List (Level 2). Selain itu, juga ada materi Praktik Manajemen Dampak (Budget Fit) dan Manajemen Laporan & Monitoring (RIIP), Manajemen Dampak hingga usulan paket-paket investasi prioritas/Short List (Level 3): Dampak Sosial/Lingkungan, Kebencanaan, Ekonomi, dan Manajemen Pengguna. Pelatihan di beberapa kota juga menyertakan materi Praktik Pengolahan Analisis Spasial.
Pelatihan yang menghadirkan narasumber Tim CIP Pusat didukung oleh Tim CIP Kota ini menghasilkan sejumlah catatan penting, salah satunya identifikasi lima potensi usulan dari berbagai sumber, antara lain analisis spasial, indikasi program Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), dan dokumen relevan lain yang berpotensi sebagai Major Project. Hasil identifikasi tersebut berbeda di kota yang satu dengan kota yang lain—disesuaikan kebutuhan masing-masing kota.
Adapun output dari pelatihan ini adalah peserta Pokja CIP—baik di Kota Surabaya, Kota Ambon, Kota Jayapura, Kota Semarang, dan Kota Bitung—telah memperoleh kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan aplikasi CIP untuk merencanakan kebutuhan infrastruktur kota. Penilaian kemampuan peserta dilakukan melalui pre-test dan post-test, yang mengevaluasi pemahaman serta teknik operasionalisasi dalam menentukan Indikasi Kebutuhan Infrastruktur Berbasis Spasial hingga menghasilkan RIIP.